sumber: @evi.sanjaya
Never expected being there last night (02/09), joined the crowd for closing 18th asian games. Berawal ajakan dadakan temen yang pengen ke asian fest, kapan lagi katanya. Saya pun menyepakati berangkat setelah beberapa agenda saya hari itu. Keluar dari Westin, memandang langit ingin runtuh. Gerimis mulai turun dan saya pun tetap memutuskan berangkat. My friend has left from Bekasi and we've got the ticket. Terima kasih buat yang sudah mengantrikan tiket, sudah rela basah-basahan, bahkan tidak masuk festival demi menunggu kami di Gate 6 biar ga repot cari-carian :*
I can't stopped at GBK because the long queue, my bus can't entered busway. I came out from next shelter. I decided walking from there, because GBK became sea of human. It was pouring rain, I waited for a hour till drizzle in Ratu Plaza. Tidak peduli dengan informasi gate akan ditutup jam 6. Tetap magriban dan makan sambil menatap hujan yang seolah tak kunjung reda. Hampir jam 7 baru menuju GBK dan... tentu saja masih boleh masuk, bahkan tanpa dimintai tiket :v
We wondered, mencari layar lebar wkwk. Karena hujan beberapa layar (yang kami temui) sepertinya mati. Kami pun berlabuh hingga Zona Atung. Numpang makan sambil menikmati kembang api. Lalu menghabiskan sisa acara di depan layar. Jelas berbeda feeling menonton acara di sekitar lokasi dibanding streaming di rumah. Lebih seru tentunya. Dibuat tidak menyesal melawan dinginnya angin, pun tidak menyesal terlanjur basah.
Malam itu kami pulang melalui shelter Polda. We did another silly action wkwk. Cukup kami dan beberapa orang sealiran yang tau. Tak perlu ditanya seberapa ramai shelter malam itu. Beruntung masih bisa masuk ke dalam bus menuju Harmoni tanpa menunggu terlalu lama. Malah di Harmoninya yang lama menunggu bus PGC demi dapat tempat duduk. Lumayan rihat sejenak sebelum menjalani Senin kembali :v
I can't stopped at GBK because the long queue, my bus can't entered busway. I came out from next shelter. I decided walking from there, because GBK became sea of human. It was pouring rain, I waited for a hour till drizzle in Ratu Plaza. Tidak peduli dengan informasi gate akan ditutup jam 6. Tetap magriban dan makan sambil menatap hujan yang seolah tak kunjung reda. Hampir jam 7 baru menuju GBK dan... tentu saja masih boleh masuk, bahkan tanpa dimintai tiket :v
anti-wacana partner
We wondered, mencari layar lebar wkwk. Karena hujan beberapa layar (yang kami temui) sepertinya mati. Kami pun berlabuh hingga Zona Atung. Numpang makan sambil menikmati kembang api. Lalu menghabiskan sisa acara di depan layar. Jelas berbeda feeling menonton acara di sekitar lokasi dibanding streaming di rumah. Lebih seru tentunya. Dibuat tidak menyesal melawan dinginnya angin, pun tidak menyesal terlanjur basah.
Malam itu kami pulang melalui shelter Polda. We did another silly action wkwk. Cukup kami dan beberapa orang sealiran yang tau. Tak perlu ditanya seberapa ramai shelter malam itu. Beruntung masih bisa masuk ke dalam bus menuju Harmoni tanpa menunggu terlalu lama. Malah di Harmoninya yang lama menunggu bus PGC demi dapat tempat duduk. Lumayan rihat sejenak sebelum menjalani Senin kembali :v