CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 01 Februari 2014

#3 Tidak Semua Berjalan Sesuai Rencana

27.12.2013
Kemaren rencananya jam 8 pagi mulai perjalanan kan. Tapi karena sesuatu hal jadi ngaret. Gara-gara ceweknya lagi sih. Pfft. Habis kami ga enak langsung kabur waktu Tutut lagi beliin sarapan. Efri sama Fakhri udah di depan padahal dari jam 8 lewat 15 menitan. Karena agak-agak ga enak jadinya kami suruh mereka cari sarapan dulu, eh tapi ternyata mereka masih stay nunggu kami di depan sampai jam 9an. Maaf ya.

Sesampainya di kosan Ridwan lama lagi. Mereka sarapan dulu. Jadilah lumayan siang baru bener-bener berangkatnya. Cuaca hari itu bersahabat. Meskipun panasnya cukup menyengat, ya, setidaknya hari itu ga hujan. Lalu dimulailah perjalanan kami mengenang masa lalu ke Selecta. Cukup jauh perjalanan yang kami tempuh, sekitar satu jam. Yang duduk di belakang aja pegel, apalagi yang nyetir. Ditambah sisa-sisa kantuk malam sebelumnya lagi.

Enaknya tinggal di daerah pegunungan kayak gini itu, meski matahari sedang terik-teriknya bersinar udaranya tetap sejuk, adem. Serius. Enak banget udaranya, beda jauh sama daerah metropolitan. Pantes banyak alumni SMANSA yang memilih untuk menyesaikan kuliah di sini ya.

Sepenglihatanku Selecta ga beda jauh sama yang terakhir aku liat waktu study tour empat tahun yang lalu. Ga banyak yang berubah. Jenis bunga-bunganya pun masih sama. Paling ada tambahan wahana permainannya aja. Ada Kora-Kora Dufan versi mini di sana, trus bisa keliling naik kuda, ada flying foxnya juga. Sayangnya kalau mau mencoba wahana permainannya mesti nambah bayar lagi, belum termasuk di tiket masuk awal tadi. Jadi disana kami cuma mengelilingi taman bunga yang cukup luas selama kurang lebih 30 menit. Seru banget, sampai-sampai Efri agak menyesal udah membakar tiket Rp.20.000nya ke Surabaya demi ini. Hahaha :p

Panas menyengat waktu itu membuat kami ga terlalu hiperaktif di hadapan kamera. Yup. Tapi pada akhirnya kami tetap menyempatkan foto juga sebelum pulang untuk menandai kami pernah ke sana. Mehehe :3

Next, ke tujuan selanjutnya: Jawa Timur Park 2. Katanya kalau mau banyak wahana permainannya mending ke Jatim Park 1, tapi kalau di Jatim Park 2 ada Secret Zoonya. Lewat tengah hari kami sampai di TKP setelah melewati macet yang panjang. Gilak ini macetnya lumayan parah eh. Efek musim liburan kali ya. Susah banget masuknya, sampai-sampai kami parkir aja di depan Ind*maret.

Di depan loket pembelian tiket kemudian galau. Harganya di luar ekspektasi mereka. Karena lagi musim libur panjang kayaknya harga tiketnya sengaja dinaikin -_- So, buat kalian yang mau liburan ke sana pinter-pinter milih hari deh biar bisa sedikit lebih hemat.

Setelah dipikir-pikir sayang juga sih menarik selembar pecahan warna merah dari dalam dompet. Kasian juga mereka mesti ikut-ikutan menguras dompet demi menemani kami para turis, mana akhir bulan lagi. Sayang juga soalnya kami ga dari pagi datengnya, belum sholat, belum makan, nah jadi bakal bentar doang dong di sana kalau jadi. Sayang. Mending uangnya ditabung buat yang lain kan?

PS: Karena ada suatu tragedi tak terduga juga, akhirnya ketiga turis foto di depannya doang :v

Kemudian sholat dan mencari tempat makan. Melihat macetnya belum surut-surut, bahkan sepertinya makin parah, akhirnya kami memutuskan makan apa aja yang ada di sekitar sana, batal ke Payung. Ga ada sate kelinci, steak pun jadi. Hahaha.

Jam 3 sore kami melipir ke tujuan selanjutnya, BNS, Batu  Night Square. Kepagian banget sampai sananya. Wahana-wahananya baru mulai beroperasi jam 5 sore rasanya. Untuk membunuh waktu kami makan di food courtnya. Sistemnya cukup menarik, mungkin ini bisa dijadikan salah satu referensi buat tugas Prancis *eh. 

Jadi pada dasarnya pembeli yang ingin makan di sana harus menggunakan kartu yang bisa diisi dan direfund kemudian, semacam e-money, yang bisa didapatkan dari kasir. Masing-masing penjual aneka makanan di sana memiliki mesin ECD untuk mencatat transaksi yang dilakukan. Jika saldo kurang, maka perlu diisi lagi ke kasir.

Udah kayak setrikaan pas pertama kali belanja di sana. Bolak balik kasir trus ke mbak-mbak yang jualan kentang goreng. Malu, untung masih sepi, jadi ga terlalu ketahuan katronya -_- Mereka ga ada yang pernah belanja di sana sih. Fyi, kartunya senilai Rp. 6.000,- selebihnya saldo. Kalau kurang ya terpaksa kartunya diisi ulang lagi, kayak kemaren. Plis. Untung ga berdomisili di sana ya, jangan-jangan mbaknya sampai inget mukaku -_-

Well, setelah kentang gorengnya tandas, kami bergantian memilih menu camilan yang dibeli. Dari tahu, nuget, jamur crispy, sampai ada satu camilan yang dipilih Fakhri yang namanya apa aku lupa yang membuat kami nekat googling saking uniknya. Apa ya namanya? Aduh, resiko retellingnya lewat 3 minggu ya gini. Ckk. Yang dibilang mirip Serabi itu ga sih? Ah, aku lupa namanya, sebut saja sesuatu, oke case closed *plak :D

Penampakan kami di salah satu meja food court BNS. Photo by Fakhri.

Selepas magrib kami mulai menjelajahi arena wahana permainan di BNS. Ada macem-macem, semacam Dufan, bedanya (lagi-lagi) disini tiap wahana yang mau kita naiki mesti bayar, terpisah dari harga tiket masuknya. Berhubung hari libur kemaren tiket masuknya jadi Rp. 25.000,-


Ngeksis dulu sebelum main ke wahana-wahana :3


Wahana yang kami masuki bersama-sama pertama kali adalah Lampion Garden. Biaya Rp 10.000. Pernah ke Taman Pelangi di Jogja? Nah, kurang lebih kayak gitu deh wahana ini, bedanya lebih sempit tapi sama-sama dipenuhi beraneka lampion di setiap sudutnya. Tanpa banyak cakap lagi, silahkan liat gambarnya aja.

Lampionnya terlihat lebih bagus tanpa subjek

 Alhasil selfie *eh :v

Trus mencar-mencar. Efri Antra naik kursi terbang. Fakhri naik Rodeo. Sisanya nungguin doang haha. Pengen nyoba sih yang naik sepeda gila itu. Tapi horor banget, diputar 180 derajat berkali-kali. Sambil nungguin mereka main ada kali sampai 20 kali putaran 180 derajatnya -_- yang bener aja naik itu, mana satu mesin cuma 2 orang, dan cuma ada dua mesin, sepi banget. Ga bisa teriak rame-rame.

Selanjutnya naik Mega Mix rame-rame, semacam naik piring raksasa, trus diputar-putar dan bagian paling serem itu pas kepala kita ada di bawah, berasa mau jatoh, trus ngeliat mesinnya lagi. Hiii. Harus bener-bener pastikan kursi kalian terlock dengan baik dan benar waktu naik itu ya.

Next. Maunya naik sepeda udara, tapi antrinya rame. Banting setirlah kami ke panggung utama. Ada pertunjukan air mancur. Keren permainan airnya, bagian paling favorit waktu ada lampu disco nya. Pfft. Ada permainan visual warna gitu. Gimana menggambarkannya dengan kata-kata ya. Ah, pokoknya keren deh. Catet jam pertunjukannya jam 7 dan 9 malam. Kurang tau sih itu emang acara rutinnya atau digelar waktu liburan Natal & Tahun Baru aja. Hehehe.

Agak-agak membosankan juga sih kalau pertunjukannya kelamaan ditambah ga dapat tempat duduk dan terpaksa berdiri. Akhirnya sebelum pertunjukkannya selesai kami udah melipir, mau ke wahana Sepeda Udara. Dan yo know, antriannya malah makin panjang. Ish. Mau pulang jam berapa kalau baru antri jam segitu, jangan-jangan keburu tutup lagi .-.

Jadi kami mengakhiri agenda di BNS dengan mendiskusikan rencana liburan besok. Ke Bromo dengan catatan berangkatnya malam, setelah Fakhri kuliah, presentasi tubes katanya. Sebagai turis aku ngikut-ngikut aja lah, kemanapun guide membawa. Hahaha. Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Tunggu postingan edisi liburan di kota Apel ini selanjutnya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar