Penulis : Orihara Ran
Penerbit : DIVA
Cetakan : Pertama, Oktober 2012
Ukuran : 14x20cm
Tebal : 236hlm
Bisa dibilang novel ini lanjutan dari novel Aidoru no Sekai ni Yoroshiku. Tokoh-tokoh dalam novel ini masih sama, namun dengan cerita yang tentu saja berbeda dan ditambah tokoh-tokoh baru. Well, langsung ke reviewnya ya
Dibalik tingkah aneh serta gerak-geriknya yang lamban seperti kura-kura, gadis itu memiliki sebuah kemampuan untuk membuat orang lain terpengaruh oleh pembawaan serta kepercayaan diri yang ditunjukkannya pada saat-saat tertentu. Bahkan kejutan-kejutan tak terduga yang ia lakukan saat beradu akting dengan lawan mainnya membuat para kru dan produser terkesima dengan improvisasi dari gadis yang bernama Hinagizawa Kanon itu.
Asaoka Ichi, artis yang terkenal dengan kemampuan akting dan gayanya yang cool, suatu ketika harus beradu akting dengan Kanon dalam sebuah dorama berjudul 'Bokutachi No Unmei'. Gadis yang tidak pernah lepas dari snack stik Pocky itu seakan-akan
tidak memiliki emosi. Cara bicara dan sikapnya lambat. Ekspresinya pun
datar. Namun, Ichi dibuat tercengang saat menyadari kemampuan aktingnya. Saat berakting, kepribadian Kanon seolah-olah menghilang, berganti dengan kepribadian tokoh yang ia mainkan.
Awalnya, Ichi tidak mau repot berurusan dengan Kanon. Baginya Kanon terlalu abnormal dan tidak bisa dimengerti. Tapi, lambat laun Ichi mulai bisa memahami karakter aneh lawan mainnya yang selalu memiliki alasan konyol ketika baru saja melakukan sesuatu yang menyebabkannya sering datang terlambat tiba di lokasi syuting.
Kanon ternyata seringkali mengorbankan dirinya sendiri demi membantu orang lain yang sedang tertimpa kesusahan. Seperti ketika Kanon terpaksa datang ke lokasi syuting untuk audisi dengan mengenakan baju training. Saat sutradara Seino bertanya mengapa ia memakai baju seperti itu, dengan santai dan memasang wajah polos, Kanon mengatakan ia baru saja bertemu dengan tukang sulap yang mengubah bajunya seperti itu. Sebuah alasan konyol dan tak jelas. Padahal ia terpaksa memakai kostum seperti itu karena pakaian miliknya ia berikan kepada model yang bajunya kotor akibat ketumpahan air minuman. Inilah yang membuat Ichi mulai tertarik dengan sosok Kanon yang selalu ingin menutupi amal kebaikannya dengan memberikan alasan aneh dan tak masuk akal kepada orang lain.
Entah mengapa berhadapan dengan Kanon, Ichi yang dikenal dingin, tidak peduli, dan tidak mau ikut campur urusan orang lain itu perlahan-lahan berubah tanpa bisa ia kendalikan. Keanehan Kanon yang begitu nyata di depan matanya ternyata sanggup membuat laki-laki itu akhirnya menoleh.
Keanehan seperti apa yang membuat cowok cool dan cuek seperti Ichi menjadi peduli? Bagaimana cowok cool ini mengatasi gejolak hatinya? Silahkan temukan sendiri jawabannya dalam novel ini ;)