CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 09 Maret 2017

catching a running train

sebelum memulai cerita, izinkan saya berterima kasih. karena bentuk terima kasih terbaik adalah doa, saya doakan semua orang yang telah membantu saya dan teman saya mengejar kereta pukul 19:25 Bandung-Jakarta ini, semoga dimudahkan segala urusannya, semoga dilimpahkan rezekinya dari tempat yang tidak disangka-sangka, dan semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. aamiin. nuhun aa-aa. thank you so much.

pernah mengejar kereta yang sudah berjalan di depan mata?

sejujurnya saya hampir menyerah, mengikhlaskan hangusnya tiket kereta yang sudah berjalan ini. namun, ada beberapa petugas yang berbaik hati membantu menggedor-gedor pintu kereta, bahkan rela membantu menggangkutkan koper saya. saya pun ikut berlari, melompat ke arah pintu kereta.

fyi, sangat tidak direkomendasikan mengejar kereta yang sudah berjalan. sangat memacu adrenalin (re: histeria pun kalah) hingga menyumbat daya pikir dan memungkinkan lebam-lebam akibat terhantam badan kereta bagi pemula.

semua berawal dari (terpaksa) memajukan jadwal kembali karena 'amanah' yang harus diselesaikan. I really hate caught in the middle. entah siapa yang menjanjikan. bisa dihitung jari berapa kali masuk kelas pelatihan, sisanya menyepi di kamar, hingga laptop mengalami bluescreen dan belum ditemukan penyebabnya.

semakin hari di Bandung, I'm not in a good shape. di saat orang-orang sehabis pelatihan bisa shopping atau menonton film, saya cukup pasrah memelototi layar laptop. thanks to this awesome bluescreen, I can slightly take a break from pressure *dalam hati tetep nangis laptop tak kunjung sembuh, ga cocok emang si L dipakai buat kerja keras.

sabar. sabar. sabar. everything shall pass. semoga dirimu dikuatkan. amanah tidak pernah salah memilih pundak kan? namanya juga kerja :'

hari terakhir pelatihan (re: hari ini) pun dipenuhi banyak drama. pagi kasak-kusuk beli tiket, keluar masuk kelas, sore packing, dan penutupan yang sangat lama. teman saya sudah mulai was-was magrib belum selesai juga. saat itu saya masih tenang karena me-nik-ma-ti topik yang dibahas. saya suka kelas malam, sisanya I don't really know, apalagi kelas yang tidak saya ikuti ya.

18:25 makan malam 18:35 balik ke kamar, beres-beres, magriban, 18:45 mencari angkutan online tapi tak jumpa, 18:50 ke resepsionis minta carikan taksi, betapa beruntungnya kami, hari ini hari pertama taksi demo. so, kami berjuang mencari angkutan online lain, menunggu sekitar sepuluh menit. 19:01 masuk angkutan online, berskenario dengan pengemudinya karena demo, jalanan sepi taksi tak beroperasi, angkot pun. hujan deras. pengemudi mencoba jalur alternatif karena kami bilang kami mengejar kereta 19:25, sayang harus putar arah karena banjir. mulai was-was 19:17 masih belum sampai. 19:20 masih belum sampai. pengemudi meyakinkan bahwa ada kemungkinan keberangkatan ditunda. thanks 19:24 tiba di stasiun. namun, tiket sudah tidak bisa dicetak saudara-saudara.

mendengar bunyi peluit kereta kami pun berlari ke pintu keberangkatan. forget about checking identity card. sekuriti langsung otomatis membolehkan kami masuk, detik berikutnya di belakang mereka teriak sudah tidak bisa melihat kereta yang sudah berjalan. namun, petugas di sekitar kereta bertindak sebaliknya. terima kasih. masih banyak orang baik di muka bumi ini. kamu jangan berhenti menjadi orang baik ya, jangan lelah menjadi orang baik, sekeras apapun dunia yang kamu jalani.

n.b: ditulis saat masih di dalam perjalanan menuju Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar