CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 18 Mei 2012

Re-write : Catatan

Cerita novel "Moga Bunda Disayang Allah" diilhami kisah nyata Helen Adams Keller (Alabama, 1880-1968). Keller lahir 27 Juni 1880, Ivy Green, Tuscumbia, dengan ayah Kapten Arthur H Keller dan ibu Kate Adams Keller. Ia sebenarnya tidak terlahir buta dan tuli (sekaligus bisu), hingga usia 19 bulan keterbatasan itu datang.

Tahun 1886, ibunya terinspirasikan sebuah catatan Charles Dickens dalam American Notes tentang pendidikan yang sukses untuk anak buta-tuli memutuskan pergi ke Baltimore. Menemui Alexander Graham Bell, seorang penemu besar yang saat itu juga sedang menangani anak-anak tuli.

Bell menyarankan pasangan itu ke Institute Perkins for the Blind, di Boston, Massachusetts. Institut itu kemudian mengirimkan Anne Sullivan, yang juga bermasalah dengan penglihatan dan baru berusia 20 tahun untuk menjadi guru Helen. Maka dimulailah hubungan selama 49 tahun yang menakjubkan tersebut.

Sullivan mendapatkan izin ayah Helen untuk mengisolasi gadis kecil yang nakal, tidak disiplin itu di taman rumah mereka. Setelah begitu banyak kesulitan, Helen akhirnya menemukan cara untuk berkomunikasi ketika ia menyadari gerakan jari gurunya di telapak tangan bersamaan dengan aliran air sebagai simbol dari kata : air. Kemampuan yang kemudian membuatnya menghujami gurunya dengan begitu banyak pertanyaan. Apa saja.

Tahun 1890, Helen mulai belajar bicara dengan menggunakan metode Tadoma, ia juga kemudian menguasai membaca huruf Braille dalam lima bahasa: Inggris, Perancis, Jerman, Yunani, dan Latin. Tahun 1904, pada umur 24 tahun, Helen lulus dari Radcliffe dengan gelar magna cum laude, menjadi orang buta pertama di seluruh dunia yang lulus dari universitas.

Helen menjadi pembicara dan penulis yang amat terkenal di dunia. Ia aktivis kemanusiaan, mendirikan Helen Keller Internasional untuk mencegah lebih banyak lagi kasus kebutaan di masyarakat. Mengelilingi lebih dari 39 negara bersama gurunya. Memiliki teman dan kolega yang amat terkenal, mulai dari Lyndon B Johnson, Alexander Graham Bell, Charlie Chaplin dan Mark Twain.

Kisah hidupnya sudah difilmkan berkali-kali. The Miracle Worker (1962), mendapatkan penghargaan Oscar untuk pemeran artis terbaik (Anne Bancroft yang memerankan Anne Sullivan) dan pemeran artis pendukung terbaik (Patty Duke yang memerankan Helen Keller).

Film India yang berjudul Black juga berdasarkan cerita Helen Keller. Film ini mendapatkan penghargaan film terbaik India tahun 2005.Mendapatkan 11 penghargaan, terbanyak sepanjang sejarah perfilman. Tidak ada tari-tarian, tidak ada nyanyian, tidak ada pernak-pernik stereotype film India yang kalian kenal selama ini. Yang ada hanya sebuah cerita yang amat mengharukan. (Jadi pengen nonton filmnya u.u)

Helen menulis sebelas buku dan sejumlah artikel, warisannya pada dunia. Tapi di atas itu semua, Helen mewariskan semangat hidup luar biasa yang pernah ada. Optimisme. Courage. Ia bisa melakukan banyak hal dibandingkan orang-orang yang justru bisa melihat dan bisa mendengar. Gadis kecil yang buta, tuli (sekaligus juga bisu). Yang seolah terputus dunia dan seisinya. Melakukan banyak hal! Kita? Ah, urusan ini seharusnya membuat malu dan berpikir.

(Informasi tambahan, lihat: http://en.wikipedia.org/wiki/Helen_Keller)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar