Judul buku : Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Pengarang : Tere Liye
Tahun Terbit : Januari 2012
Penerbit : Gramedia
Satu kata yang pas buat kisah cinta di novel ini : AWESOME. Kalo disuruh milih kisah cinta favorit, mungkin aku akan menyebutkan kisah cinta spesial dari novel ini :D
Ini novel Tere Liye yang keempat yang pernah ku baca. Lagi-lagi aku dibuat tersepona sama akhir ceritanya. Mengejutkan seperti biasa. Aku setuju sama kalimat ini: Tele Liye selalu bisa mencungkil hal-hal istimewa dari kehidupan yang tidak menarik perhatian, komentar dari seorang pembaca yang bernama Belinda.
Novel ini bercerita dengan setting di Sungai Kapuas, Pontianak. Keren lah pokoknya dia menggambarkan kehidupan disana. Pas baca itu membuat kita seolah-olah tau gimana gambaran Pontianak dengan jelas seperti bintang di langit, walaupun belum pernah kesana. Hehehe. Aku juga baru tau sejarah nama Pontianak, ternyata itu nama salah satu hantu disana. Baru kali ini aku menemukan ada nama tempat yang mau dinamain sama kayak nama hantu -_-
Ceritanya ringan, mengalir dengan mudah layaknya aliran Sungai Kapuas. Novel ini pinter banget memainkan emosi pembacanya. Kadang bisa lucu, gemes, terharu, bikin nyesek dan bijak, apalagi nasihat-nasihat dari Pak Tua. Aku sukaaa. Banyak banget quote yang bagus, yang bisa kita ambil hikmahnya. Kamu harus baca sendiri biar dapet feelnya :D
Mungkin cuma kurang footnote aja sih. Ada beberapa kata yang menggunakan Bahasa Melayu. Tapi berhubung aku tinggal bertetangga dengan anak Kalimantan Barat, jadi udah biasa dengernya dan tau artinya juga. Buat kalian yang belum tau jangan khawatir, dengan membaca keseluruhan kalimat mungkin kalian akan dapat menyimpulkan sendiri arti dari kata itu. Ga banyak juga sih. Kata-katanya juga menurutku umum. Sekali tebak kalian juga bisa tahu artinya. Emang perlu pake bahasa daerah setempat gitu kan biar bisa menjiwai lebih dalam settingnya.
Cinta sejati bukan sekedar dari jutaan kata gombal yang terucap. Cinta adalah perbuatan. Bukan betapa seringnya mengucapkan Aku cinta kamu, Aku suka kamu atau semacamnyalah. Kisah cinta Borno dan Mei mungkin salah satunya. Kalian pasti sudah sering dengar kalimat: Kalau memang seseorang itu cinta sejati kamu, biarpun terpisah jarak ribuan kilometer pasti masih bisa bertemu. Jodoh. Takdir. Jadi, kesimpulannya jangan pernah memaksakan jalan cerita cinta yang pastinya sudah digariskan oleh Tuhan YME. Pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, cerita itu akan datang sendiri. Indah pada waktunya. Yap. Aku juga berharap kisahku kelak akan indah pada waktunya #eaaa. Jodoh tidak akan tertukar kan? Aku akan setia menunggu bis yang tepat #eaaa. Jadi inget kata Bu Gaz, guru Bahasa Indonesiaku waktu SMA, perempuan itu ibarat pelabuhan yang sedang menunggu kapal yang tepat. Jadi jangan khawatir, bersabarlah, jika tidak mendapat jodoh di dunia masih ada di akhirat :D
Quotes
“Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong.”
“Cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti.”
“Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan gilau kepala ikan, suka mesin. Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting, kita bersarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja kau cuekin, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu seperti kau bosan makan gulai kepala ikan.”
“Nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan.”
"Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan...."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar