Sempat kaget denger kabar dari acilku tadi pagi. Niat tidur lagi pun menguap begitu saja. Untuk memastikan kabar yang ku dengar aku nelpon orang rumah. Dan ternyata kabar itu benar. Ya Allah. Semoga abahku di sebrang sana cepet sembuh. Aamiin :')
Abahku termasuk jarang masuk rumah sakit untuk dirawat. Tapi kali ini harus dirawat akibat kecelakaan. Mendengar cerita dari mamaku barusan, kecelakaannya ga begitu parah, alhamdulillah. Hanya gara-gara lengah sedikit, tapi kecelakaan itu menyebabkan tulang di bahu abahku patah. Ya Allah. Abahku emang punya kebiasaan suka liat kanan kiri waktu nyetir motor, kadang ngeliatinnya sampai segitunya sampai ga sadar apa yang ada di depannya. Dan kecelakaan itu terjadi. Bahu abahku terhantam kayu yang dibawa mobil di depannya.
Abahku masih bisa bawa motor waktu kejadian itu, pengemudi mobilpun ga sadar apa yang terjadi di belakang. Abahku pergi ke tukang urut, setelah itu dianterin tukang urutnya ke rumah. Karena patah, tulangnya kembali misah setelah diurut. Ga kebayang gimana visualisasinya :') Ya Allah :') Akhirnya dibawa ke rumah sakit, mau dioperasi, kurang tau kapan pastinya operasinya. Semoga lancar aja. Aamiin :')
Sedih. Padahal orang tuaku ada agenda menghadiri wisuda S1 kakakku di Jogja. Udah beli tiket buat tanggal 17 besok. Tapi karna ada musibah ini mau ga mau digantikan. Cuma adekku yang mewakili ke Jogja. Sisanya kerabat. Semoga nanti bisa menghadiri wisuda S2nya tahun depan. Aamiin. Aku juga pengen. Semoga bisa.
Sedih telat tau kabar ini. Gara-gara aku absen nelpon kemaren. Kejadiannya Rabu sore katanya, pas hujan-hujan. Cobaan di akhir tahun :')
Scroll. Scroll. Nemu artikel yang pas banget. Memberikan pemahaman bahwa: Ujian yang datang bukan karena Allah benci kepada kita, tapi sungguh karena Allah sayang kepada kita. :') Artikel selengkapnya bisa dibaca dibawah ini.
Ada Kasih Sayang Allah Di balik Ujian Yang Datang
Setiap insan yang ada di muka bumi ini
memiliki episode kehidupannya masing-masing, dan tentu di setiap episode
kehidupan yang berjalan tidak dapat dipungkiri bahwa di dalamnya selalu
ada ujian yang datang. Ujian ini bisa jadi berupa teguran dan juga
bentuk kasih sayang dari Allah SWT, tergantung bagaimana kita
menyikapinya dengan hati yang bersih kah atau dengan hati yang keruh
dengan noda hitam. Maka Hanya insan yang berhati bersihlah yang mampu
mengambil saripati hikmah dari setiap ujian yang Allah berikan
kepadanya, bahwa sesulit apapun ujian yang datang pada dirinya akan
diyakini bahwa itu sebagai bentuk kasih sayang Allah kepadanya agar ia
bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari episode episode
sebelumnya. Sementara bagi seorang insan yang berhati keruh akan
menganggap setiap ujian yang hadir merupakan bencana yang tak ada ujung
penyelesaian masalahnya, sehingga muncul rasa cemas, gelisah, dan
kepanikan yang tidak menenangkan lahir dan batin.
Ada
rahasia dibalik rahasia atas setiap ujian yang Allah berikan kepada
setiap makhluknya. Karena sungguh Allah memiliki alasan mengapa Ia
menurunkan ujian kepada hamba-hambaNya, bukan semata-mata karena ingin
memberikan teguran, tetapi harus kita yakini ini adalah bentuk training
dari Allah kepada diri kita agar kita bisa menapaki derajat insan yang
beriman disisi Allah SWT. Sungguh Allah tidak akan menguji suatu kaum
melainkan sesuai dengan kemampuannya. Allah tidak akan menguji hambaNya
di laur batas kemampuan hambaNya, maka yakinlah bahwa disetiap ujian
yang Allah berikan kepada kita mampu untuk kita hadapi, karena yang
menjadi masalah adalah bukan ujian yang datang, tetapi bagaimana cara
kita menghadapi dan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang datang
kepada kita.
Laksana anak kecil yang
akan naik kelas dari mulai kelas 1 ke kelas 2, maka untuk bisa mencapai
ke kelas 2 sang anak pun harus bisa melewati ujian apakah ia mampu untuk
lulus masuk ke kelas 2 atau tidak. Ujian Allah bisa datang kapan saja
dan dari arah yang tidak di duga duga, ia seperti angin yang sulit untuk
kita terka arah datangnya. Maka Hal yang kemudian harus kita siapkan
adalah bukan untuk mengetahui kapan ujian itu datang, tetapi seberapa
siapkah diri kita untuk menyiapkan manuver keimanan ketika ujian itu
datang.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :
“Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah.” (HR. Tirmidzi).
“Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah.” (HR. Tirmidzi).
Sudah
seharusnya kita menjadikan ujian yang datang sebagai sarana untuk
mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Memiliki semua jawaban atas
setiap permasalahan hidup kita. Ujian yang datang membuktikan bahwa diri
kita ini begitu lemah, sehingga kita membutuhkan pertolongan Allah SWT.
Ujian yang datang bukan karena Allah benci kepada kita, tapi sungguh
karena Allah sayang kepada kita.
Simaklah Firman Allah SWT yang begitu indah ini,
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS.Al Insyirah/94:1-8)
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS.Al Insyirah/94:1-8)
Melalui
Ayat ini Allah SWT ingin mengingatkan kepada kita akan janjiNya bahwa
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, dan harus kita yakini
bahwa Allah memiliki banyak pintu kemudahan agar kita bisa melewati
setiap ujian yang datang, maka sudah seharusnya kita mengikutsertakan
selalu hati yang bersih dan keyakinan yang menghujam didalam dada kita
akan dekatnya pertolongan Allah mana kala kita pun dekat dengaNya.
Jangan pernah ragu akan janji datangnya pertolongan Allah, Allah lah
yang punya kuasa membalikkan keadaan, Allah lah yang memiliki kuasa
menjadikan kita tersenyum bahagia selepas kita menangis, dan Allah lah
yang memiliki kuasa atas setiap jawaban disetiap ujian yang kita hadapi,
jangankan menenangkan ombak yang ganas, menenangkan air mata kita yang
larut di pipi dan mengubahnya menjadi senyuman yang manispun Allah sudah
pasti sanggup.
Maka untuk apa kita
ragu, yakinlah ada kasih sayang Allah di balik ujian yang datang
dan mulai saat ini, ketika ada ujian yang datang haruslah kita hadapi,
hayati dan nikmati. Karena sungguh bisa jadi ujian yang Allah berikan
kepada kita adalah sebuah undangan khusus dari Allah agar kita bisa
kembali dekat denganNya.
Wallahualam Bissawab.
Oleh : Gunawan Alfarizi, Jakarta
Sumber: http://fimadani.com/ada-kasih-sayang-allah-di-balik-ujian-yang-datang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar