Saat sudah berjalan terlalu jauh, saatnya meluruskan jalan kembali. Uyeah. Sekedar ingin membagi catatan kajian penutupan FISI kemaren yang mengangkat tema "No Stress, Good Life". Kajain diisi dua pembicara, yaitu Ust.Munif (alumni LIPIA) dan Dr.Fritz (alumni FK
Trisakti).
Stress bisa jadi depresi, dimana kenyataan tidak sesuai harapan. Kondisi ini yang harus diperhatikan dan diwaspadai. Depresi ini terbagi dalam tiga fase, yakni ringan, sedang, dan berat. Untuk diagnosis dibutuhkan waktu 2 minggu. Jadi, jangan sampai stress lebih dari 2 minggu yaa. Ga baik buat kesehatan, kalau udah ada gejala stress cepet-cepet dihalau biar ga merebak menjadi depresi. Solusinya dengan kembali kepada Allah SWT dan Al Qur'an.
"Sesungguhnya setelah kesulitan, ada kemudahan. Setelah kesulitan, ada kemudahan." (QS. Al Insyirah : 5-6)"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.”(QS. Ar Ra’ad :28)
Berikut penjabaran mengenai solusi stress yang saya catat, berhubung kemaren ga bawa buku/kertas buat nulis, jadilah nulis di note hp aja, daripada terpendam begitu saja, tiba-tiba terpikir, alangkah baiknya jika bisa disebarkan. Semoga bermanfaat. Berikut poin-poin pentingnya:
- Sabar, menahan diri dari sesuatu yang tidak disukai
- Sholat, tempatkan sebagai kebutuhan bukan kewajiban, renungkan sholat yang sering kita lakukan, janganlah selama ini kita menganggap sebagai beban.
- Dzikir, mengingat Allah, bisa dilakukan dengan sholat, tilawah Al Qur'an, dan dzikir dengan lisan.
- Bersyukur, senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, sering-seringlah melihat ke bawah, agar rasa syukur itu terbesit di hati kita, Alhamdulillah, kita masih lebih beruntung dibanding sebgaian orang di luar sana.
- Kembalikan semua yang terjadi kepada Allah, dengan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.
- Tingkatkan mujadalah (kesungguhan), ingatlah bahwa Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri. Lihat QS. Ar Ra'du: 11.
- Perbanyak do'a dan minta ampun kepada Allah SWT.
- Tawakkal, serahkan semuanya kepada Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
- Memperbanyak Tilawah Al-Qur’an
- Berdo’a ketika makan dan minum
- Menjauhkan rumah dari lonceng
- Mengucapkan salam
- Membersihkan rumah dari patung
- Mendoakan anak setiap pagi dan petang
- Memperbanyak sholat sunnah
- Mengeluarkan anjing dari rumah
- Menjauhkan nyanyian yang tidak manfaat
- Berkata-kata yang baik pada keluarga
Catatan :
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah
yang mendapatkan keberkatan
yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang
yang mendapat petunjuk”. (QS. Al Baqarah/2:155-157)
Bagi manusia
ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya
Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar Ra'du: 11)
Berjalan diatas air adalah mudah, menyebrangi lautan tidaklah susah.
Terbang ke angkasa merupakan hal yang gampang, melewati kepulauan
bukanlah hal yang sulit. Yang paling sulit adalah selalu mengingat Dia
dalam setiap hirupan nafas, karena jiwa seringkali sudah dikungkung
oleh hiruk pikuk kesibukan dunia. Manusia yang hebat adalah manusia
yang bisa terus mengingat Dia di setiap waktu dan keadaan apapun. "(yaitu) orang-orang yang berdzikir (ingat kepada Allah) sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring.” (Qs. Al Imran: 191). “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah (berdzikirlah kepada) Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (Qs. An Nisa: 103).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar