Hem. Baru kali ini persentase kerajinanku di sipadu kurang dari 100% *plak. Hahaha. Okefine, abaikan. Kali ini setting aku menulis juga di tempat berbeda *tsah. Tempatnya lebih legaan dan di sekitaran orang-orang yang berbeda dari biasa.
Well, aku sekarang lagi dalam masa bolos. Lebih tepatnya karena absensinya belum diurus sih. Mehehe. Aku lagi merantau, mengasah kemampuan statistik di kampus orang. Sebut saja UGM. Ini pertarungan perdana aku dalam acara semacam ini, Olimpiade Nasional Statistik (ONS). Denger-denger ini baru ONS yang kedua, acaranya diadakan dua tahun sekali.
Suatu kebetulan yang luar biasa terpilih dari sekian-sekian orang yang seleksi level kampus STIS. Sejujurnya, lolos seleksi yang tingkat dua sih. Soalnya yang benar-benar lolos seleksi kampus tingkat 3 dan 4 doang, trus katanya biar ada pengalaman jadilah yang tingkat 2 kena seleksi lagi.
Bener-bener ga nyangka bakal lolos seleksi, dengan bekal seadanya, kurang lebih sepuluh hari yang lalu, mencoba menjawab soal essay seleksi sebisanya. Cuma 2 soal yang aku yakin ku kerjakan dengan benar dan utuh, sisanya abstrak dan abu-abu. Tapi alhamdulillah besoknya diberi kabar lolos seleksi dan seterusnya ngurus administrasi lalalala dan disuruh ikut pelatihan-pelatihan gitu. Jadi, maaf banget seminggu terakhir aku sibuk sendiri. Maaf buat tugas kelompok yang terpaksa ku abaikan. Maaf juga bolos setoran. Maaf ga bisa ikutan POR Senam, padahal pengen, sayang bentrok jadwalnya. Semangaaat ya buat kelas aku yang Senam besok. Semangat juga LFAnya. Menang yaa, biar aku bisa nonton finalnya :3
Kembali ke cerita. Hari ini Hari-H nya. Babak penyisihan dan babak semifinal sekaligus. Hasilnya nyaris. Sedikit lagi. Alhamdulillah sudah diberi kesempatan menjajal kemampuan di ajang ini. Walaupun berujung di ranking 11 dari 43 tim. Aku satu tim sama Iffa. Kami ranking 11 dan yang lanjut ke semifinal 10 tim. Bener-bener nyaris :')
Aku akui emang belum pantes kayaknya masuk semifinal. Masih kurang banget. Persiapannya juga cuma satu minggu. Udah ga semangat duluan sih belajar materi tingkat 3 yang seabrek dan lumayan nyusahin. Jadi, ya begitulah. Padahal ternyata soal yang keluar dari materi tingkat 3 itu kebanyakan teorinya aja. Sayang banget. Okee, di kesempatan yang lain harus lebih baik. Semangaaat. Pantaskan dirimu \m/
Ini baru batu loncatan. Semangaaat. Setidaknya punya pengalaman berharga pernah menjadi bagian di ajang ini. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Never give up.
You never know how close you are, so never give up on your dreams.
Bener kata Mb Firna, mental yang harus disiapkan kalo ikut ginian itu, mental kalau kalah. Gagal itu hal yang biasa. Sukses atau gagal peluangnya sama-sama setengah, tergantung bagaimana usaha kita. Gagal itu hanya kesuksesan yang tertunda. Tetap semangat, insya Allah masih ada kesempatan ikut lagi. Semangaaat. Tidak ada yang sia-sia. Semua usaha kita pasti ada buahnya kelak.
Untuk referensi perjalanan mungkin mau share aja. Dari Jakarta ke Jogja naik kereta, trus turun di stasiun Tugu. Kemaren naik Ekonomi-AC, kali ini dapet kereta yang bener sih ACnya, tapi tetep aja aku lebih recomended yang bisnis, biar kursinya ga hadep-hadepan gitu, tapi karna udah dibeliin mau gimana lagi *pasrah. Untuk penginapan paling deket ke Auditorium F.MIPA Utara, kami nginap di Wisma Talenta 2, tinggal jalan kaki nyampe. Makasih baget buat kakak ku yang udah bersedia direpotin ngurus penginapan. Makasih juga udah nyulik aku tiap malam buat makan di luar. Huehehe.
Kemaren malam makan di zupparella, bareng Kak Alif sama Mas Pras, sama Mas Jay juga. Disana semacam tempat makan Korea gitu. Makan krim sup. Zuppa jagung-sosisnya lumayan, sweet chocolatenya juga :3 Trus tadi diculik ke Bakso Lombok Uleg. Pesannya kalo makan di tenda-tenda gitu hati-hati, kebersihannya kurang terjamin. So, buat para perantau, jangan jajan sembarangan di tenda-tenda, kecuali yang emang udah kemasan. Trus juga jangan keseringan minum es. Mana kita tau es yang dibuat dari air mateng atau mentah, kebanyakan sih kayaknya air mentah. Jadi, hati-hati hepatitis. Sayang hati *eh.