Pelatihan Manajemen Organisasi yang
diadakan pada Sabtu (15/06/2013) merupakan agenda tahunan ROHIS STIS. Kebetulan
saya baru bergabung menjadi anggota ROHIS pada tahun ini, lebih tepatnya
menjadi anggota ROHIS pada Divisi Taman Qur’ani (TQ). Acara PMO ini pertama
bagi saya yang sekarang di tingkat 2. Mungkin bisa dibilang saya terlambat satu
tahun masuk organisasi ini, ya, setidaknya lebih baik terlambat daripada tidak
sama sekali kan.
Sebelumnya di sekolah negeri, sejak
SMP maupun SMA, saya tidak pernah berkecimpung dalam organisasi ROHIS.
Alhamdulillah semenjak di STIS diperkenalkan melalui mentoring. Sedikit demi
sedikit wawasan ilmu pengetahuan agama saya terbuka. Walaupun banyak agenda
bertabrakan di hari yang sama, saya lebih memutuskan ikut acara PMO, yang
menurut saya lebih bermanfaat dibanding acara saya lainnya.
Benar saja dugaan saya,
alhamdulillah bertambah lagi ilmu saya. Pada acara ini disampaikan dua materi
yang berbeda. Materi pertama mengenai ‘Fiqh Al-Aulawiyat’ dan materi kedua
tentang ‘Jurnalisme (online)’ berhubung saya memilih kelompok ‘Media’. Pada
kesempatan ini saya akan mengulas sekilas materi yang baru saya dapatkan.
Apa itu Fiqh Al-Aulawiyat? Secara
kata ‘fiqh’ berarti kepahaman yang mendalam dan ‘al-aulawiyat’ berarti
keutamaan, sehingga Fiqh Al-Aulawiyat berarti kepahaman yang mendalam tentang
keutamaan diantara berbagai alternatif yang ada. Secara sederhana, mengenai apa
yang patut dan tidak patut. Agar keluar dari bias subjektifitas, ada dua hal
yang dapat kita lakukan, yaitu istisyarah (menanyakan pendapat orang lain
terlebih dahulu) dan istikharah.
Dua poin penting dalam materi
pertama adalah prioritas ilmu atas amal dan prioritas memahami atas menghafal.
Alangkah ruginya jika amal yang kita lakukan tidak didasari ilmu yang benar,
bisa jadi yang kita lakukan adalah kesia-siaan. Oleh karena itu, kita dituntut
untuk menuntut ilmu, seperti pepatah, tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.
Selanjutnya kita harus memahami, bukan hanya sekedar menghafal. Kita perlu memahami
apa yang kita hafal agar mendapat ilmu yang bermanfaat dan dapat mengamalkannya
dalam perbuatan sehari-hari, misalnya memahami hafalan bacaan Al Qur’an yang
kita miliki.
Selepas memperoleh materi pertama,
saya meminta sekretaris divisi saya untuk dimasukkan ke dalam kelompok media
karena sejujurnya saya kurang tertarik dengan kelompok lainnya. Ternyata di
kelompok media ini diberi materi mengenai jurnalisme (online) oleh Kak Muhammad
Sholich Mubarok, penulis buku berjudul “Dalam Lingkaran Cinta”. Di awal
pertemuan ditanyakan ‘apa itu media?’. Kalau menurut saya media itu adalah
semacam wadah untuk menyalurkan segala pemikiran ataupun ide-ide yang kita
miliki.
Pada materi kedua menyinggung
tentang situs berita online yang kini sering diakses oleh khalayak, yakni
detik.com. Hal yang menarik mengenai prinsip berita online yang sekaligus
menjadi ciri khasnya yaitu ‘lebih baik minta maaf daripada minta izin’. Ketika
berita sudah terlanjur dipublish maka apabila suatu ketika dalam berita itu
terdapat kesalahan, akan lebih mudah menyatakan pernyataan meminta maaf
ketimbang meminta izin suatu berita untuk dipublish. Poin selanjutnya, lihat siapa yang kita beritakan.
Ketika menyangkut orang penting, berita tidak penting mengenai orang itu pun
bisa jadi banyak diminati oleh pembaca. Daya tarik suatu berita tergantung
bagaimana memoles berita itu dengan judul yang greget dan gaya bahasa yang
menarik.
Pesan yang disampaikan oleh
narasumber, menulislah, apapun yang terjadi. Menulislah, dan carilah seorang
‘korban’ untuk membaca hasil tulisan kita. Setiap orang pasti bisa menulis,
sutu kebohongan apabila berkata tidak bisa menulis, tentu bisa menulis sms
bukan? Dan tentu bisa menulis status twitter bukan? Masalahnya adalah apakah
ada kemauan untuk menulis, karena sebenarnya menulis itu bukan suatu bakat
melainkan kemauan. Semoga kelak saya bisa mengikuti jejak sebagai seorang
penulis. (tha)
nb: tulisan ini dibuat demi memenuhi tugas kelas kelompok media kemaren, makanya tulisannya agak formal gitu hahaha. deadlinenya jam 18.00 lalu, dan baru merapikan tulisan ini H-1 jam. ckckk. tugas itu kalo dikerjakan mendekati deadline emang makin greget -o- *adegan ini jangan ditiru di rumah yaa. hahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar