CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 17 Januari 2014

#2 Bertemu Kalian Tidaklah Mudah

25.12.2013

Setelah hampir 20 jam, ralat 19 jam 9 menit, duduk dalam kondisi tidak terlalu nyaman di kursi Ekonomi AC, akhirnya mendarat juga di stasiun Malang. Telat 2,5 jam dari jadwal yang tertera dalam tiket. Perjalanan yang benar-benar panjang. Ditambah tidur yang seperti tidak tidur. Tapi setidaknya beruntung sepanjang malam tidak diganggu dengan banyaknya pedagang yang hilir mudik dalam gerbong dan berteriak "air, air, mijon, mijon."

Baik banget ada temen yang udah stand by menunggu kedatangan kami di stasiun, bahkan dia udah datang sesuai jadwal kedatangan yang tertera, kasian, pasti udah nunggu lama. Mana hari itu katanya hujan telah mengguyur kota Malang sejak dini hari. Cuaca yang padahal pas banget untuk bergelung di bawah selimut. Tapi dia bersedia jemput. Makasih banyak saudara Efri :D

Kemudian kami mengisi perut sambil menunggu jemputan lain (re: saudara Naufal). Hujan masih mengisi langit kala itu. Hujannya sepertinya bakal awet. Orang-orang dengan carier bertebaran di depan stasiun, sepertinya ingin menakhlukkan Mahameru. Semenjak disorot dalam film 5 cm, makin terkenal aja gunung yang satu itu. Tapi jika cuaca hujan terus, medannya pasti susah. Tambah dingin juga pastinya. Kata Efri kami salah pilih tanggal, salah musim, kalau datang di musim panas bisa liat bunga lavender yang mekar katanya. Kalau sekarang entahlah. Aku pun ragu untuk naik gunung jika cuaca kurang mendukung. Ah, lagi-lagi Ranu Kumbolo menambah panjang daftar wacana.

Sebagai antisipasi wacana, sebelumnya aku juga mencari-cari objek wisata lain di Malang dan jatuh hati pada Pulau Sempu. Pulau yang terletak di dekat Pantai Sendang Biru. Harus menyebrang untuk menuju pulau itu dan katanya harus menyewa guide juga biar tidak tersesat. Hmm. Sayangnya, mereka belum ada yang pernah ke sana, jadi belum tau jalan, dan mengingat sedang musim hujan, ombaknya pasti besar. Sepertinya benar kami datang di waktu yang kurang tepat :')

Well, skip dulu wacana-wacananya. Badan sudah menagih jatah istirahat. Makasih banyak untuk saudari Tutut yang bersedia menampung kami selama di Malang. Maaf telah membombardir kamarmu selama empat hari kemarin. Salam titik dua bintang buat kamu yang ada di kota Apel.

Banyak cerita bergulir ketika teman lama bertemu kembali. Saling bertukar cerita apa aja. Dari cerita yang agak serius sampai yang sepele atau bahkan yang bikin ngakak guling-guling. Hahaha. Selalu menyenangkan, baik sebagai pendengar maupun pencerita. Sore itu. Entah sudah menghabiskan berapa jam. Girls talk. Yap, sambil meluruskan tulang belakang :D

Agenda pertama melakukan first meeting jam 8 malam di Ocean Garden hari itu. Ceritanya merencanakan rundown jalan-jalan selama liburan di Malang. Pertemuan pertama yang entahlah, aku tidak bisa menemukan kata yang pas. Mungkin bisa dibilang konyol. Wkwkk. Semuanya bermasalah.

Masih satu jam lebih sebelum ketemuan. Tutut udah melipir sama my-baby-nya, membiarkan kami berdua menguasai kamarnya. Aku ingat, waktu itu habis sholat Magrib, aku guling-guling di kasur. Mungkin saking capeknya, tanpa sadar ketiduran. Vya yang liat aku tidur mungkin juga ga pengen kalah. Hahaha. Jadilah kami berdua ketiduran.

Jam 8 kurang 15 menitan ternyata Efri udah jemput. Udah menelpon berkali-kali ke nomor kami berdua. Telingaku sama sekali ga denger ringtone hapeku bunyi. Sampai entah telponnya yang keberapa ke nomor Via diangkat, trus dia membuka pintu depan. Aku masih setengah sadar, trus buka hape, ada beberapa misscall dan satu sms masuk. Isinya "Tuz ak didepan kednginan". Langsung melek deh habis baca smsnya itu. Trus siap-siap secepat kilat, batal mau nyetrika dulu. Sedih banget ga sih smsnya, maaf ya fri, kami sering menyusahkan *bow.

Kami secepat mungkin siap dan turun ke bawah. Ternyata di luar masih menyisakan hujan siang tadi, agak gerimis malam itu. Cuma Efri yang jemput, jadi mau ga mau bawa motor Tutut. Sebelumnya kami masih duduk-duduk di teras, karena sang EO masih di jalan menuju Malang. Sampai Fakhri nelpon, katanya udah di depan Ocean Garden. Langsung deh tancap gas.

Di Ocean Garden kami bertiga yang pertama sampai, disusul Antra-Ridwan beberapa detik kemudian. Sekilas aku nangkepnya ada semacam misinterpretasi juga dalam sesi jemputnya. Pertanyaannya dimana Fakhri? Katanya udah di depan Ocean Garden, tapi kami belum menemukan tanda-tanda kehadirannya. Pas ditelpon balik ternyata Fakhrinya di Ocean Garden yang dekat stasiun, padahal Ocean Garden yang dimaksud yang deket Kosan Tutut. Wkwk. Ternyata ada tiga Ocean Garden di sana, wajarlah salah kalau ga dikasih keterangan tambahan. Ckck. Mau ngumpul pertama buat makan aja seruwet ini orang-orangnya. Padahal cuma berenam loh. Hahaha. Belum tersinkronisasi aja kali ya :D

Photo by Fakhi

Well, saatnya merencanakan agenda liburan untuk besok harinya. Si EO bilang mau ke Selecta lagi, mengenang masa lalu katanya. Yaudah sih, kami ngikut-ngikut aja. Jadi besok ceritanya wisata Kota aja. Selecta > Jawa Timur Park 2 > Batu Night Spectacular. Noted.

Tak mau menyia-nyiakan waktu, malam itu, selesai makan, kami diajak ke Alun-Alun Kota Batu, padahal itu udah jam 10an loh. Terang aja aku ga mau bawa motor, jadi kami balikin motor Tutut dulu ke kosannya. Pasangan Antra-Ridwan mau ngambil power bank dulu katanya. Trus meeting point selanjutnya di depan UMM. Denger-denger, kalau ga salah, itu salah kampus swasta terbaik di Indonesia katanya. Sekilas liat dari depannya keliatan bangunannya emang bagus sih. Kurang tau indikator lainnya. Cuma liat yang kasat matanya aja. Hehehe.

Makin malam Kota Batu makin dingin. Udara dingin menepuk-nepuk pipiku yang tidak terlindungi kaca helm. Lalu aku minta tuker helm sama Efri. Maklum belum terbiasa dengan dinginnya Malang. dan hei, setelah perjalanan setengah jam lebih sampailah kami di Alun-Alun Kota Batu itu.



Seperti yang kalian lihat, alun-alun ini dipenuhi lampion-lampion dan ada juga berbagai patung hasil pertanian kota ini, seperti apel, wortel, lobak dan lainnya. Di alun-alun ini juga ada bianglala raksasanya. Sayang, waktu kami datang sudah tidak beroperasi, kemaleman sih ya datengnya. Jadilah kami cuma berputar-putar dan beralay ria. Wkwkk.



Malam itu sudah nyaris berganti hari, kami masih di sana. Kemudian berjalan ke luar mencari lapak di pos ketan. Saking ramenya kami harus berdiri menunggu terlebih dahulu. Belum ada lapak yang kosong juga. Semua meja penuh. Hingga akhirnya pelayannya mendirikan meja lagi spesial buat kami :D

Rasa ketan keju susunya lumayan, walaupun menyisakan sedikit rasa asam di lidahku. Sepertinya tempat ini memang terkenal buat nongkrong di sana. Bahkan sampai lewat tengah malam, kedai ini masih ramai orang, termasuk kami diantaranya. Padahal rencananya besok mau memulai perjalanan dari pagi. Kita liat saja nanti. Hahaha. Kalo udah ngobrol bareng temen lama ya gitu. Entah cerita apa aja. Buat Efri semoga cepet insyaf ya. Makasih udah membatalkan acara dugemnya di Surabaya demi menemani kami jalan-jalan besok :p

Bener-bener malam yang panjang. Hampir jam satu dini hari rasanya kami baru mengangkat kaki dari tempat itu. Kembali menikmati jalanan ditemani semilir angin dingin yang menusuk-nusuk. Rasa-rasanya makin dingin aja dari sebelumnya. Tapi asyiknya bisa liat pemandangan lampu-lampu pemukiman warga dari atas. Bintangnya juga banyak. Jenis pemandangan yang bisa membuatku berdamai dengan dinginnya udara. Perjalanan yang menyenangkan. Terima kasih untuk hari ini guys. Sampai ketemu di cerita selanjutnya :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar