Bahagia itu sederhana. Ya, walaupun bukan aku yang mengalaminya tapi bener-bener ikut seneng denger berita tadi pagi dari mama. Selamat ya Laila, selamat berjuang di level Provinsi tanggal 19 nanti. You can. Sampai ketemu di level Nasional, kalau tempatnya sepelemparan batu dari Jekardah mungkin aku pikir-pikir buat mampir :D
Liburan semester lalu, daripada sekedar jadi pengangguran terdidik, mamaku tiba-tiba nyuruh aku ngajarin muridnya yang mau ikut OSN Matematika SMP tingkat Kabupaten/Kota. Dengan dalih katanya kuliah di Statistik, lebih sering beberurusan dengan angka kan. Ya mau ga mau, mengajarlah dengan pengetahuan seadanya yang masih tertinggal di kepala.
Fyi, materi OSN Matematika SMP ga sekedar materi yang diperoleh saat SMP. Pas liat soal-soal tahun sebelumnya mereka udah dikasih soal permutasi, kombinasi, peluang, faktorial, persamaan-persamaan yang ruwet dan itu dulu seingatku baru diajarin waktu SMA. Bener-bener matematika advanced deh untuk ukuran SMP. Ckckk.
Satu hal yang dulu kusesali zaman SMA adalah milih ikut OSN Matematika. Hahaha. Harusnya dulu waktu ditawarin milih OSN Kimia aja kali ya. Ya itu gara-garanya, materinya nyusahin dan hasilnya bisa kalian tebak: gagal.
SKS ga bisa diterapin mah kalau misal ikut yang kayak begituan. Dulu jarang banget rasanya belajar kalau ga mau ulangan/ujian. Kadang sampai sekarang masih keterusan sih. Pfft. Tapi liat mereka yang bener-bener serius mau belajar sendiri sampai datengin rumah gurunya (walaupun yang ngajar akhirnya anaknya), aku ngerasa dulu pantes aja gagal, usahanya ga maksimal.
Orang yang punya keahlian juga harus tetap bekerja keras.
Berasa digampar denger kalimat di atas, terinspirasi dari salah satu anime yang sampai sekarang belum selesai ku tonton. Ya, perlu kerja keras. Itulah yang ga ku punya dulu. Sekarang bener-bener harus bekerja keras. Setelah menyemplungkan diri ke bidang yang bukan spesifikasi, harus going the extra miles buat mengejar ketinggalan. Semangaaat \m/
Jangan setelah sering digampar baru sadar ya. Walaupun aku rasa mindset ku masih agak salah. Waktu diajakin ikut lomba IT malah bingung, menghidar, sampai akhirnya terabaikan. Nah, waktu diajakin ikut lomba Statistika malah semangat 45, tanpa pikir panjang langsung oke. Ckk. Kayaknya ada yang salah. Hahaha. Salah pilih jurusan? Ah, engga kok. Aku masih berjuang jadi calon programmer yang melek statistika.
Kenapa kita harus punya satu kemampuan kalau bisa semuanya?
Di dunia nyata ga salah kan kalo jadi divergent :D Maaf ya kakak tingkat, kalo diajakin ikut lomba IT lagi ga nolak kok. Udah cukup banyak dapat pencerahan. Mestinya mata kuliah Metodologi Penelitian Komputasi Statistik dikasih di semester-semester awal ya, biar cepet melek ITnya. Hahaha.
Selamat meraih mimpi. Jangan cepat menyerah, kalau gagal, coba lagi, selagi masih ada banyak kesempatan. Semangaaat \m/
PS: Semoga lolos ke tahap selanjutnya ya adekku tercinta. Wish you luck. Masih betah ya berkutat di OSN Fisika? Masih kelas X kan. Masih bisa tahun depan, kalau bisa tahun ini, you rock :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar