Judul : Skenario Dunia Hijau dan Cerita-Cerita Lain
Penulis : Sitta Karina
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Maret 2009 (Cetakan Kedua)
Tebal : 208 hlm.
Buku ini merupakan kumpulan cerpen Sitta Karina yang
pernah dimuat di majalah CosmoGirl! Setiap cerpen memiliki pesan moral khas Sitta. Cocok dibaca remaja yang sedang membangun jati diri :D
Skenario Dunia Hijau sendiri bercerita tentang Cempaka yang prihatin pada bumi yang makin sekarat, sehingga ia merumuskan skenario panduan hidup go green untuk teman-teman sekolahnya. Ide Cempaka ini didukung oleh semua teman sekolahnya kecuali si preman Dekra. Menurut Dekra, Cempaka hanya satu dari sekian kumpulan orang-orang yang cuma heboh di awal doang–dan dia paling nggak suka tipe seperti itu.
Skenario Dunia Hijau sendiri bercerita tentang Cempaka yang prihatin pada bumi yang makin sekarat, sehingga ia merumuskan skenario panduan hidup go green untuk teman-teman sekolahnya. Ide Cempaka ini didukung oleh semua teman sekolahnya kecuali si preman Dekra. Menurut Dekra, Cempaka hanya satu dari sekian kumpulan orang-orang yang cuma heboh di awal doang–dan dia paling nggak suka tipe seperti itu.
Dekra justru dengan senang hati menantang Cempaka. Sebuah stasiun TV
mengadakan lomba karya tulis remaja yang bersifat creative writing, yang isinya
adalah segala hal yang berhubungan dekat dengan kehidupan remaja. Apabila karya
Cempaka setidaknya bisa tembus 10 besar, maka Dekra mau pikir-pikir lagi untuk
sedikit bertepa salira dengan lingkungan.
Dekra yang terkenal
sebagai preman sekolah–berjaya bareng klub matematika karena otaknya encer,
dan disegani tim basket yang notabene isinya cowok-cowok sok ganteng karena
pernah jadi MVP tapi lebih suka main streetball–punya pendapat bahwa isu go
green yang belakangan bergema di mana-mana tak lain adalah bagian dari
komersialisme terselubung. Ya, perumahan green living-lah, ya hypermarket yang
gembar-gembor soal go green tapi tidak berinisiatif mengganti kantong plastik
belanjaan dengan tas kertas. Tipikal orang-orang yang cuma bisa berkoar dan
heboh di awal doang.
Nah, setuju banget. Pola pikir kita juga mesti di daur ulang. Bulan oktober lalu sempat ikut #30DaysSaveEarth, banyak banget ide sederhana yang bisa kita realisasikan untuk menyelamatkan bumi, bisa dari hal-hal kecil. Misal, kalau belanja bawa tas sendiri, memilah sampah basah dan sampah kering, memanfaatkan barang bekas, dan masih banyak lagi. Berikut wrap up postingan yang ku tulis dalam rangka #30DaysSaveEarth. Kalau kalian yang tertarik ikut berkontribusi menjaga bumi, bisa diklik linknya atau telusuri aja hashtag #30DaysSaveEarth di twitter. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi tercinta ini ;)Bukan barang saja yang harus di daur ulang, tapi pola pikir kita juga dalam menyikapi sesuatu. (hlm. 12)
Buku ini memuat 20 cerita pendek, yaitu:
1. Skenario Dunia Hijau
2. Black ‘n’ White Bash
3. Ganti Baju di 2008
4. Six
5. Janji-janji Rama
6. Perjalanan Baru Jasmin
7. Dongeng Padang Rumput
8. Hari Kelulusan
9. Corsage
10. Truth or Dare?
11. Merah-Putihku
12. for REAL
13. Titik Balik
14. Kali Ini Untuk Heidi!
15. Sebuah Tas, Sepenggal Malam, dan Seraup
Makna Hidup
16. MOTY
17. Satu Kata Saja
18. Hari Ini, Esok, dan Lusa
19. Putu Mayang
20. Hujan TerakhirNote: suka cerpen yang font judulnya warna merah :D
Baca cerpen-cerpen ini berasa mengenang masa lalu *tsah. Pertama kali tau novel Sitta Karina pas zaman SMP. Lupa novel apa yang pertama kali ku baca, yang persis ku ingat udah pernah baca Satu Hari Berani, Circa, Lukisan Hujan, Aerial (baru separoh). Masih penasaran gimana akhir cerita Aerial :3 Ah, bener-bener mengenang karakter-karakter keluarga Hanafiah di kumpulan cerpen ini. Suka :3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar