CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 12 Mei 2015

Kita vs Korupsi


Sebuah film tahun 2012 yang terdiri dari empat film pendek, yakni Rumah Perkara; Aku Padamu; Selamat Siang, Risa! dan Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa. Nonton film ini awalnya gara-gara mau nonton sekuelnya. Katanya film ini bagus, tapi waktu aku pertama kali nonton kesannya berat, jadinya cuma nonton awalnya bentar doang. Agak-agak menyesal baru sempat menyelesaikannya sekarang. Film ini mengispirasi guys. Tonton deh.

Film pendek pertama, Rumah Perkara, bercerita tentang seorang lurah yang mengingkari janjinya waktu kampanye dulu. Dia menyetujui perihal menjual tanah daerah yang dia pimpin kepada pengusaha real estate, bahkan  ia menyetujui penggusuran pemukiman penduduk setempat. Permasalahan muncul ketika seorang janda yang juga selingkuhannya, menolak tanahnya dibeli. Janda tersebut bersikeras mempertahankan rumah peninggalan suaminya, hingga terjadilah bencana yang tragis. Ketika orang-orang berkuasa menghalalkan segala cara untuk menggapai tujuannya, tak peduli lagi dengan rakyat kecil. Miris. Sebagai pemegang amanah seharusnya tetap menepati janjinya.

Film pendek kedua, Aku Padamu, bercerita tentang pasangan yang ingin menikah, tetapi belum mendapatkan restu orang tua. Mereka nekat pergi ke KUA, tapi sayang ada persyaratan kartu keluarga yang tidak mereka penuhi. Sang pria ingin mengunakan jalan pintas dengan memakai jasa orang dalam, tapi sang wanita tidak setuju. Aaa, aku suka ending segmen film yang ini :3
"If you wanna do the right thing, let's do it right way."
Film pendek ketiga, Selamat Siang, Risa! bercerita tentang seorang yang walaupun didera kemiskinan tetap berusaha untuk hidup dan bekerja secara jujur. Suka sama tokoh Torsud di segmen ini. Ia tetap memegang teguh prinsip kejujurannya, walaupun banyak godaannya. Zaman sekarang ini, semoga masih banyak orang jujur di luar sana, mungkin kamu salah satunya ;)
"Semuanya kembali lagi dari awal, darimana kita berasal, bagaimana kita, akan mempengaruhi tindakan kita di masa depan."
Film pendek keempat, Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa, bercerita tentang kehidupan di sekolah, ketika ada yang menjual buku lebih mahal dibanding harga di luar. Setelah diusut, terbongkarlah adanya praktek korupsi beruntun yang dilakukan oleh banyak pihak.

Ya, korupsi bisa menimpa siapa aja. Setiap orang berpotensi menjadi perilaku sekaligus korban korupsi. Ga usah jauh-jauh, coba deh liat diri kita sendiri. Udah tepat waktu belum? Jangan sampai bikin janji tapi karna males on time jadi ngambil jatah jam orang lain. Kalo udah biasa on time, pertahanin, jangan ikut-ikutan orang lain telat. Kapan label "jam karet Indo" hilang kalo kitanya ga berubah?

Kamu masih sering ngerpe atau nyontek? Hati-hati jadi kebiasaan, apalagi sampai kehilangan rasa bersalah kalo ngerpe atau nyontek. Apa jadinya generasi muda sekarang kalo pinternya pinter nyontek? Ga malu ijazahnya isinya nilai orang lain? If you want better knowledge, you must earn it with hard work. Jangan batasi dirimu sendiri. Setiap orang diberi waktu yang sama setiap harinya kan. Kalau kemampuanmu jauh di bawah yang lain, usahamu harus jauh di atas yang lain.

Pikirkan berkali-kali tindakan yang akan kamu ambil, jangan sampai mengambil hak orang lain. Level individualismenya diturunin ya. Kita ga bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Pada prinsipnya kita ini makhluk sosial. Orang-orang yang kamu bantu dengan ikhlas, pasti akan membantumu, bahkan mereka ga segan menawarkan bantuannya di kemudian hari saat kamu tersudut.  Hayo yang sering ngacir duluan saat kerja kelompok? Atau yang cuma setor muka biar namanya ikut nongol? Cobalah mulai memberikan inspirasi dan kontribusi. Namanya juga kerja kelompok bukan kerja sendiri.

Well, kita memang harus mulai perubahan dari hal-hal kecil dan mulai perubahan itu dari diri kita sendiri. Perubahan itu memang ga mudah, jadi mulailah sedikit demi sedikit. Jadilah pribadi yang berkualitas, pribadi yang jauh dari praktek korupsi. Thanks buat para inspirator (cc: Deslita, Uchti, dll).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar