CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 01 Desember 2018

ridiculous one day penida trip

Mengingat cuaca Kuta lima hari terakhir hampir membuat batal merencanakan trip ini. Sejak awal  pesan tiket memang tidak ingin extend karena sudah punya agenda weekend berikutnya. Alhasil H-1 nekat mencoba menghubungi pihak tour, berulang kali menanyakan kondisi cuaca, lalu mengumpulkan pasukan. Well, semoga kalian tidak menyesal diajak trip bersama. Haha.

Fastboat menuju Nusa Penida ternyata cukup besar, lebih kukuh terhadap ombak, hingga seorang teman pun bisa tidur nyenyak. Butuh waktu sekitar satu jam menyeberang dari Sanur. Pastikan menggunakan sendal selama di dermaga untuk naik-turun boat, dan antisipasi bawa baju ganti. Basah tak bisa dihindari kala turun dari boat yang menepi.

Sempat mendapat tiket fastboat kembali ke Sanur jam 17.00, sementara flight jam 19.40. Beruntung mbok part time yang antar inisiatif memberi kabar ke pihak tour hingga sesampainya di dermaga Penida tiket kembali ditukar menjadi jam 16.30. Sedikit melegakan, awalnya mendapat informasi dari pihak tour bahwa sekitar 16.30 sudah di Sanur makanya sengaja ambil paket trip ini, tanpa snorkeling. Waktunya sempit, teman traveling pun tak ada yang berminat.

Kelingking Beach

First destination, worth of every single rupiah you spent. Satu kata untuk tempat ini: magnificent. View yang ditawarkan jauh berbeda dari pantai Kuta, Sanur, atau Tanah Lot. Berasa di sudut lain Bali. Bisa turun ke bawah, tapi perlu effort ekstra. Katanya turun mungkin bisa satu jam, untuk naiknya lagi berapa lama tergantung kemampuan masing-masing orang. Kami hanya mencoba turun sebentar dan memutuskan tidak turun lebih jauh. Alas kaki pun tidak mendukung.

Selanjutnya teman memutuskan mengeluarkan mainan aerialnya. Btw, teman ini membawa lima device dokumentasi. All out memang, padahal bukan pejabat yang diajak tour :p Sempat epic moment, ketika device aerialnya tak tampak di udara kala baterai sisa kurang dari 30% dan hilang sinyal. Panik, harap-harap cemas memakai menu return to home. Spot jantung kehilangan device dua digitnya, akan dikembalikan ke Talaud candanya. Wkwk. Puji syukur kala baterai 10% devicenya mulai tampak di atas kepala dan mendarat ketika sisa 4% :v

Angels Billabong

Broken Beach

Kedua destinasi berikutnya berdekatan. Disarankan menggunakan sepatu di destinasi ini, terlebih di Angels Billabong. Karangnya tajam. Pada spot ini bertemu rombongan (statistik) lain. Sudah jauh-jauh menyeberang pun tetap bertemu jua. Rombongan lain banyak orang, sampai dua mobil. Sementara kami hanya bertiga. Terlampau lega dan mudah menyesuaikan ritme.

I travel with new traveling partner. Certain someone yang diajak jauh-jauh hari memutuskan extend di Jogja. Perjalanan akan membuatmu mengenal sudut lain teman seperjalanan. Berbagi kisah, banyak hal, random stuff. You will never knew what kind of impression left behind. Tergantung pribadi masing-masing memori apa yang terkenang.

Crystal Bay Beach

Last destination, hari mulai mendung menjelang sore. Kami hanya setengah jam di sana main air. Sementara ada yang snorkeling di sana dengan riak ombak terbilang lumayan. Katanya kalau rombongan banyak orang mungkin bisa naik kapal dari pantai ini diantar menuju dermaga. Pantas beberapa mobil kosong setelah dari pantai ini.

Ada mesjid untuk sholat di dekat dermaga. Pastikan tetap mengerjakan kewajiban meski di perjalanan. 16.40 kami pun meninggalkan Nusa Penida. Satu hari terasa kurang menjelajah Penida. Kami baru menjelajah sebelah Baratnya, sebelah Timur belum. Bisa jadi alasan kembali lagi ke pulau ini di cuaca yang cerah.

17.30 menepi di Sanur, lalu dimulailah drama mengejar flight. Terbilang macet jalan kembali menuju hotel mengambil barang. Was-was. 18.15 tiba di hotel, ganti pakaian yang basah kilat. Tidak sempat repacking koper. Sekitar 18.35 mulai jalan mengantar teman pindah hotel. 19:10 tiba di check in counter, diberitahu sudah mulai boarding. Okefine, sudah memutuskan tak memasukkan bagasi, pun tak yakin masih bisa, sudah kurang dari 30 menit.

Benarlah lari-lari mecari gate yang ternyata di ujung dan lumayan jauh. Kabar buruknya lagi tanpa garbarata. Tidak masalah turun angkat koper. Ternyata mesti naik bis lagi dong dan syok mesti naik tangga lagi. Sepertinya pesawatnya berada di gate lain. Duh. Untungnya ada yang berbaik hati membantu membawakan koper dan menaikkan koper ke kompartemen di atas. Sungguh energy drain.  Terima kasih mas-mas yang bantu, semoga urusannya dimudahkan.

I just knew pesawat sebelumnya dari Osaka, pantas pas check in online pilihan kursi kosong sisa sedikit. Duduk di sebelah mbak yang sedang panik. Sekilas mendengar bahwa mbaknya kehilangan laptop. Baru menyadari hilangnya saat transit dan meminta terbangnya nanti dulu. Flight attendant menginfokan tidak ada laptop ketinggalan di Ngurah Rai. Pesawat pun take off.

Setelah mendengar utuh cerita mbaknya, mudah-mudahan laptopnya ketinggalan di Osaka setelah pengecekan di imigrasi dan diamankan di sana. Akupun menceritakan kejadian yang mirip, seorang teman pernah tertinggal handphone di charging box Soekarno-Hatta dan dibantu maskapai untuk dikembalikan lewat penerbangan berikutnya. Mudah-mudahan laptopnya juga bisa kembali.


Sekian bonus cerita trip kali ini. Bagi yang butuh info tour yang kami pakai dan minat detail harganya silakan meninggalkan komentar atau mengirim email. Jasa tournya termasuk menjemput dan mengantar dari/ke hotel menuju Sanur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar