Kereeeeen. Ga nyesel deh pokoknya nunggu berjam-jam mengitari pelosok-pelosok Kalibata demi nunggu giliran nonton film ini. Sampe hapal denah Kalibata kayaknya. Hahaha.
Baru pertama kali nonton premier. Tapi untungnya aku ga merasakan antrian panjang ataupun duduk di kursi paling depan :D Thanks to : Pumo dan Vya yang udah mesenin tiket duluan. Udah lama pengen nonton film ini. Sebelumnya tentu aja aku udah baca novelnya. Baguuuus. Trus pas liat trailernya bikin makin mupeng. Ditambah cerita Kiki pas dia nonton semacam meet and greet film itu pas pameran, lengkap sudah alasan buat HARUS nonton film ini.
Meskipun banyak bagian yang dipotong, tetep keren filmnya. Jarang-jarang kan nih aku muji. Biasanya aku pasti bilang novelnya JAUH lebih bagus dibanding filmnya. Kekuatan imajinasi setiap orang berbeda-beda. Jadi wajar atau harap maklum saja terkadang ada film yang jauh dari harapan pembaca. Tapi di film ini beda. Denger cerita penulisnya langsung yang menulis skenarionya ditambah persiapan selama 4 tahun untuk film ini. Jelas filmnya ga dibikin main-main. Tempatnya bener-bener real di SEMERU. Wow. Jadi pengen juga menjejakkan kaki di puncak tertinggi di Pulau Jawa ini. Awesome. Pengen merasakan sendiri betapa kerennya *ngarep. Mungkin suatu saat nanti. Huehehe.
Ada bagian yang dipotong, tapi tergantikan dengan bonusnya. Bonus Zafran yang cakep. Hahaha. Banyak plusnya dibanding karakter fisik yang dianalogikan dalam novel. Kalau Zafrannya gitu pantes aja Rianinya suka. Hehehe. Endingnya membelok sedikit dari novel. Tiba-tiba Genta divisualisasikan sama Dinda. Padahal di novel harusnya bukan. Genta sama Citra, temen Riani. Dinda sama siapa gitu, lupa, pokoknya bukan sama Genta harusnya. Tapi gapapa lah. Overall aku suka. Ayo yang belum nonton. Nonton yak. Bagus kok. Dijamin ga mengecewakan. Hahaha. Sori promosi dikit. Nite.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar