Novel
lama banget ini. Pas zaman SMA rasanya aku udah sering liat temen-temenku megang
novel-novel ini. Tapi dulu aku baru sempat baca yang Autumn in Paris dan itupun
ga sampe tamat. Hahaha. Aku juga baca seri novelnya dengan urutan yang ga
bener. Yang paling akhir ku baca malah Summer in Seoul. Harusnya ini yang
pertama kali ku baca. Well, setidaknya aku udah baca kan, jadi ga penasaran
lagi. Hehe.
Paling
suka cerita Winter in Tokyo, karna setting juga karakternya kali ya. Settingnya
di Tokyo dan salah satu karakternya fotografer. Aku lupa-lupa ingat ceritanya,
tapi seingatku semua empat seri novel ini berakhir happy ending walaupun ada
adegan tragisnya diakhir. Iya ga ya? Suka juga yang Autumn in Paris. Cerita di
radio itu, wah, jadul tapi entah kenapa so sweet. Sepertinya jadi pengagum
rahasia itu menarik *eh. Ini yang ternyata mereka satu ayah itu ga sih?
Trus
yang Spring in London ceritanya apa ya? Haha. Parah ih, udah campur baur nih
ceritanya. Berhubung udah lama bacanya dan baru terealisasi nulis setelah
menamatkan keempat novelnya jadi gini deh. Harap maklum ya, sepertinya ini
bukannya jadi resensi novel malah penuh curcol gaje -_-
Yang
masih segar diingatan, Summer in Seoul, tentang artis Korea gitu, penyanyi lagu
K-pop trus ada yang jadi kekasih gadungannya demi memulihkan gossip sang artis
gay. Dan di novel ini aku dapat pengetahuan baru tentang angka 9 dalam Bisbol.
Disini sembilan berarti lengkap. ‘Karna itu aku menyimpannya di nomor
sembilan.’ Simple, tapi pasti hanya ada sebagian orang yang tau itu. Terkadang
sesuatu yang sederhana memang bisa menjadi sesuatu yang istimewa :)
Pesan.
Rajin-rajin membaca, mebaca apapun, novel, komik, ensiklopedi, koran dan
lainnya. Semakin banyak membaca maka akan semakin tahu dan terkadang bisa
dijadikan pelajaran atau pengalaman. Tanpa sadar dengan membaca kita juga
belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar