CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 20 Desember 2013

Tokyo: Falling

Judul: Tokyo: Falling
Penulis : Sefryana Khairil
Penerbit : Gagasmedia 

Tebal : 336

Novel ini sukses membuatku merah jambu. Ah, bener-bener jatuh deh dibuatnya. Padahal sebelumnya lagi asik nonton drama hasil rampokan, tapi rela diskip dulu demi novel ini :3

Tadi malam berhubung udah ngantuk-ngantuk jadilah mencari hal lain yang bisa dilakukan selain nonton. Trus tergiur membaca novel Tokyo yang ada di atas meja. Baris kata di awal babnya sukses membuatku menargetkan diri, besok harus baca pokoknya.
Rindu ini masih sama.
Masih bercerita tentangmu. 
Benar aja, besoknya, setelah sholat subuh, biar ga tidur lagi langsung membaca novel ini dan sekitar empat jam kemudian berhasil menuntaskannya. Sebelumnya pernah baca novel duet dengan penulis yang sama, Beautiful Mistake. Di situ biasa aja sih kesannya, tapi gara-gara novel ini jadi suka suguhan cerita dari Sefryana Khairil. Trus suka juga karena Jejepangan gitu dan berbau fotografi :v

Novel ini bercerita tentang dua orang, Thalita dan Tora, yang sama-sama ke Tokyo untuk melakukan liputan majalah dan mereka terpaksa berpetualang bersama karena sebuah tragedi lensa telephoto. Selain urusan pekerjaan, mereka juga ingin menyelesaikan urusan pribadi mereka, bertemu dengan mantan masing-masing.

Ceritanya seperti cerita romance kebanyakan, biasa aja sebenernya, tapi suka sama untaian kata-katanya, mudah dicerna. Selain itu, memberikan sedikit gambaran bagaimana tempat-tempat di Jepang (Shibuya, Odaiba, Daikanransha) dan budaya-budaya sana juga makanannya, trus menambah kosakata Bahasa Jepang juga.

Bagian menariknya menurutku pas bagian ngomong pake Bahasa Indonesia gitu tapi dengan dialek Bahasa Jepang. Lucu aja. Kan kalo suku kata Bahasa Jepang itu jarang pake huruf mati, setauku 'n' doang, sisanya disertai vokal, trus ada beberapa huruf yang ga ada, misal huruf 'l' biasanya diganti 'r'. Nama depanku pasti aneh banget kalo dijepangin. Hahaha. Tsuzura Herunita? Pfft *abaikan.

Well, jadi ceritanya tentang Tora nyari Hana, sedangkan Thalita nyari Dean. Tapi ternyata Hana udah mau nikah sama orang lain. Nah, kalo Thalita malah dilamar Dean. Thalita yang masih mengharapkan lelaki impian tersebut yang akan mendampingi hidupnya tentu saja mengiyakan lamarannya yang begitu romantis pada suatu senja di kapal pesiar. Lantas bagaimana nasib Tora? Bab-bab penutup dalam novel ini akan menjawabnya :D

Mungkin novelnya perlu diperbaiki lagi mas/mbak editor di cetakan berikutnya. Kemaren waktu baca menemukan beberapa typo dan ada kalimat yang kurang lengkap, untuk di halaman berapanya maaf ga terlalu memperhatikan. Tapi novelnya lumayan, banyak quote yang kusuka. Silahkan menikmati.
***

Loving someone is never easy.
We don't remember days.
We remember moments.
Ikuti saja apa maunya rasa.
Terkadang, cinta lebih memilih menjadi rahasia.
"Relationship is like sailing boat.
To make the boat sail, it needs two persons to ride it.
Two persons to paddle.
If you're the only one paddling, you'll get tired eventually."
Saat kelak kamu mencariku, tetapi aku tidak ada, mungkin saat itu aku sudah tidak lagi menunggu. Tidak lagi ingin menoleh pada masa lalu.
Ai wa riyuu wo towazu.
Cinta tidak butuh alasan.
Aku tidak pernah berencana jatuh.
Kepadamu.
"Love is a beautiful thing when you find the right person.
Your love is the grand prize, so you have to wait for a man who is worthy."
Ah, ternyata cinta juga ada musimnya.
Terkadang merah jambu, terkadang abu-abu.
Kamu tahu apa yang tidak kita miliki dari masa lalu?
Kesempatan untuk mengulangnya lagi.
Kita punya satu hal sama, yang tidak seorang pun punya: cerita kita.
If it is love, it will find a way.
Rindu ini sedang mencari arah.
Tanpamu, ia tidak tahu jalan pulang.
If home is where the heart is, then my home is you.
Takdir bukan berdiam diri saja, ia tengah menunggu kita memainkan ceritanya.
Ah, tidak usah terburu-buru.
Kita sedang berusaha. Sebaik-baiknya.
Apakah kita akan bersama pada akhirnya?
Biar Tuhan saja yang menjawab.

4 komentar:

  1. haii Tu-zu-ra He-ru-ni-ta :)

    Huruf tu ada kok :D di bhs jepang huruf katakana, To disambung sama u kecil dibaca tu.. ^.^

    Hmm, org jepang bisa aja sih bilang r, misal huruf ru 'U' nya ga dibaca mirip kayak desu, 'U' nya bisa dibaca bisa juga nggak jadinya kan bisa dibaca jadi des..

    BalasHapus
  2. Wah, makasih atas koreksinya senpai :p
    Iya sih, tp kan secara penulisannya tetep ada vokalnya~

    BalasHapus
  3. iya donk..

    Tetep pake vokal. :P

    FB masih aktif ga sih nyil?

    BalasHapus