CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 16 Oktober 2013

#11 Mari Berhijrah dari Premium ke Pertamax

Kepada seluruh pengguna kendaraan bermotor dimanapun Anda berada,

Menurut sebuah penelitian asap kendaraan bermotor menyumbang lebih dari 26% total emisi yang dihasilkan di Indonesia. Emisi yang dimaksud di sini, menurut wikipedia adalah emisi gas buang yang merupakan sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Emisi kendaraan bermotor ini banyak sekali menghasilkan efek negatif, dikutip dari data Bappenas, setiap kali kendaraan mengeluarkan asap, sekitar 1.000 unsur beracun yang terkandung di dalamnya turut mengotori udara. Unsur-unsur beracun yang terkandung dalam asap kendaraan ini antara lain seperti karbon monoksida, karbon dioksida, partikular, ozon, timbel, dan sulfur dioksida yang apabila terhisap dan masuk ke dalam sistem pernapasan kita secara terus menerus pada akhirnya bisa menimbulkan penyakit seperti Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bahkan kanker.

Salah satu tindakan nyata yang bisa kita lakukan untuk mengurangi emisi tersebut adalah dengan menggunakan BBM yang tepat.
Penggunaan bahan bakar yang digunakan oleh sebagian besar kendaraan yang ada di jalan adalah jenis premium yang mempunyai nilai oktan 88. Jenis BBM ini memang murah, kenapa bisa murah? Karena premium masih disubsidi oleh pemerintah. Namun, tahukah kalian bahwa tidak semua motor bisa maksimal performanya dengan menggunakan bahan bakar premium? Sebagian besar motor yang diproduksi beberapa tahun terakhir mempunyai mesin dengan tingkat kompresi tinggi yang membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang tinggi pula agar mesin dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal. Mesin kompresi tinggi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi (irit bahan bakar) dan menurunkan kadar emisi. Nah, dari kalimat terakhir bisa disimpulkan sementara, dengan menggunakan BBM yang memiliki nilai oktan tinggi kinerja mesin akan lebih optimal karena proses pembakaran yang terjadi dalam mesin lebih efektif dan dapat menekan tingkat emisi gas buang yang dikeluarkan oleh kendaraan.

Referensi pemakaian bahan bakar yang cocok untuk kendaraan dapat dilihat di link berikut. Jika dilihat sekilas dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kendaraan yang beredar di jalanan harusnya memakai bahan bakar jenis Pertamax atau Pertamax Plus. Namun jika kita tengok di SPBU ternyata masih banyak sekali kendaraan yang harusnya mengkonsumsi Pertamax/Pertamax Plus tetapi masih saja mengisi bahan bakar jenis Premium.  Hal ini tentu saja merupakan salah satu sebab kenapa udara di lingkungan kita mempunyai kadar emisi yang tinggi, Ya benar, penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan ukuran kompresi mesin mengakibatkan pembakaran yang terjadi tidak maksimal sehingga mengakibatkan gas buang yang keluar semakin banyak dan mengandung polutan (toxic) yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan manusia bila konsentrasinya di udara melebihi ambang batas tertentu. Dari data lain juga disebut bahwa bahan bakar jenis premium masih mempunyai kadar timbal yang tinggi, dalam jangka panjang kandungan timbal dalam gas buang kendaraan akan berpengaruh pada emosi manusia yang menyerapnya. Dan bahkan bisa mengakibatkan rendahnya tingkat IQ seorang anak. Jadi, masih mau menggunakan BBM yang mengandung timbal? Yang mencemari lingkungan dan dalam jangka panjangnya bisa merugikan kesehatan kita?

Sumber:
http://green.kompasiana.com/polusi/2013/01/27/matikan-mesin-saat-lampu-merah-menyala-atau-saat-kereta-api-lewat-529082.html 

NB: Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika.

2 komentar: