"Hemat BBM, Matikan Mesin Sampai Detik 20"
Sebuah pesan yang pernah saya lihat bertengger di lampu merah daerah Yogyakarta waktu berkendaraan dengan kakak saya dulu, lebih dari 2 tahun yang lalu kalau saya tidak salah ingat. Pesan tersebut cukup ampuh, sepenglihatan saya cukup banyak pengemudi yang mematikan mesin waktu itu, termasuk kakak saya.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah iya mematikan mesin di lampu merah bisa menjadi salah satu cara untuk menghemat BBM?
Setelah dipikir-pikir mungkin ada benarnya. Bayangkan aja, di kota metropolitan seperti Jakarta ini ada berapa ratus lampu merah yang tiap detik menyala. Saat lampu merah menyala mungkin ada puluhan motor/mobil yang berhenti dan jika dirata-rata lampu merah di Jakarta ini kebanyakan menyala lebih dari 100 detik. Jika mesin motor/mobil dibiarkan hidup, berapa asap kendaraan yang dikeluarkan oleh kendaraan-kendaraan itu dan otomatis asapnya terkonsentrasi di titik tersebut, padahal para pengendara (terutama motor) berkumpul disitu menunggu lampu hijau menyala. Pengendara yang berada di lampu merah itu mau ga mau pasti menghisap gas buang yang dikeluarkan oleh motor/mobil yang berhenti. Betapa bahayanya gas buang atau emisi tersebut sudah pernah saya muat dalam ponting Mari Berhijrah dari Premium ke Pertamax.
Berdasarkan salah satu situs yang saya baca, katanya takut mematikan mesin mobil saat berhenti adalah mitos yang salah. Anda bisa mematikan mesin mobil kita kapan saja saat Anda menunggu. Dalam situasi dimana mesin-mesin mobil sudah modern, ancaman pemanasan global dan harga BBM tinggi, mematikan mesin mobil saat menunggu adalah pilihan yang cerdas dan ramah lingkungan. Membiarkan mesin mobil menyala adalah pemborosan. Setiap menit mesin terus menyedot bahan bakar dan tidak memanfaatkannya menjadi daya gerak. Lembaga Perlindungan Lingkungan Amerika (EPA, Environment Protection Agency) menyatakan, jika Anda menunggu lebih dari 15-30 detik, Anda bisa menghemat bahan bakar dan uang dengan mematikan mesin dan menyalakannya kembali saat Anda siap berkendara.
Menurut Bintarto, “Jika Anda berhenti lebih dari 20 detik, misalnya saat di lampu merah, perlintasan kereta api, menaikturunkan penumpang atau barang, lebih baik matikan mesin mobil. Sering mematikan mesin mobil tidak akan merusak atau menurunkan kinerja mesin.” Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan penerapan trik ini. Anda juga bisa berperan mengurangi polusi udara.
Nah, dampak mematikan mesin saat lampu merah menyala dan menyalakannya saat lampu merah tersisa 20 detik lagi dalam jangka panjang ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi mesin. Kenapa menyalakan kembali ketika detik ke 20? Karena 20 detik adalah waktu minimal untuk dinamo starter bisa dihidupkan kembali setelah mati.
Mungkin di Jakarta bisa mulai diterapkan juga slogan "Hemat BBM, Matikan Mesin Sampai Detik 20" tersebut. Mengingat harga BBM kini semakin mahal dan minyak mulai menjadi komoditas yang langka, ditambah polusi kendaraan bermotor yang terus merusak bumi dan penghuninya.
Jadi, tunggu apa lagi? Matikan mesin kendaraannya ya disaat-saat berhenti, terlebih berhenti dalam waktu lama. Dengan mesin berhenti tentu saja mesin tidak mengeluarkan asap kan? Otomatis tidak ada asap kendaraan yang terkonsentrasi di tempat tersebut, mengurangi emisi? Ya! Menghemat BBM, menyelamatkan lingkungan, udara jadi lebih segar, mengurangi polutan, dan tentu saja menyelamatkan para pengendara dari efek terhirupnya gas buang!
Mungkin di Jakarta bisa mulai diterapkan juga slogan "Hemat BBM, Matikan Mesin Sampai Detik 20" tersebut. Mengingat harga BBM kini semakin mahal dan minyak mulai menjadi komoditas yang langka, ditambah polusi kendaraan bermotor yang terus merusak bumi dan penghuninya.
Jadi, tunggu apa lagi? Matikan mesin kendaraannya ya disaat-saat berhenti, terlebih berhenti dalam waktu lama. Dengan mesin berhenti tentu saja mesin tidak mengeluarkan asap kan? Otomatis tidak ada asap kendaraan yang terkonsentrasi di tempat tersebut, mengurangi emisi? Ya! Menghemat BBM, menyelamatkan lingkungan, udara jadi lebih segar, mengurangi polutan, dan tentu saja menyelamatkan para pengendara dari efek terhirupnya gas buang!
Sumber:
http://green.kompasiana.com/polusi/2013/01/27/matikan-mesin-saat-lampu-merah-menyala-atau-saat-kereta-api-lewat-529082.html
http://green.kompasiana.com/polusi/2013/01/27/matikan-mesin-saat-lampu-merah-menyala-atau-saat-kereta-api-lewat-529082.html
http://news.detik.com/read/2012/12/17/131504/2120434/727/berhenti-lebih-dari-20-detik-matikan-mesin-mobil?9922022
http://oto.detik.com/read/2011/01/23/200538/1667400/1214/2/mematikan-mesin-motor-kala-lampu-merah-aman-tidak-ya
http://www.kendali.com/index.php?option=com_content&view=article&id=201:matikan-mesin-mobil&catid=83:tab-kendali-green&Itemid=120
NB: Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika.
http://oto.detik.com/read/2011/01/23/200538/1667400/1214/2/mematikan-mesin-motor-kala-lampu-merah-aman-tidak-ya
http://www.kendali.com/index.php?option=com_content&view=article&id=201:matikan-mesin-mobil&catid=83:tab-kendali-green&Itemid=120
NB: Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar