CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 31 Desember 2012

Reply 1997



Drama yang sweet :3 Suka sama ceritanya. Tentang perjalanan mengingat masa lalu di tahun 1997 mereka, masa SMA mereka. Mereka berenam adalah sahabat baik. Yap. Tentu saja terselip sebongkah cinta diantara persahabatan. Hemm. Perjalanan mengingat masa lalu memang menyenangkan, apalagi saat SMA *eh. Alur ceritanya maju mundur. Awal-awalnya bikin penasaran. Dan rasa penasaran itu sukses memancingku untuk sesegera mungkin nonton episode selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya XD

Selalu ada kejutan di setiap episodenya. Aku suka. Meskipun pas udah nonton separo aku udah berhasil nebak sama siapa Shi Wonnya akhirnya. Kocak. Aku suka Yoon Jae. Kasian Joon Hee. Yah, seperti yang sering aku bilang. Di setiap cerita pasti ada yang terluka. Recommended deh pokoknya. Thanks buat Kiki yang sukses menghasut aku untuk nonton drama ini. Huehehe. Ga nyesel. Meskipun harus merelakan tugas-tugasku terbengkalai sementara *eh.

Well. People change, memories don't. Begitulah. Menyenangkan mengingat masa lalu, pasti ketawa-ketawa sendiri ngingatnya. Hahaha. Jadi pengen reuni juga sama temen-temen SMA ku. Mungkin 5 tahun atau 10 tahun kedepan. Saat semuanya udah kerja dan mungkin udah berkeluarga. Huehehe. Pasti konyol menceritakan masa lalu kita, terutama masa SMA :D

Apa kabar sahabat-sahabat baikku di luar sana? Semoga baik-baik aja ya. Miss you guys, ten girls. Sahabat selamanya. Right? Ga kebayang gimana 5 tahun kedepan misal kita reuni, pasti ada begitu banyak cerita berhamburan. Tiap tahun ketemuan aja hebohnya mengalahkan kegaduhan sekelas. Hahaha. Sori ga bisa pulang liburan natal ataupun tahun baru ini. Berat diongkos ceman-ceman. Tunggu aku nanti pas aku libur semester :3 Insya Allah.

I wonder. Lima tahun kedepan. Pasti akan banyak perubahan. Aku berubah. Kalian pun berubah. Kita tumbuh dan tentu saja berkembang menuju kedewasaan. Tapi kenangan tentang kalian akan tetap tertanam manis di sudut otakku. Menjadi memori yang permanen. Aku tidak banyak menceritakan kalian di blog ini. Kenapa? Karna aku takut ada yang mengambil kalian. Hahaha. Aku hanya ingin mengingatnya. Itu cukup. Aku rasa tidak perlu orang lain tahu, cukup kita yang tau, seberapa berharganya kalian bagiku dan sebaliknya. Ku harap aku punya chip memori yang bagus untuk mempertahankan ingatanku. Love you guys :*

Danus Akbar FISI


Danus Akbar FISI @Monas


Kali ini aku mencemplungkan diri jadi panitia FISI, Festifal Islam ala Statistisi. Sebenernya gara-gara temen aku (re: Uni) yang tiba-tiba direkrut jadi panitia, trus dia jadi ngajakin anak-anak bening jadi panitia juga, di divisi yang sama, Divisi Wisata Rohani. Dan dengan alasan kebersamaan jadilah kami berempat satu divisi -_-

Kemaren (30.12.2012) diadakan Danus Akbar, untuk menambah dana buat acara FISI 1934 H kali ini. Semua divisi diajak ikut berperan. Aku, Anis, Dwi, Pumo pengen berpartisipasi, daripada bengong gajelas di kosan. Tapi Pumo terpaksa batal ikut karna ga enak badan paginya. Thanks buat agenda ini yang udah membuatku harus bangun pagi. Haha. Jam setengah 6 pagi berangkat dari kos, aku sama Anis doang sih. Si Dwi masih belum siap, padahal dijarkom kumpul jam 5 -_-

Sampe kampus, eh? Heran baru sedikit liat panitia yang ikut. Ga nyangka kami termasuk pagi, biasanya yang paling telat *ups. Hehehe. Seperti biasa acara tunggu-tungguan. Nunggu yang udah konfirmasi mau ikut Danus Akbar. Sekitar jam setengah 7 baru berangkat menuju shelter terdekat, Bidara Cina. Dan... saking sedikitnya yang ikhwan, yang akhwat juga jadi ikutan bawa minuman yang lumayan berat yang harusnya jatah ikhwan yang bawa. Apa boleh bulat. Mungkin banyak yang batal datang karna ada agenda lain -_-

Dibagi jadi 3 tim gitu, aku, Anis, Dwi, Kamil, Lena, Wondo, Kautsar, Salsa tim 1, di Bundaran Sudirman katanya. Tapi tak seorangpun dari kami yang tau letaknya dimana -_- Alhasil ikutan turun di Bundaran HI. Pas disana baru tau katanya Bundaran Sudirman itu yang di depan kantor Indosat itu. Berarti udah kelewat dong? Yah, yaudah deh kami ikut gelar lapak di Bundaran HI. Maaf ya tim 2. Berhubung udah siang sampe sana, dagangan kami baru laku sedikit. Kami jual kue donat, roti goreng, risoles, pastel, air mineral, susu, teh botol. Susah susah gampang dapat pembeli. Kami harus keliling Bundaran nyari mangsa *eh. Nyari orang yang mungkin berniat beli.

Sabtu, 29 Desember 2012

Betapa Susahnya Nyari Data

Well, cuma pengen ngasih tau betapa susahnya nyari data itu. Terinspirasi dari kegiatan yang ku lakukan selama 24 jam terakhir ini -_-

Huah. Sebenernya bukan tugas ku sih ini, ngumpulin data buat penelitian, tapi tugas salah satu temen aku. Dan aku dapat amanah nyebarin kuesionernya. Tapi berhubung aku lupa bawa kertasnya kemaren pas kuliah, jadilah rempong begini urusannya -_-

Pertama aku nyoba via jarkom kelas, per pj jarkom gitu, trus nyuruh mereka ngirim datanya ke nomerku. Dan sampai pagi harinya kurang dari 10 orang yang berbaik hati langsung sms aku memberikan data mereka. Sisanya? Entahlah. Cuma bisa ngelus-ngelus dada -_-

Ditengah rasa putus asa, sambil nunggu ada yang kirim sms lagi, nyalain tombol hijau di fb. Jarang banget aku aktifin tombol hijau ini nih. Kalo lagi kepepet aja -_- Mataku awas memandangi nama-nama yang bertanda hijau. Kalo liat ada nama anggota kelas 2KS3 hidup, langsung ku tanyain. Ga ada jaim-jaiman. Hahaha. Sori guys, kepepet ini. Kasian mereka perlu data kalian. Tapi kalian ... Ah sudahlah. Lumayan nambah 5 data.

Paginya, hampir jam 9 tadi, yang minta data sms. Nanyain gimana. Trus aku jujur aja, cuma dapet belasan. Trus aku tanya gimana. Dia minta tolong ditanyain lagi, agak-agak ga enak gitu dia jadinya sama aku. Sebenernya gapapa sih, aku ga terlalu keberatan, toh buat nolong orang, lagian aku juga sih kemaren salah, pake acara lupa bawa kertas kuesionernya. Maaf yaa.

Akhirnya aku sms langsung orang-orang yang belum ngasih datanya. Terbukti jauh lebih efektif. Mungkin kalo jarkom itu cuma dibaca sepintas lalu, trus yaudah. Kebanyakan kan jarkom cuma berisi informasi, ga mesti ngasih feedback ke tukang jarkomnya. Makasih banget yang udah langsung sms aku habis dijarkom itu.

Alhamdulillah datanya nambah drastis, setelah empat jam langsung nambah jadi 31. Cuma 4 orang yang belum bales. Pengen sih aku sms lagi, tapi ga enak ah. Udah cukup deh usahaku. Possitive thinking aja. Mungkin mereka lagi ga punya pulsa, ga mungkin kan aku nelpon mereka satu-satu? Horor. Kesannya neror gitu, ga banget. Hahaha. Biarlah. Biarkan mereka. Mungkin sibuk kali, atau lagi pulang kampung trus smsku masih nyangkut di operator. Mungkin juga ada yang merasa ga perlu melayani nomer ga di kenal. Yah. Who knows? Biarlah. Biarkan aku dengan ketidaktahuanku, tenggelam dalam berbagai asumsi yang belum teruji kebenarannya. Sudah cukup acara nerornya. Hahaha.

Yap, begitulah susahnya ngumpulin data, itu baru satu kelas loh. Orang dalam lagi yang mengkoordinir, orang yang kenal orang-orang anggota kelasnya. Tapi mereka yang dapat tugas, kasian banget harus ngumpulin data tiap-tiap kelas. Pasti lebih banyak lagi kendalanya. Untungnya kelas ku ga dapat tugas sampling semacam itu. Itu baru tahap pengumpulan datanya. Belum perhitungannya. Belum uji hipotesisnya. Oh meeen.

Sekali lagi. Nyari data itu susah. Susah pake banget. Apa lagi di lapangan ntar. Pasti ada aja kendala yang menyebabkan berbagai non sampling error. Entah dari responden, atau dari penanyanya. FYI, sangat susah mendapatkan populasi itu secara tepat jumlahnya, kalaupun bisa butuh biaya yang tidak sedikit, dan banyak tenaga kerja yang berkualitas. Maka dari itu dilakukanlah estimasi dengan mengambil sejumlah sampel yang representatif (mewakili populasi).

Jadi, percayalah bahwa angka-angka statistik yang dikeluarkan BPS itu sudah diperhitungkan matang-matang. Jangan main judge itu bohong. Kalian ga tau gimana prosesnya. Proses yang panjang. Lagi pula BPS sudah mengikuti prosedur yang sesuai standar internasional. Kalaupun kalian masih ga percaya segitu angka statistiknya, silahkan saja lakukan survei sendiri, hitung sendiri, silahkan mengambil keputusan sendiri sesuai yang diharapkan. Titik.

 Lembar data yang ku kumpulkan dengan susah payah, sori kabur, emang segaja, haha, kan data sifatnya RAHASIA :p

Kamis, 27 Desember 2012

Trilogi The Hunger Games


Novel-novel yang membuatku sibuk satu minggu terakhir ini. Udah lama gak baca novel petualangan semacam ini. Terakhir seingatku 5 seri Percy Jackson atau Twiligth saga yaa. Lupa. Terakhir pas masih zaman putih abu-abu :3

Well, novel ini nih sekali pegang ga bisa lepas. Keren. Apalagi udah di bagian klimaksnya, waktu mereka udah di arena itu loh. Rasanya ga pengen melewatkan satu kata pun yang tertulis di novelnya. Hahaha. Untungnya aku masih waras untuk tidak begadang demi novel ini. Meskipun penasaran, sepenasaran-penasarannya tetep keukeuh maksain diri buat tidur. Gila aja mau begadang. Lagi padet-padetnya kuliah -_-

Aku harus setuju sama yang bilang kerenan novelnya dibanding filmnya. Untuk The Hunger Games aku termasuk telat nontonnya. Pas sehari setelah mengkhatamkan novelnya baru nonton. Agak-agak kecewa, lumayan banyak yang dipotong. Tapi udah lumayan keren kok filmnya. Filmnya aja udah keren, apalagi novelnya. Ayoo yang belum baca *promosi *eh. Hahaha.

Dari trilogi ini, kalau mau dibilang suka, suka semua ceritanya, tapi kalau ditanya paling suka, paling suka yang Mockingjay. Penutup yang bagus dan yang paling ku suka pertempurannya real di kehidupan mereka, bukan demi games biar dapat sponsor atau jadi hiburan penonton aja. Temen aku (baca: Lele) dia paling suka yang Catching Fire, paling seru pertempurannya katanya. Tapi menurutku terlalu banyak pertanyaan yang muncul pas aku baca Catching Fire dan di Mockingjay aku menemukan jawabannya. Kebingunganku tuntas sudah. Habis baca Catching Fire tu rasanya langsung pengen baca Mockingjay. Biar ga kelamaan digantung *eh. Hahaha. Sekian *loh. Biarin ending postingan ini menggantung juga kali yaa *apadehbgt *abaikan.

Selasa, 25 Desember 2012

Jakarta : Banjir tanpa Hujan

 24.12.2012

Potret yang ku ambil kemaren, di atas jembatan penyebrangan menuju Jl. Kampung Melayu Kecil.

Sehari sebelumnya Jakarta kering. Tidak ada tanda hujan menyentuh kota ini. Sementara, di hari yang sama, hujan deras mengguyur Bogor. Aku dan teman-temanku sempat merasakan guyuran hujan Bogor. Kedinginan selama satu jam di kereta. Pas sampai di Jakarta ternyata kering, tak ada bekas tetes-tetes hujan disini.

Besoknya udah ada agenda mau ke panti bareng temen kosan, tapi tiba-tiba pagi-pagi dapat sms dari pengurus panti di sana kebanjiran. Eh? Agak-agak gak percaya. Habisnya ga ada hujan kok banjir? Well, setelah dengar desas-desus di dalam angkot menuju Pasar Jatinegara katanya banjir kiriman dari Bogor. What?

Di sepanjang perjalanan, liat orang-orang pada sibuk, hiruk pikuk kesana kemari, badan mereka basah sampe pinggang. Pas liat sungai, bener-bener meluap. Patesan aja banjir. Kata pumo yang udah survei tempat ke panti, emang sih katanya pantinya termasuk ukuran rendah, makanya kena banjir juga. Hari itu masih galau jadi engganya menuju panti. Sebelumnya keputusannya tetep ke sana hari itu, biar sekalian bantu beres-beres, walaupun ga bisa ngadain acara, ngasih sembako aja juga gapapa. Tapi...

Setelah pulang dari pasar, aku, pumo, dan dwi langsung ke TKP. Muter-muter. Gonta-ganti angkot. Sampailah kami di depan Jl. Kampung Melayu Kecil. Banyak orang-orang berseliweran disana. Dari polisi, tim SAR sampai reporter stasiun TV, koran, dsb yang sepertinya ga usah ku sebut merknya. Hehe. Kami menyusuri jalan, dengan sisa-sisa harapan semoga pantinya udah kering jadi kami tetep bisa ke sana hari itu. Tapi yang kami lihat di muara jalan. Banjir masih bertahan hingga selutut orang dewasa. Kata pumo pantinya masih jauh turun ke bawah sana. Jleb. Pastilah makin ke bawah makin dalam banjirnya. Keputusan terakhir batal hari itu ke sana, ditunda sampai airnya surut.

Hem, ternyata tanpa hujan pun kota ini tetap kena banjir. Berita di tv-tv banjir di daerah Jakarta Timur itu ternyata di daerah ini. Aku ga pernah ngeliat langsung, di tv pun sebenernya ga pernah liat *eh. Aku taunya juga dari orang rumah yang ngasih tau atau kakak aku yang rajin sms. Tapi aku bilangnya alhamdulillah ga sampai di daerah kosan aku banjirnya. Disini paling kalaupun banjir ga sampai separah itu. Cuma semata kaki. Semoga aja banjirnya ga sampai kampus. Siklus banjir besar 5 tahunan ini katanya.

Well, hari ini (25/12/2012) rencana kami yang sempat tertunda terlaksana sudah siang tadi. Nekat tetep kesana. Padahal belum ada konfirmasi dari pihak panti disana sudah surut atau belum banjirnya. Berasa bentar banget disana. Mungkin karna ga ada serangkaian acara. Padahal udah dipersiapkan tapi apa boleh buat keadaan ga memungkinkan. Diliat dari muka-muka mereka juga pasti capek habis beres-beres panti. Jadi sampai sana kami cuma bagi-bagi snack. Senang bisa liat senyum mereka. Mungkin dari kami ga seberapa. Semoga bermanfaat yaa :)


Pesan buat kalian, walaupun aku ga yakin bakal ada yang baca. Tetep semangat, tetep kuat ya meskipun kehidupan ini keras. Kalian harus bertahan, berjuang, menjadi penerus bangsa yang membanggakan. Di depan sana pasti ada masa depan cerah yang menanti kalian, menanti kita semua. Semangaaat. Sukses buat kita semua. Aamiin.

Minggu, 23 Desember 2012

Rihlah RQ

Rihlah itu istilah untuk semacam acara refreshing menurut versiku. Kurang tau juga arti secara bahasanya. Hahaha. Intinya jalan-jalan titik :D Rihlah kali ini ke Kebun Raya Bogor. Ada 18 orang anggota RQ STIS yang bisa ikut, lebih dari setengah anggota ga ikutan, mungkin karna pada pulkam liburan ini. Kami yang daripada liburan hanya mengangur di kosan, jadilah ikut rihlah ini :D

Baru kali ini aku ke KRB. Buat yang belum pernah dan mau pergi ke sana berikut rincian dananya. Naik kereta komuter Rp. 9.000,- turun di stasiun Bogor. Lanjut naik angkot 02. Biaya berkisar antara Rp. 2.000,- sampai Rp 2.500,- tergantung turun di pintu masuk mana. Harga tiket masuk Rp 10.000,-/orang. Yap, kurang lebih segitu pengeluarannya, mungkin bisa dipertimbangkan kalo mau jalan-jalan ke sana. Huehehe.

Pagi tadi ketiduran, padahal udah bangun jam setengah 5, tapi karna lagi ga sholat jadi mengguling ke kasur lagi -,- Akhirnya baru bangun jam setengah 6 kurang dikit. Aih, agendanya ngumpul jam 6. Langsung deh ngebut mandi dan kawan-kawan. Untung segala keperluan untuk rihlah udah ku packing malamnya :D

Jam 6 lewat beraanjak dari kos, trus mampir dulu beli sarapan. Untung bukan jadi yang paling telat datangnya. Hehehe. Kereta berangkat jam 07.30 sampe di stasiun Bogor sekitar jam 08.30. Lumayan lama satu jam, untuk membunuh waktu kami isi sambil menghapal nama-nama surah. Dan you know what? Ternyata di acara tadi sama sekali ga ada penampilan nama-nama surah. Padahal di agenda sebelumnya ada ckckck.

Kami sampai sana termasuk ukuran ontime. Jam 9 teng udah ada di lokasi. Mungkin kami yang pertama datang *pede banget haha. Tapi alhasil terlunta-lunta karena ga satupun ngeliat batang hidung para panitia acara. Sambil nunggu bagi-bagi snack. Kayak anak kecil yang ga tau arah *apadeh. RQ-RQ lain ternyata ga jauh beda nasibnya. Akhirnya kami berkumpul dekat danau, sesuai intruksi panitia lewat sms. Nunggu lagi. Lagi-lagi nunggu. Jam 10an, panitia yang ditunggu pun mulai keliatan bayangannya. Karena masalah teknis (re: ga ada yang ngetake  tempat duluan), kami yang sudah duduk berjejer rapi terpaksa pindah lapak. Jalan. Jalan. Lumayan jauh. Panas. Capek. Sampe di tempat, dalam hati jangan sampe disuruh pindah lapak lagi -,-

Minggu, 16 Desember 2012

Selamat Datang Keluarga Baru IMSAK :D


22/10/2011
Depan dari kanan ke kiri : Ari, Jodi, Rian Hawari, Robby, Arif, Ka Idrus, Rengga, Chen2, Dris, Risky, Try, Nija, Haidir, Om Nopi
Belakang : Eel, Pipin, Fina, Novi, There, Ayu, Silli, Yeka, Kiki, Pumo, Indah, Fenny, Dwi, Risna, Alfi, Nida, Via, aku, Aya, Hasti, Miftah, Khotim, Puja, Yovi 

Itu foto acara penyambutan anggota IMSAK 53 tahun lalu di Monas. Masih muka-muka polos semua ya. Hahaha. Kayaknya cuma pas acara itu anak 53 ngumpul lengkap semua. Setelah setahun lebih bersama aku baru bisa menyebutkan nama-nama mereka satu per satu. Hehe. FYI, angkatan 53 yang paling banyak memenuhi kursi parlemen IMSAK :D

Well, harusnya aku posting ini tahun lalu, tapi berhubung kelupaan jadi sekalian aja deh, mumpung bareng juga sama event penyambutan 54. Huehehe. Tadi kami mengadakan acara penyambutan 54 di Taman Suropati. Lumayan telat sih untuk ukuran penyambutan, berhubung angkatan 53nya sibuk semua *alibi hahaha. Maaf yak.

Suasana diawal acara :D

Sebelumnya mau ngucapin makasih ke kakak-kakak yang udah bersedia datang menyempatkan waktunya. Makasih juga ke adek 54. Selamat datang anggota keluarga baru IMSAK :) Walaupun ga semuanya bisa datang, 13 dari 20. Sebagian nama mereka yang ku ingat, ada Jainuri, Habibi, Ucok/Damero, Musifah, Ridha, Ayu, Kiki, Iqbal, yang lainnya maaf lupa. Hehe.

Perkenalan Angkatan 54

Perkenalan Angkatan 53

Keliatan kan kontras jumlahnya, sekilas angkatan 53 dua kali lipat angkatan 54. Hahaha. Berapapun jumlahnya yang penting kompak. Okeh. Sekalian juga mau minta maaf atas keterlambatan konsumsinya. Terjadi miskomunikasi antara seksi acara dan konsumsi. Maaf atas segala kekurangan acara tadi. Dan sekali lagi selamat datang keluarga baru IMSAK. Semoga kerasan. Jangan malu-malu kalo ada perlu menghubungi kakak-kakaknya. Pada baik-baik kok semuanya *plak. Hahaha. Last. Annyonghaseo XD

Sabtu, 15 Desember 2012

Berjuta Rasanya

Judul Buku : Berjuta Rasanya
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Mahaka Publishing
Jumlah halaman : 205 halaman
Terbit : Mei 2012

Ini kumpulan cerpen Tere-Liye pertama yang ku baca. Di dalamnya ada 15 cerpen yang... khas Tere Liye. Bacanya aja berjuta rasanya. Tapi kadang kebanyakan jleb jlebnya sih ya. Hahaha.

Cerpen-cerpen awal-awalnya aku masih ngerti. Tapi pas cerpen selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya entah kenapa makin banyak yang ga ngerti. Semacam ada yang missing. Jadinya kurang dapet feel bacanya, menurutku.

Ceritanya berjuta rasanya, dari yang kocak sampai sedih juga ada. Hal yang paling ku ingat. Orang yang sedang jatuh cinta kadang terperangkap dalam ilusinya sendiri, sehingga kadang tidak bisa lagi membedakan yang mana yang nyata dan yang mana bualan ilusi hatinya semata. Hati-hati tertipu dengan yang namanya ilusi XD

Ada juga cerita yang merepet ke teknologi maju gitu. Ceritanya untuk meningkatkan angka keturunan mereka dibuatlah Cintanometer, trus juga ada software Love 7.0 dan Married 9.0. Konyol. Masa sampai segitu ga ada waktunya, sampai-sampai untuk nikah aja pake software. Ckckck. Cuma bisa geleng-geleng sendiri baca ceritanya. Lama-lama mungkin orang-orang akan kehilangan filosofi cinta, tergantikan dengan teknologi. Mungkin.

Ada juga cerita yang serem, psikopat lebih tepatnya. Masa tega membunuh anggota keluarganya demi bertemu dengan seorang pria tampan yang misterius pas pemakaman. Ih wow. Cerpen yang paling ku suka Kupu-kupu Monarch. Cerita tentang cinta sejati. So sweeeet tapi sedih. Istrinya rela memotong kakinya demi kesembuhan suaminya. Tapi selanjutnya suaminya malah selingkuh. Jleb jleb banget. Cinta sang istri patut diacungi jempol. Dia ga pengen suaminya merasa berhutang budi karna kejadian itu, ya, suaminya ga pernah tau kejadian yang sebenarnya :')

Buat yang ga terlalu suka baca novel, kumpulan cerpen ini lumayan buat santapan. Hahaha. Ada terselip secuil petuah dibalik setiap cerpen. Tapi sejujurnya, aku lebih suka baca novel, lebih mendalam petuahnya. Huehehe.

Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Judul Buku : Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Penulis : Tere-Liye
Penerbit : Republika
Tebal : 426 Halaman
Tahun Terbit  : 2011


Novel ini bener-bener memberi pemahaman, memberi pengajaran tentang hidup. Bagamaima siklus sebab-akibat yang ditimbulkan dari kehidupann seseorang bisa mempengaruhi kehidupan di sekitarnya. Well, kalian harus baca sendiri agar mendapat pemahaman itu. Recomended !



"Bayangkanlah sebuah kolam luas,
Kolam itu tenang, saking tenangnya terlihat bak kaca.
Tiba-tiba hujan deras turun..
Bayangkan, ada berjuta bulir air hujan yang jatuh di atas air kolam, membuat riak..
Jutaan rintik air yang terus-menerus berdatangan, membentuk riak, kecil-kecil memenuhi seluruh permukaan kolam…

Begitulah kehidupan ini, bagai sebuah kolam raksasa.
Dan manusia bagai air hujan yang berdatangan terus-menerus, membuat riak..
Riak itu adalah gambaran kehidupannya.
Siapa yang peduli dengan sebuah bulir air hujan yang jatuh ke kolam, menit sekian, detik sekian? Ada jutaan bulir air hujan lain, bahkan dalam sekejap riak yang ditimbulkan tetes hujan barusan sudah hilang, terlupakan, tak tercatat dalam sejarah…
Siapa yang peduli dengan anak manusia yang lahir tahun sekian, bulan sekian, tanggal sekian, jam sekian, menit sekian, detik sekian? Ada miliaran manusia, dan bahkan dalam sekejap, nama, wajah, dan apalah darinya segera lenyap dari muka bumi! Ada seribu kelahiran dalam setiap detik, siapa yang peduli?
Itu jika engkau memandang kehidupan dari sisi yang amat negatif..
Kalau engkau memahaminya dari sisi positif,
maka kau akan mengerti ada yang peduli atas bermiliar-miliar bulir air yang membuat riak tersebut,
Peduli atas riak-riak yang kau timbulkan di atas kolam, sekecil atau sekejap apapun riak itu..
Dan saat kau menyadari ada yang peduli,
maka kau akan selalu memikirkan dengan baik semua keputusan yang akan kau ambil..
Sekecil apapun itu, setiap perbuatan kita memiliki sebab-akibat..
Siklus sebab-akibat itu sudah ditentukan..
Tak ada yang bisa mengubahnya, kecuali satu!
Yaitu Kebaikan..
Kebaikan bisa mengubah takdir..
Nanti engkau akan mengerti, betapa banyak kebaikan yang kau lakukan tanpa sengaja telah merubah siklus sebab-akibat milikmu..
Apalagi kebaikan-kebaikan yang memang dilakukan dengan sengaja..
Seseorang yang memahami siklus sebab-akibat itu,
Seseorang yang tahu bahwa kebaikan bisa mengubah siklusnya,
Maka dia akan selalu mengisi kehidupannya dengan perbuatan baik..
Mungkin semua apa yang dilakukannya terlihat sia-sia,
Mungkin apa yang dilakukannya terlihat tidak ada harganya bagi orang lain,
Tapi dia tetap mengisi sebaik mungkin…"


***


"Banyak mereka yang tidak menyadari kalau penjelasan itu sudah datang. Mungkin karena mereka terlalu dibutakan oleh kehidupan itu sendiri, mungkin karena mereka tidak pernah memiliki kemampuan untuk menggapai penjelasannya. Mungkin juga karena mereka terlalu berharap penjelasan itu datang dengan amat fantastis. Dalam banyak hal, banyak kasus, justru penjelasan itu datang dengan sederhana."

"Bagi manusia, hidup ini juga sebab akibat. Bedanya bagi manusia sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus ke berapa kembali lagi ke garis kehidupanmu."

"Tak ada niat baik yang boleh dicapai dengan cara yang buruk. Tak ada pula niat buruk yang berubah menjadi baik meski dilakukan dengan cara-cara baik."

"Itulah mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab-akibat kehidupannya. Dengan tidak tahu, maka mereka yang menyadari kalau tak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu berbuat baik."

"Apapun bentuk kehilangan itu, ketahuilah, cara tebaik untuk memahaminya adalah dari sisi yang pergi. Bukan dari sisi yang ditinggalkan."

"Orang-orang yang memiliki tujuan hidup, baginya semua kesedihan yang dialaminya adalah tempaan, harga tujuan tersebut."

"Apapun bentuk kejadian, semua pasti terlampaui, diberingas oleh waktu, dimakan oleh detik-detik kehidupan, menyisakan kenangan. Hanya itu."

"Begitulah kehidupan. Ada yang kita tahu, adapula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidaktahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan melindungi kita dari tahu itu sendiri." 
"Ketahuilah, Ray, ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua penderitaan maka itu saatnya kau harus melihat ke atas, pasti ada kabar baik untukmu, janji-janji, masa depan. Dan sebaliknya, ketika kau merasa hidupmu menyenangkan dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan maka itulah saatnya kau harus melihat ke bawah, pasti ada yang lebih tidak beruntung darimu. Hanya sesederhana itu. Dengan begitu, kau akan selalu pandai bersyukur."

Wakadiv ?

Hoam. Setengah hati tadi dateng rapat. Habis katanya rapat BPH Nihon. Eh ternyata rapat buat semuanya katanya. Udah pengen ga dateng, eh temen sekos dapat telpon dari ketua baru, trus katanya aku juga disuruh datang. Yaudah deh.

Satu jam kemudian sampe sana. Trus disebutin jobdesk masing-masing. Dan aku? Dipilih jadi wakil kepala divisi humas Nihongo Bu. HUMAS? Aih, aku belum pernah berkecimpung dalam bidang ini. Kemaren-kemaren sempat dapat tawaran jadi Bendahara, tapi karna telat respon udah keduluan orang. Yaudah deh. Aku fine-fine aja. Enak gitu ga ada kerjaan, jadi bisa bolos kapan aja *ups hehe.

Ternyata harapan ku itu hanya jadi ilusi. Dapat jobdesk baru jadi Humas, teknisnya sih katanya pinjem-pinjem ruangan gitu kalo ada kelas Bahasa atau Budaya. Artinya tiap minggu aku ada kerjaan baru dong ya -,- Bolak balik BAAK, BAU, dan teman-temannya. Aih.

Trus ada tambahan disuruh bikin semacam 'Diary' Nihon gitu kata ketua, isinya seputar kegiatan Nihon, biar nanti ada kenangan kalo suatu saat nanti dibaca ulang. Tsah. Ketua baru ada-ada aja. Aku entah direkomendasikan oleh siapa jadi Humas. Entah tau darimana juga aku sering Bloggingan. Perasaan aku udah seminim mungkin update di facebo*k, jejaring sosial yang menghubungkanku dengan klub Jepang ini. Tapi, yah, you know lah, di dunia maya ini siapa pun bisa jadi stalker *eh. Haha.

Masa iya katanya 'diary'nya dimasukin di blog aku aja. BIG NO. Hahaha. Beda urusannya itu. Organisasi sama pribadi jelas beda kelas dong. Yang lain juga setuju dibikin di blog yang beda aja. Tapi aku masih bingung bikinnya di blogspot atau tumblr. Mungkin tumblr aja kali ya. Lebih fresh. Hehe. Meskipun aku punya tumblr pribadi juga, gapapa lah. Aku masih hijau sama tumblr, sekalian belajar lah berarti. Hahaha. Toh ini tugasnya sesuai aja sama hobi. Ga terlalu berat jadinya amanahnya. Huehehe. Semangat. Semoga UKM ini lebih maju kedepannya. Prokernya juga jalan semua. Aamiin. Semangat. Mohon kerjasamanya yak :D

Ini struktur organisasi Nihongo Bu yang baru, tapi belum resmi sih. Mulai diresmikan setelah pelantikan SEMA baru katanya.

Ketua : Amaranth
Wakil Ketua : Lily
Sekretaris : Khusnul, Vialay
Bendahara : Chitra

Kadiv Pendidikan : Lily
Wakadiv : *lupa
Kadiv Kebudayaan : Syafa
Wakadiv : Sry
Kadiv Humas : Tiyar
Wakadiv : *youknowho :p

Rabu, 12 Desember 2012

12.12.12

Hari yang perlu dicatat. Bukan. Bukan karna tanggalnya cantik. Bukan. Ada hal lain. I will tell you later. Zzzzzzz.

*update
Setelah kesadaran ku pulih. Hahaha. Baru sempat nyentuh laptop seharian ini. Oke skip. Kembali ke alur yang lebih benar.

Well, tanggal yang bagus kan. Tanggal yang bagus menandai kejadian yang bagus juga. Eaaaaa. Setidaknya menurutku. Udah ada kemajuan yang cukup berarti di kelas ini. Anw, udah tau kan ya aku terdampar di kelas mana tahun ajaran kali ini. Kelas yang, seriously, kaku. Entah karena masih awal atau emang orang-orangnya. Aku kurang tau.

Tadi jenguk Adit, salah satu temen sekelas kami, yang dirawat di RS Islam Pondok Kopi karena DBD. Alhamdulillah trombositnya udah naik katanya. Kami turut senang dengernya. Apalagi katanya udah boleh pulang hari ini.

Hem. Yak. Ada banyak yang ga apatis ternyata. Hahaha. 22 dari 35. Sisanya ga ikut karna mungkin ada kegiatan lain, trus ada yang udah jengukin duluan sehari sebelumnya, trus ada yang sakit juga. Jadi, bisa dimaklumi. Seneng aja gitu ada kegiatan yang 'menyatukan' kelas ini di luar kegiatan akademik. Awalnya hopeless kelasnya bakal gitu-gitu aja. Datar. Flat. Hahaha. Ternyata ga seburuk perkiraan. Mungkin emang iya kadar individualitas masing-masing masih tinggi. Tapi yah aku ga terlalu berharap lebih sih. Misal kelas ini bakal semenyenangkan kelas sebelumnya :')

Aaah. Random. Tiba-tiba ingat 1L. Kelas ini emang bukan 1L. Sadar woy. Kelas beda. Feelnya juga beda. Tapi ambil positifnya aja. Mau absen dulu ah siapa aja yang ikut jengukin Adit. Ceweknya selain aku, ada Mimi, Tiyar, Kamil, Feli, Ridha, Desi, Lele, Mb Yunisa, Qiqi, Leila, Iang. Cowoknya ada Hilman, Krisman, Lewis, Fakhri, Yoga, Hasta, Aji, Aan, Ezi, Saad. Siapa lagi ya? Sori kalo ada yang ga kesebut. Sepenglihatanku kemaren cuma mereka. Kurang tau kalo ada yang nyusul atau pulang duluan.

Well, semoga kelas ini menjadi kelas yang lebih menyenangkan. Hahaha. Nice too see you guys. Mohon kerja samanya ya sampai masa tahun ajaran berakhir :)

Premier 5 cm


Kereeeeen. Ga nyesel deh pokoknya nunggu berjam-jam mengitari pelosok-pelosok Kalibata demi nunggu giliran nonton film ini. Sampe hapal denah Kalibata kayaknya. Hahaha.

Baru pertama kali nonton premier. Tapi untungnya aku ga merasakan antrian panjang ataupun duduk di kursi paling depan :D Thanks to : Pumo dan Vya yang udah mesenin tiket duluan. Udah lama pengen nonton film ini. Sebelumnya tentu aja aku udah baca novelnya. Baguuuus. Trus pas liat trailernya bikin makin mupeng. Ditambah cerita Kiki pas dia nonton semacam meet and greet film itu pas pameran, lengkap sudah alasan buat HARUS nonton film ini.

Meskipun banyak bagian yang dipotong, tetep keren filmnya. Jarang-jarang kan nih aku muji. Biasanya aku pasti bilang novelnya JAUH lebih bagus dibanding filmnya. Kekuatan imajinasi setiap orang berbeda-beda. Jadi wajar atau harap maklum saja terkadang ada film yang jauh dari harapan pembaca. Tapi di film ini beda. Denger cerita penulisnya langsung yang menulis skenarionya ditambah persiapan selama 4 tahun untuk film ini. Jelas filmnya ga dibikin main-main. Tempatnya bener-bener real di SEMERU. Wow. Jadi pengen juga menjejakkan kaki di puncak tertinggi di Pulau Jawa ini. Awesome. Pengen merasakan sendiri betapa kerennya *ngarep. Mungkin suatu saat nanti. Huehehe.

Ada bagian yang dipotong, tapi tergantikan dengan bonusnya. Bonus Zafran yang cakep. Hahaha. Banyak plusnya dibanding karakter fisik yang dianalogikan dalam novel. Kalau Zafrannya gitu pantes aja Rianinya suka. Hehehe. Endingnya membelok sedikit dari novel. Tiba-tiba Genta divisualisasikan sama Dinda. Padahal di novel harusnya bukan. Genta sama Citra, temen Riani. Dinda sama siapa gitu, lupa, pokoknya bukan sama Genta harusnya. Tapi gapapa lah. Overall aku suka. Ayo yang belum nonton. Nonton yak. Bagus kok. Dijamin ga mengecewakan. Hahaha. Sori promosi dikit. Nite.

Minggu, 09 Desember 2012

Perhaps You

Judul : Perhaps You
Penulis : Stephanie Zen
Penerbit : Gagasmedia
Tahun : 2011
Halaman : vi + 442

"Tak tahukah kau seperih apa perasaan hati yang tak berbalas? Menanti sesuatu yang tak kunjung datang?

Hari berganti hari, tapi arah hatiku tak pernah berubah—selalu tertuju padamu. Aku tak pernah jenuh menunggu... menunggu untuk kau cintai. Tapi kau hanya menganggapku lalu. Seperti tak kasat mata aku di matamu.

Terkadang lelah menyuruhku menyerah, memintaku berhenti melakukan perbuatan sia-sia dan mulai mencari cinta baru. Tapi bagaimana mungkin aku sanggup melakukannya, kalau semua tentangmu mengikuti seperti bayangan menempel di bawah kakiku? Dan bagaimana pula caranya membakar habis semua rindu yang bertahun-tahun mengendap di hatiku?

Aku berharap mendapatkan jawaban darimu. Tapi kau tetap membisu, membuatku lebih lama menunggu."

Itu sinopsis yang tertulis dibalik novel ini. Kesan pas baca ceritanya, ga terlalu sesuai sama sinopsisnya menurutku. Gimana ya. Kurang dapet aja gitu gregetnya. Biasa. Standar. Nambah umur selera bacaan udah mulai berkembang kali ya. Hahaha. Ga sesederhana itu. Klasik.

Ya begitulah pokoknya. Pesan yang aku tangkep. Mending jangan mau deh kalo dijadiin yang kedua. Akan ada lebih banyak yang terluka. Saat orang itu pergi, kau baru menyadari siapa yang bener-bener berarti. Just it.

Sabtu, 08 Desember 2012

Remember When



Judul : Remember When
Author : Winna Efendi
Halaman : 248 Halaman
Tanggal Terbit : April-2011
Penerbit : Gagas Media

Novel yang udah lama pengen ku baca. Kayaknya sejak zaman SMA deh. Tapi baru kesampean bacanya sekarang. Hahaha. Apa ya. Ceritanya simple tentang persahabatan 4 siswa, Freya, Moses, Gia, Adrian. Emang cocoknya di baca pas SMA deh kayaknya. Ringan. Ringan banget bahasanya. Jadi cepet selesai bacanya.

Apa ya pesannya *mengingat-ngingat. Udah lama terpendam nih postingannya di tumpukan draft. Tiba-tiba pengen menyelesaikan review-review novel yang tertunda. Sabar-sabar aja ya dengan bom postingan review novel yang pernah ku baca. Huehehe.


Well, di novel ini singkatnya seperti quote di atas. Hehe. Freya - Moses, Gia - Adrian, pasangan yang bisa dibilang pas karna memiliki berbagai kesamaan yang terlihat jelas. Yang satu pasangan sama-sama pinter. Yang satu lagi sama-sama populer. Tapi akhirnya ...

Ah ga asik kalo diceritain disini, dibaca sendiri aja yak. Pesannya mungkin lebih baik cari pasangan yang 'completing each other'. Hahaha. Makin lama makin ngelantur nih reviewnya. Karakter yang ku suka Freya (*aku banget soalnya haha). Kalau aku yang diposisi dia, mungkin aku akan melakukan hal yang sama. Lebih memilih persahabatan dibanding cinta, walaupun dengan resiko persahabatan mereka mungkin tak terselamatkan. Yah, sepertinya aku pernah melakukan hal ini dulu *eh *abaikan. Hahaha. Sekian dan terimakasih. Sori random review.

Sunset Bersama Rosie

Judul Buku : Sunset Bersama Rosie
Penulis : Tere-Liye
Halaman : 429
Penerbit : Mahaka Publishing


Akhirnya, novel yang udah kubeli berbulan-bulan lalu berhasil tertuntaskan. Hahaha. Berasa lama banget nuntasinnya. Pertama kali beli karna tertarik sama covernya plus sinopsis di belakang bukunya. Niat mau menuntaskan langsung, eh baru di bab awal-awal langsung surut. Entah kenapa aku ngerasa kurang aja gitu awalnya. Bikin ga semangat bacanya.


Ada sederet novel sebenernya yang pengen ku baca, tapi aku menargetkan novel yang ku punya sendiri harus dibaca dulu. Biar ga mubazir. Huehehe. Pas ngelanjutin baca novel ini lagi, wah, ternyata ga seburuk stereotipku awalnya. Satu kata buat hubungan cinta yang mereka miliki : rumit. Menguras emosi bacanya. Berasa diombang-ambingkan dalam sekejap. Yah, khas Tere Liye, menunjukkan sisi 'berbeda' dari kisah yang biasa.

Settingnya Bali - Gili Trawangan - Jakarta. Awalnya emang bingung sama jalan ceritanya, tapi lama kelamaan dibaca pemahaman itu pun datang. Ya. Selalu tersimpan pesan-pesan khusus di novel Tere Liye, termasuk dalam novel ini. Ada menyinggung-nyinggung merepet tentang cerita pengeboman di Jimbaran Bali. Kalo di novelnya yang delisa itu Tsunami Aceh kan. Nah di novel ini ada sangkut pautnya sama pengeboman Bali. Bagian yang paling berkesan menurutku itu pas sidang vonis hukuman buat tersangka pengeboman, ya, spesifiknya lagi apa yang dilakukan Jasmine setelah itu. Harus baca sendiri. Baguuus. Recomended.

Kita harus belajar berdamai dengan masa lalu, bukan berarti melupakan. Kita harus mengerti, memahami, bahwa begitulah garis takdirnya. Begitupun dalam urusan cinta. Meskipun berlika-liku, harus memutar dan bermanuver berkali-kali, kalau memang ditakdirkan bersama akan ada titik terang. Seperti dalam kisah ini. Endingnya. Huaaa. Unexpected. Kasihan sama karakter Sarah, tapi ya namanya juga cerita. Dan di setiap cerita pasti ada yang terluka. Tapi percayalah jodoh takkan tertukar :')

Quotes
“Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik.”

“Mengerti bahwa memaafkan itu proses yang menyakitkan. Mengerti, walau menyakitkan itu harus dilalui agar langkah kita menjadi jauh lebih ringan. Ketahuilah, memaafkan orang lain sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan memaafkan diri sendiri.” 

“Tak peduli seberapa membahagiakan atau menyedihkan, hidup harus terus berlanjut. Waktulah yang selalu menepati janji dan berbaik hati mengobati segalanya.” 

"Percaya atau tidak, membayangkan seperti apa hebatnya perasaan itu akan jauh lebih hebat dibandingkan kalau aku benar-benar tiba di sana. Semua itu akan membuat kenangan, bayangan dan pengharapan itu tetap istimewa. Tetap hebat seperti yang kubayangkan. Apakah dunia memang begitu? Kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu jika kita terlalu menginginkannya. Kita tidak akan pernah mengerti hakikat memiliki, jika kita terlalu ingin memilikinya."

"Biarlah kata kesempatan bagiku menjadi milik guratan nasib. Aku merasa cukup dengan semua perjalanan cintaku."

Jumat, 07 Desember 2012

Catatan untuk Diriku (2)

UTS Semester 3 berakhir ! YEAH !
Akhirnya. Yang lain mungkin udah mau UAS, kami baru selesai UTS. Beginilah resiko sekolah yang hitungannya telat mulai perkuliahannya. Well, minggu kedua UTS bener-bener berasa beratnya. Ga cuma mata kuliahnya. Tapi fisik juga. Imunku ga cukup kuat menahan badai UTS -,-

Dua hari yang lalu aku periksa ke dokter, gara-gara udah demam tinggi selama 2 hari. Kata dokternya ada kemungkinan types atau dbd, trus aku disuruh periksa lagi 4 hari kedepan. Alhamdulillah cuman demam biasa, bisa bernapas lega. Ga tega bikin orang tua di rumah khawatir, nambah beban pikiran mereka. Waktu itu aku takut-takut bilangnya, ragu mau bilang atau engga, tapi karna menurut kadar badan aku demamnya makin parah, alhasil memberanikan diri juga bilang. Habis itu langsung disuruh ke dokter, takutnya kena dbd. Ditelpon terdengar jelas nada kekhawatiran mereka. Huaaa. Sedih jadinya. Orang tua ku mungkin gabisa datengin jauh-jauh buat liat keadaan anaknya yang sakit di sebrang pulau ini. Sibuk. Apalagi semenjak abahku operasi. I've told you, right? Di postingan sebelumnya.

Banyak yang terjadi akhir-akhir ini. Aku juga perasaan baru-baru ini kena caca*r dan temannya herp*es. Berasa jadi penyakitan semenjak hidup disini -,- Astagfirullah. Gara-gara gaya hidup kali ya. Makanan juga. Ah jadi rindu masakan rumah. Olahraga juga jarang. Keseringan magernya. Mulai sekarang harus mulai menjaga pola hidup sehat. Harus dipaksa-paksain olahraga, minimal seminggu sekali. Udara disini kalo habis subuh juga masih bagus kok *sugesti diri sendiri. Stop mager. Hahaha. Ingat hidup sendiri disini. Ga ada orang tua yang ngawasin, memantau secara langsung. Harus mandiri demi diri sendiri. Okesip.

Demamnya udah pergi melanglang buana, batuknya nih yang masih bersikeras tetap tinggal. Plis batuk, cepat pergi juga gih sana nyusul demam. Nyiksa banget tadi nahan batuk keras di dua ujian terakhir. Maaf ya teman seruangan yang merasa terganggu. Sama sekali ga bermaksud~