CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 20 Desember 2015

Choose your words well

Lega rasanya Jumat lalu (18/12) berhasil lulus passing grade TKD. Alhamdulillah. Satu beban hidup (yang sempat tertunda sebulan) berhasil dituntaskan. Sejujurnya males membuat masalah lagi sih kalau pakai acara ga lulus. Sudah cukup banyak masalah yang ku buat selama magang .-.

H-2 TKD undangannya baru disebar. Berasa exclusive banget itu undangannya. Thanks a lot. Makasih udah memberikan kesempatan, walaupun cuma sekali. Ga kebayang harus mengejar-ngejar siapa lagi kalo gagal memenangkan kesempatan yang satu itu. Sempat tertekan, terlebih ketika udah dapat undangan 'eksklusif' tapi namamu ga termasuk dalam daftar undangan. Miris kan.

Beruntung H-1 undangannya diralat. Barulah bisa bener-bener serius mempersiapkan diri setelah itu. Tapi tetep sempat ketiduran malamnya. Badan ga bisa bohong emang kalo lelah, pasti nagih istirahat. Bangun-bangun panik, pake acara insomnia pula. Paginya jadi bangun kesiangan dan hampir telat ke TKP. Hidup.

Well, di sana berusaha sebisa mungkin menghidari tatapan orang-orang yang sudah duduk rapi menunggu. Menghindari percakapan yang tidak ingin ku dengar. Menghindari percakapan yang tidak bisa ku jawab.
"Loh? Dia kan..." *males nerusinnya*
"Kemaren gagalnya di mana?" *jenis pertanyaan yang entah bagaimana menjawabnya*
"Emang kemaren ke mana?" *jenis pertanyaan yang lebih sulit dijawab*
Sebulan terakhir memang sengaja menghindari topik TKD ini. Lelah mental jika harus menjawab pertanyaan sesimpel: "TKD-mu gimana?" Apalagi harus denger komentar: "Udah ga usah jadi PNS aja." Hmm mungkin ada yang benar-benar peduli, mungkin ada yang cuma nanya, mungkin ada yang cuma bercanda. Tapi ya, please, choose your words well.
"Words can inspire. Words can destroy. Choose yours well."
Entah berapa banyak pertanyaan yang ku biarkan menggantung. Entah berapa banyak pertanyaan atau komentar yang hanya ku jawab dengan senyuman. They said, people with blood type A have a black belt in fake smile. Fufufu.
"Kamu tadi ikut TKD?" | "Iya." *menjawab sependek mungkin, kemudian menjauh*
Yes, I am. Salah seorang yang mengukir sejarah: susulan TKD, bukan her TKD. It's okay, if you think as if I am remedial. Whatever. Selama itu lebih mudah diterima.

"Berarti acara yang kamu ikuti itu penting banget ya sampai berani ninggalin TKD?" | *senyum*
Penting ga pentingnya sekali lagi tergantung sudut pandang yang kamu gunakan. Thanks sudah berpikir positif bahwa ini penting.
"Kalau ga lulus TKD, ngelamar kerja di BI aja nanti." | Hahaha.
Setelah susah payah menjejalkan statistik di kepala saya pakai uang negara, rela membiarkan saya kerja di BI, pak? Haha. Gatel pengen menuliskan komentar yang satu itu. Just for fun ya. Jangan dianggap serius. Sekali lagi jangan berani meniru tindakan saya, jika kamu belum punya mentor kece anti badai. Pfft.

Minggu, 13 Desember 2015

93 Million Miles

93 million miles from the sun, people get ready get ready,
'Cause here it comes it's a light,
A beautiful light, over the horizon into our eyes
Oh, my my how beautiful, oh my beautiful mother
She told me, son in life you're gonna go far,
And if you do it right you'll love where you are
Just know, that wherever you go, you can always come home

240 thousand miles from the moon,
We've come a long way to belong here,
To share this view of the night, a glorious night,
Over the horizon is another bright sky
Oh, my my how beautiful, oh my irrefutable father,
He told me, son sometimes it may seem dark,
But the absence of the light is a necessary part.
Just know, you're never alone, you can always come back home

Oh, oh, oh
Oh, oh, oh

You can always come back

Every road is a slippery slope
There is always a hand that you can hold on to.
Looking deeper through the telescope
You can see that your home's inside of you.

Just know, that wherever you go, no you're never alone,
You will always get back home

Oh, oh, oh
Oh, oh, oh

Oh, oh, oh
Oh, oh, oh
Oh, oh, oh

93 Million miles from the sun, people get ready get ready,
'Cause here it comes it's a light, a beautiful light,
Over the horizon into our eyes

Source: metrolyrics.com

Kamis, 10 Desember 2015

Being 22, is that hard?


Makin ke sini makin pusing rasanya memikirkan masa depan. Di satu sisi harus rela menanggung segala resiko atas pilihan-pilihan di masa lalu. Ya, kuliah ikatan dinas salah satunya, membuatmu harus rela menunda rencana studi lanjutan. Mungkin 2 tahun atau 4 tahun atau 8 tahun masa kerja. Ah, semoga saja niatku melanjutkan studi belum pupus saat waktu itu tiba.

Iya sih setelah lulus ikatan dinas ga perlu repot-repot nyari kerja, tapi ya itu, tetep ada paket ga enaknya di belakang. Makanya jangan kemakan iklan ya kalian, think wisely. Pikirkan dengan bijak keputusan yang mungkin kelak akan sangat mempengaruhi kehidupanmu di masa depan, memilih pasangan hidup misalnya. Mungkin belum saatnya memusingkan perihal yang satu itu nak. Tapi ya, when the right person comes, only God knows what happen next. Kekeke. Oke skip.

Mungkin priotitas utamamu dalam waktu dekat ini memperjuangkan status calon pegawai negeri sipilmu nak. Resiko yang harus kamu tanggung setelah memutuskan pergi ke 'luar kota' di hari ketika teman-temanmu melakukan tes kemampuan dasar (salah satu persyaratan pengangkatan CPNS). Belasan resiko lainnya *sigh* dipikirin belakangan.

Fyi, label yang melekat di kelulusan ga menjamin diri ini serta merta menjadi calon pegawai negeri yang baik. If you know all the things I've done in office, maybe you'll think I'm not normal. Exactly. Haha. I don't know if it's good or bad. Well, tergantung sudut pandang mana yang ingin kamu gunakan. Yeah, beginilah caraku mengenal dunia kerja. Little bit dirty, but it's fun, you know. Kamu ga melulu harus duduk di depan meja kerja, you're not machine, you're human after all. Take a break. Mainkanlah peranmu dengan sebaik-baiknya dan bersiaplah dengan sejuta resiko yang harus kamu tanggung. Keep strong!

Selasa, 08 Desember 2015

Congrats for you

I am glad for you all, dear my best-friend, my partner, my respected senior. Selamat! Sebagai tulang rusuk kalian sudah ditemukan ;)

I wish I can come home next holiday. Pengen ikut menyaksikan momen paling bahagia kamu terutama, my dearest friend. Kami (re: tengirls) tentu perlu menghadiri acara orang pertama yang melepas status ke-single-annya, bukan? Haha. Walaupun agak kecewa ga jadi liat kamu joget di acara nikahan salah satu dari kami yang duluan :p Well, semoga ada rezekinya ya kumpul bareng di acara kamu, walaupun tanpa seragam wkwkk.

Anyway, pengen dateng ke acara kakak-yang-sering-direpotkan juga. Mengingat di kecamatan yang sama, mungkin kalau gedungnya ga jauh disempetin mampir, kalau liburan nanti jadi pulang. Ya, kalau-jadi-pulang (dalam hati ngarep banget bisa pulang *tears*).
“Saya tipe manusia yang lebih milih menabung buat bisa pulang ke rumah. Daripada menabung buat liburan travelling lalalala. Karena saya tahu, orang tua saya nggak akan hidup lebih lama daripada pantai, menara Eiffel, tembok Cina, Universal Studio, dan Disneyland. Maaf, saya memang nggak asik.” - ADP
Sekarang ini dengan status anak magang kurang pantas rasanya masih minta dibiayai orang tua. Apalagi bulan lalu (baru) habis pergi jauh dan separuh biayanya masih belum bisa mandiri. Apadaya kalau kondisi kantong belum membaik, mungkin ikut acara nyokap ke Bandung aja kali ya liburan nanti.

Next, for my famous partner yang sudah sangat go publish, haha, congrats! You have found your (right) partner (beside me). Eh? Haha. Menarik mengingat sempat terlibat di awal perjalanan kalian berdua. ONS, rite? Yogyakarta memang kota penuh kenangan. Sok yakin banget ini ceritanya berawal dari sana haha. Dear partner, tolong dikoreksi bagian ini ya kalau nanti salah satu dari kalian mungkin membaca tulisan ini pfft.

Sekali lagi selamat buat kalian semuanya. Barakallah. Jangan tanya kapan aku menyusul. Haha. Doain aja. Masih sibuk merancang masa depan yang outlier. Biarlah aku dengan jalan yang ku pilih dan kamu dengan jalan yang kamu pilih. See you on the top.

Minggu, 22 November 2015

Thanks for not asking anything

Tidak semua yang kita miliki itu harus diumumkan. Tidak semua yang kita lakukan itu harus diberitahukan. Tidak semua.
Jadilah seperti gunung es di dalam lautan, yang terlihat hanya pucuk kecilnya saja, sedangkan di bawah, di dalam laut, tersimpan erat bagian raksasanya.
Jadilah seperti lautan dalam. Hening mengagumkan. Dan dia sama sekali tidak perlu menjelaskan betapa hebat dirinya.
- Tere Liye

Walaupun ada banyak pertanyaan di benak kalian, terima kasih sudah tidak bertanya apapun, sungguh. Ada hal-hal yang terkadang tidak bisa kuceritakan. Tidak bisa kujelaskan. When the right time comes, you will know, eventually.

Kamis, 29 Oktober 2015

Paspor: Aset yang Perlu Dimiliki Mahasiswa

Semenjak baca tulisan Pasport by Rhenald Kasali dan me-reblog-nya kapan hari, jadi tertarik bikin paspor. Udah lama pengen, tapi berhubung namaku di Kartu Keluarga kurang satu huruf, belum diuber deh bikin paspornya. Karena mengurus nama yang kurang itu ga gampang prosesnya guys, minta pengantar di RT dulu lah, trus ke kelurahan, ke kecamatan, baru ke kantor catatan sipil. Dulu, sebelum Juni 2015, katanya bisa langsung jadi KK-nya dalam satu hari kerja. Coba dari dulu ya ngurusnya. Agak nyesel juga baru bolak-balik kantor capilnya bulan ini, mana perlu cepet lagi. Duh. Demi ini nih aku pulang ke Banjarbaru.

Sebelumnya berkas-berkasnya udah diurusin orang rumah. Katanya empat hari kerja baru jadi. Galaulah pulang atau ga. Galau bikin paspornya di daerah atau di Jakarta aja. Fyi, untuk buat paspor, salah satu berkas yang perlu dibawa adalah KK asli. Kata kantor imigrasi sana, bawa surat keterangan aja namamu salah, tapi bokap keukeuh nyuruh balik, nyuruh ngurusin KK-nya dulu sampai bener. Sebagai anak yang baik, daripada nganggur belum ada kejelasan kegiatan habis wisuda, jadilah nekat pulang.

Orang rumah sibuk semua, jadi ya mesti mandiri ngurusin sisa urusannya. Senin itu pertama kali ke capil lagi (setelah bikin ektp), ngerasain rasanya ditolak. Kata ibu yang jaga loket, KK-nya ga bisa diambil lebih awal dari tanggal yang tertera. Aaaa. Pulanglah dengan tangan hampa. Sampai rumah disuruh menghadap ke kepala dinasnya langsung. Deg, yang bener aja, aku mah apa atuh? Tapi, tetep nurut, siang menjelang sore 'main' ke capil lagi. Ngeliat hectic-nya pegawai di sana mondar-mandir, suasana yang beda jauh sama tadi pagi. Kalo pagi yang riewuh antrian masyarakatnya. Karena ibu kepala dinasnya sibuk, alhasil aku memutuskan besoknya aja ke sana lagi.

Pagi besoknya setelah mengumpulkan keberanian, menghadaplah ke ibu kepala dinas. Mengutarakan perihal mau ngambil KK lebih awal buat bikin paspor. Sempet ditolak awalnya, tapi ternyata bokap udah menghadap beliau juga. Alhamdulillah KK-nya udah jadi lebih awal. Makasih bah, ma, dan para pegawai capil, akhirnya adek bisa bikin paspor. Wkwkk. Jadi buat kalian yang mau berurusan, berkas apapun, pastikan dokumen kalian bener, biar ga repot ngurusinnya. Apalagi di saat-saat butuh cepet kelarnya.

Sebenernya bikin paspor ga ribet-ribet banget kok, ribetan ngurus di capil deh kayaknya. Hehe. Karena udah bisa daftar paspor online, jadi nanti tinggal isi aja formulirnya di situ. Setelah mengisi formulir, tunggu email buat konfirmasi pembayaran. Bawa berkas konfirmasinya ke Bank BNI, bilang aja mau transfer buat bikin paspor. Kalo ga salah ada batas waktu satu minggu transfermya. Biayanya 360ribu rupiah, sudah termasuk biaya administrasi bank. Setelah transfer jangan lupa konfirmasi lagi, biar bisa milih tanggal foto di kantor imigrasi sesuai keinginan. Kantor yang didatangi nantinya harus sama dengan yang sudah dipilih. Trus tinggal dateng deh ke kanim, sabar mengantri, wawancara dikit, foto, rekam sidik jari, trus 3-7 hari kemudian paspornya udah bisa diambil.

See? Gampang kan bikinnya. Saranku sih kalo lagi luang, luang waktu, luang uangnya, bikin paspor aja. Kita ga pernah tau nanti bakal kepake dalam 5 tahun. Setidaknya kalo udah punya paspor bisa jadi amunisi buat liat dunia luar. Entah buat sekedar liburan, entah ikut program exchange atau ikut acara-acara kece lainnya. Baca deh tulisan Pak Rhenald di tautan yang ku cantumkan di awal postingan. Selamat terinspirasi :D

Senin, 19 Oktober 2015

Photograph

Loving can hurt
Loving can hurt sometimes
But it's the only thing that I know
When it gets hard
You know it can get hard sometimes
It is the only thing that makes us feel alive

We keep this love in a photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Hearts are never broken
Times forever frozen still

So you can keep me
Inside the pocket
Of your ripped jeans
Holdin' me closer
'Til our eyes meet
You won't ever be alone
Wait for me to come home

Loving can heal
Loving can mend your soul
And it's the only thing that I know (know)
I swear it will get easier
Remember that with every piece of ya
And it's the only thing we take with us when we die

We keep this love in this photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Our hearts were never broken
Times forever frozen still

So you can keep me
Inside the pocket
Of your ripped jeans
Holdin' me closer
'Til our eyes meet
You won't ever be alone

And if you hurt me
That's OK, baby, only words bleed
Inside these pages you just hold me
And I won't ever let you go
Wait for me to come home [4x]

Oh you can fit me
Inside the necklace you got when you were 16
Next to your heartbeat
Where I should be
Keep it deep within your soul

And if you hurt me
Well, that's OK, baby, only words bleed
Inside these pages you just hold me
And I won't ever let you go

When I'm away
I will remember how you kissed me
Under the lamppost
Back on 6th street
Hearing you whisper through the phone,
"Wait for me to come home."

Sumber: azlyrics.com

Tetiba kangen kalian :3

Minggu, 11 Oktober 2015

It's getting hard to be unseen

Ga terasa kemaren (10/10/2015) secara resmi udah diwisuda. Alhamdulillah. So many things happen in here. Sedih, senang. Terluka, bahagia. Dan di akhir tahun ajaran ini, entah kenapa malah perasaan uneasy yang menggantung. Something like too many things to handle and I still feel I'm not doing well. I'm not doing well enough.

Well, kalian harus punya mental yang kuat ketika menjadi pengurus angkatan di tingkat akhir, apalagi di bagian akademik. Kupikir setelah modul UAS semester akhir dirilis, tugasku berakhir, istilahnya 'bebas tugas'. Tapi ternyata masih jauh, masih banyak yang perlu diurus setelah itu, terkait seminar kalian, sidang kalian, skripsi kalian, dan masalah penempatan kalian nantinya. Masih mending cuma anggota, BPH angkatan sepertinya perlu jauh lebih bekerja keras, mengurus angkatan yang terkenal punya banyak embel-embel di sana sini. Semangat gaes, till the end. Semoga apa-apa yang telah kita perjuangkan berbuah manis nantinya.
Jangan terjun, jika belum siap tenggelam.
Adakalanya sesuatu yang kita perjuangkan tidak berjalan sesuai harapan. Adakalanya kita merasa bukan siapa-siapa. Adakalanya kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Something like that. Dan pada akhirnya harus mempersiapkan diri menjadi salah satu pendengar kabar tidak baik pertama. Sedih rasanya mengetahui apa yang sedang kita coba perjuangkan tidak bisa diperjuangkan, sama sekali. Dan lagi-lagi berasa gagal menjadi teman yang baik.

Rabu, 30 September 2015

Ayah, Mengapa KS Berbeda?

Ah, hari eksekusiku sudah lama berlalu (08/09/2015). Sedikit banyak terjatuhkan. Kata narasumber, udah biarin aja, tapi susah memang menjadi orang bergolongan darah A. Ga bisa ga dipikirin. Haha.
Jurusan kamu apa? Komputasi Statistik? Yakin? Bukan Statistik Komputasi? Jleb.
Ah, skripsiku memang susah diterima. Bagaimana menjelaskannya ya. Dijelasin secara komputasi terlalu klasik, dijelasin secara statistik ga banyak orang yang mengerti. Jadi? Yaudahlah. Gapapa orang Otista ga ketemu benang merahnya, gapapa. It's okay, you've tried.

Beginilah nasib orang komputasi yang jauh lebih dominan statistiknya saudara-saudara. Jadi, buat adek-adek yang milih jurusan nanti, lebih hati-hati ya, jangan ikuti kata orang, ikuti kata hati sendiri. Hidup itu terkadang singkat, jalani apa yang bener-bener kamu sukai, seriously.
"Setelah dipikir-pikir dan dijalani ternyata yang paling sulit itu bukan menghadapi kenyataan, tapi menghadapi persepsi orang lain terhadap kita." — Alia Anoviar
Well, so true. Persepsi. orang. lain. terhadap. kita. Lama-lama bisa gila sendiri memang menghadapinya. Makanya kadang aku mencoba menyusutkan ekspektasi orang-orang yang terlalu tinggi terhadap diriku. Takut mengecewakan. Tapi pada akhirnya, bener-bener mengecewakan T.T Maafkan saya pak dosbing. When the right time comes, I will tell you everything. Hal-hal yang tak terkatakan, entah waktu bimbingan, entah waktu sidang. Ada hal-hal yang belum boleh saya katakan sekarang. Someday, maybe you will know. I'm really really sorry. Thanks for your concern all this time :')

Sabtu, 05 September 2015

Third Step: Panic!

Senin lalu (31/08), di saat temen-temen pada bimbingan, malah asik berkeliaran di lantai Harga. Masih galau baiknya dibawa ke mana analisis si sekrip. Setelah dapet lumayan pencerahan, ceritanya mau rombak total alurnya, tapi sore itu langsung panik dibilangin jadwal sidang dimajuin jadi tanggal 8, padahal awalnya tanggal 11. Duh, tiba-tiba sakit perut, ga konsen lagi mau ngapain. Tulisan masih banyak kurangnya, aplikasi masih ada yang perlu dibenerin, analisis masih abstrak. Ah, pusing pala dedek.

Alhasil, berdarah-darah ngejar deadline ngumpulin tulisan 'ala kadarnya' Jumat kemaren. Paginya udah seneng penguji 1 bilang di email aja. Eh tau-tau satu jam berikutnya pengujiku diganti. Ya Allah. Mana printerku sempat bermasalah hari itu. Salah ngeprint berkali-kali, padahal harusnya pagi itu ada janji latihan presentasi sidang sama dosbing. Maafkan saya pak *bow. Latihan pun diundur senin besok.

Ya Allah, berasa banget kemaren ujiannya. Astagfirullah. Mungkin gara-gara sebelum-sebelumnya kelewat santai, jadi ditegur gini. Astagfirullah. Maafkan hamba-Mu ini Ya Allah.

Mohon doanya ya blogger sekalian. Semoga dimudahkan, dilancarkan, dan sukses sidang saya tanggal 8 nanti. Aamiin.


Sabtu, 22 Agustus 2015

Second Step: Done

Alhamdulillah, berasa lega banget setelah siang hari itu (18/08/2015). Sempet syok dengan perubahan jadwal (lagi): jadi sesi tunggal di jam itu dan urutan ke empat di hari itu. Tapi ternyata makin ke sini makin bersyukur dapet jadwal seminar di awal-awal, karena ga banyak 'pembanding'nya dan kalaupun terdapat kekurangan di sana sini dapat dimaklumi :D

Setelah sesi itu berakhir, aku menyadari satu hal. Ya, aku merindukan saat-saat itu, saat menyampaikan riset di tengah orang yang ga dikenal. Beda feel-nya sama waktu presentasi di kelas. Saat seminar itu, menurutku kita perlu menilik wajah-wajah pendengar. Kita perlu menggunakan bahasa yang umumnya dimengerti orang-orang. Ketika ada pendengar yang bingung, kita perlu pandai-pandai memilih bahasa. Karena tidak semua orang mengerti istilah yang kita gunakan.

Katanya seminar itu saat di mana kita 'menjual produk' kita. Tapi menurutku lebih ke bagaimana kita menyampaikan temuan kita dengan baik dan dapat diterima umum. Walaupun bikin aplikasi, tapi jangan kayak sales juga kali, promosi di sana-sini haha. Well, kita mungkin punya persepsi masing-masing tentang 'menjual produk'. Pada akhirnya, seminar adalah tempat di mana kita bisa mempertahankan argumen kita dan berani mempertanggungjawabkannya. Moderator yang mengerti tentang topik yang diangkat dan ada narasumber yang mengoreksi, menurutku juga menambah kesuksesan suatu seminar.

Next. Terima kasih buat siapapun yang kemaren udah hadir, terima kasih atas pertanyaan, kritik, maupun sarannya. Semoga kalian mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Buat yang kemaren ga kebagian kursi, jangan berkecil hati, doain aja semoga penelitianku bisa dipresentasikan di forum lain. Hehe.

Ohiya, terkait sebagai pembahas, maaf ya kalau aku banyak nanya. Aku sudah berusaha sebisa mungkin menahan diri. Semoga apa-apa yang kita diskusikan bisa menambah kualitas penelitian kita ke depannya. Sukses buat kita semua :))

Selasa, 04 Agustus 2015

Second Step: Danger

Perubahan jadwal seminar 'the script' sukses bikin bener-bener melek. Hari pertama guys, beruntung sesi 3, tapi, tapi, tapi...

Ah, suka banget bikin excuses. Saingan hari itu di sesi yang sama berat eh, tapi yaudahlah, gapapa, takdir. Emang ga pengen banyak yang nonton kan? T.T

Atas dasar apa pak dosbing memetakanku dideretan awal seminar? Entahlah. Sebelumnya padahal hari ketiga sesi 5. Tapi itu jurusan katanya yang ngeplot, bapaknya cuma bilang di tanggal 19-20.

Ah, yaudahlah, sekarang harus mulai serius, stop playing around, biar cepet kelar, cepet bisa prepare, menyiapkan amunisi sebanyak mungkin. Semangaaat. Doakan semoga sukses ya. See you on the top :))

Minggu, 02 Agustus 2015

That Moment...

Suatu kebahagian bagi pembaca bisa bertemu dengan penulis favoritnya, tapi apa daya jika pertemuan itu hanya berakhir menjadi wacana. Sore tadi rencananya bela-belain ke Jakarta Book Fair demi ketemu Moammar Emka sama Windry Ramadhina. Berhubung mager, akhirnya baru berangkat dari kosan jam jadwal Meet and Greet dimulai. Dengan kondisi jalanan ibukota, bisa ditebak lah ya telat sampai meeting point (re: Parkir Timur Senayan).

Karena telat, acara Meet and Greetnya udah bubar. Batal deh ketemu Moammar Emka, tapi beruntung masih bisa ketemu kak Windry :3 Ga sempat minta tanda tangan, apalagi foto bareng karena kakaknya udah mau pulang. Lain kali harus lebih gesit *catet.

Alhasil tadi jadinya ngubek-ngubek buku dan lumayan bawa pulang 3 buku Gagasmedia dengan diskon 35%. Urforgettable, Rhapsody, dan Memori. Hal paling failed tadi adalah ga sadar ada Orizuka main di saung pintar AgroMedia juga, bahkan tadi milih-milih buku bareng. Konyol banget ga tau penampakan penulis favorit sendiri. Yah, gimana dong, selama ini menyukai bukunya aja, jarang ga pernah dateng ke Meet and Greetnya. Di rundown acara juga ga menemukan nama penulis yang satu itu. Mungkin kak Orizuka cuma main ya. Ah, sayang benget lah momen tadi. Buat kalian yang suka ke Book Fair, ingat-ingatlah muka para penulis favorit kalian, mana tau bisa ketemu ga sengaja kayak tadi, kay?

Anyway, di saung tadi sempet ketemu penulis lain juga, kayak @nadiawaw, @mitamiranti_, @mas_aih. Sisanya maafkeun kalau ga terkenali :x Buat kalian yang mau ke sana, buruan, mumpung masih ada sampai besok (03/08). Banyak banget buku diskon sampai 35%, ada banyak yang jual tas juga tadi. Hati-hati laper mata. Jangan sampai dompet kerampokan. Selamat berburu :D

Jumat, 31 Juli 2015

Dear You: Demi Apa? Demikian Aku Mencintaimu


Judul: Dear You
Penulis: Moammar Emka
Editor: Christian Simamora
Penerbit: Gagasmedia
Tahun Terbit: 2012 (cetakan ketiga)
Tebal: 382 halaman

"Seberapa jauh aku bisa bersembunyi tanpa mengingatmu? Sepertinya aku tak mampu melakukannya."

Ah, sudah lama mengidamkan buku ini, sudah lama juga menamatkannya, tapi sama sekali tak keberatan membacanya ulang demi review ini. Sungguh, bagaimana mengatakannya ya, buku ini terbilang frontal, hati-hati terseret, apalagi sampai baper. Haha. Suka diksinya yang tak biasa, tapi sungguh mengena. Merah jambu sampai biru legam.
"Jarak terkadang lebih indah karena ada jeda dan memberi ruang rindu yang luas bagi hadir sang cinta nanti."
"Karena kata hanya perantara, tak bisa seutuhnya. Biarkan rasa yang bicara dari kedalamannya, detik ini. Masih. Rindu ini, untukmu."
"Mulailah belajar melupakanku. Jika tidak mampu, biasakanlah mencintaiku."
Buku ini berisi kumpulan prosa yang dipersembahkan untuk cinta, demi cinta, dan kepada cinta. Sejumlah cinta, rindu, gerimis, hujan, dan senja dipaparkan. Kadang ada bagian-bagian yang ringan, mudah dicerna. Namun, kadang juga ada bagian-bagian yang perlu dibaca pelan-pelan baris demi baris, perlu dieja ulang dari awal untuk memahami maknanya. Ungkapan-ungkapan yang digunakan terkadang ada yang kocak juga xD
"Galau itu sebagian dari rindu. Kalau berlangung terus menerus hubungi rumah sakit terdekat."
"Kangen itu mirip kebelet buang air besar. Makin ditahan, makin blingsatan."
"Penemuan bersejarah di hidupku itu ya kamu. Selamanya ingin kumuseumkan di hati."
Aku selalu jatuh cinta dengan pagi. | "Kalau sama aku?" | "Bentar, bentar. Aku cek isi hati dulu."
Ada banyak banget kutipan favorit dari buku ini. Entah emang karena suka, entah tersindir, entah terjleb-jleb. Haha. Udah usaha mengurangi jumlahnya tapi ternyata masih tetep banyak. Maafkeun. Kalau kalian merasa ini spoiler, jangan dibaca selanjutnya.

Jumat, 24 Juli 2015

Bebas Tugas


It's almost two years, rite?
Melegakan juga akhirnya amanah yang satu itu sebentar lagi berakhir.
Dulu, ada kalanya merasa frustasi saat orang-orang tak lagi peduli, saat-saat ter(di)abaikan.
Dulu, menjatuhkan harga diri satu dua kali bukan perkara mudah.
Pernah mencoba tak peduli, tapi pada kenyataannya tetap tidak bisa tidak mengacuhkan kalian, tetap tidak bisa tidak memikirkan nasib kalian akibat ketidakpedulian yang tidak bertanggung jawab.
Kata orang-orang amanah memang tidak pernah salah memilih pundak.

Terima kasih buat kamu semua yang sudah membuatku tidak merasa sendirian mengemban amanah ini, terima kasih sudah bersedia direpotkan, terima kasih.
Ternyata masih ada orang-orang yang peduli, orang-orang yang bisa diandalkan, orang-orang yang bersedia meluangkan waktunya. 
Sungguh, terima kasih.

Maaf jikalau selama ini kinerjanya kurang memuaskan.
Maaf jika pernah melewatkan apresiasi atas nama kalian.
Semoga hal-hal baik yang sudah kita lakukan dibalas oleh Allah SWT.
Semoga sukses buat kita semua.
Semangat buat skripsinya. Insya Allah kita wisuda Oktober 2015 :))

Kamis, 16 Juli 2015

Amnesia

"It's hard to hear your name when I haven't seen you in so long." - 5SOS
Alumni SDN Sungai Besar 2 Tahun 2005 

Udah lewat satu dekade. Luar biasa rajin emang angkatan ini ngadain buka bersama. Udah 5 kali buka bersama, baru tahun ini yang rame banget pengikutnya. Bahkan ga sengaja barengan sama kakak kelas SD, katanya. Aku mah udah ga inget lagi muka kakak kelas SD, mereka ada aja yang inget. Bahkan muka mereka aja aku ga terlalu inget lagi. Hahaha. Gomen. Kalo sering ga ketemu emang bawaannya amnesia :p


Ga semua ikut foto kemaren. Ada yang kerja, ada yang pulang duluan. Totalnya 40-an orang deh rasanya yang ikut. Banyak muka-muka yang *maaf* terlupakan, apalagi kalo yang dulu beda kelas. But, it's really nice to meet you again, sincerely. Talkin' about anything. Dari hal yang penting sampai yang absurd. Ada yang ngungkit-ngungkit masa lalu pula. Hahaha.

People not remember days, they remember moments.

Segala emosi berhamburan waktu ketemu mereka. Bagaimana rasanya? Ketemu orang yang dulu pernah buat kamu nangis waktu sepedamu dipinjem kelas 2 SD. Bagaimana rasanya? Ketemu orang yang rela membuatmu pertama kali memberi sontekan atas nama teman. Bagaimana rasanya? Ketemu orang yang dulu kamu ceritakan bisa buat nilai mengarang cerpen Bahasa Indonesiamu 95. Bagaimana rasanya? Ketemu orang yang dulu pernah jadi rivalmu bukan halnya dalam akademik aja, tapi juga percintaan. Wkwkk.

Funny, huh? Aku ga yakin mereka inget. That's all so-old-stories, yang mungkin hanya tersimpan di memori otakku. Dan kadang menyebalkannya punya ingatan bagus itu kalo ada hal-hal yang sebenernya pengen kamu lupain tapi ga bisa. Aaaa. Bagaimana perasaanmu ketika bertemu orang yang dulu pernah you-have-a-crush-on?
"I wish that I could wake up with amnesia and forget about the stupid little things." - 5SOS

Rabu, 15 Juli 2015

Night Changes

"We're only getting older, baby. Even when the night changes, it will never change me and you." - 1D

9/10. It's getting hard, chance to meet all of you, tens. Tapi, tetep saat-saat bisa ketemu kalian diusahain pake banget. Udah ngosongin tanggal dari jauh-jauh hari. Makasih buat yang kemaren baru nyentuh Banjarbaru langsung rela diculik ke Shaza. Well, walaupun Ipeh ga ikut, setidaknya namanya nampang *ehh xD

Ada yang udah kerja, ada yang sibuk koas, ada yang sibuk nyekrip, ada yang sibuk kkn. Semangat semuanyah. Semoga sukses buat kita semua. Ditunggu acara ngumpul berikutnya :))
"Kurun pertemuan kita boleh memendek bahkan terputus. Tapi rinduku tetap memanjang dan mengikat senja." - Dear You

Minggu, 05 Juli 2015

Jangan Lupa Bahagia

"Bimbingan itu ga melulu harus ada progress, ngobrol-ngobrol juga bisa."
Buka.bersama.di.rumah.baru. Suatu obrolan iseng yang pernah dibahas di grup wa kelas. Kemudian kapan hari salah satu temen membuka obrolan masalah bukber tadi pas bimbingan. Eh, ternyata beneran ditanggapin serius sama dosen yang kebetulan juga dosen PA kelas ini :D Sebagai temen sebimbingan yang baik, kecipratan deh melanjutkan obrolan di hari berikutnya. Jadilah hari itu bimbingan terlama sepanjang sejarah bimbingan. Nyaris setengah jam awal ngomongin konsumsi sama alamat. Wkwkk.

Hari H pun tiba. Karena berbagai alasan, cuma 19 orang yang bisa ikut meramaikan bukber 4KS1 ini. Alhamdulillah jadi juga, walaupun sempat ketunda sehari. Setidaknya muka-muka anak bimbingan beliau ini terselamatkan. Haha.

Bang Zafran <3 <3
A child can teach an adult three things: to be happy for no reason, to always be busy with something, and to know how to demand with all his might that which he desires.
—  Paulo Coelho 
Terima kasih buat bapak dosen dan istri, juga anak-anaknya. Makasih buat semuanya. Maaf kami merepotkan dan (agak) setengah maksa bukbernya :x 


PS: Ketika disibukkan dengan tugas akhir, jangan lupa bahagia. Regards, tha :)

Sabtu, 27 Juni 2015

Meet The Banjarbarus

Bertemu dengan orang-orang Banjarbaru dengan skala (cukup) banyak itu salah satu hal yang jarang terjadi di Jekardah. Thanks buat Icha yang udah bersedia direpotin jadi seksi acara :3

Orang-orang yang merindukan Kota Idaman :D

Tadinya nyaris gajadi ikut, berhubung angkatan atas cuma berdua doang. Untungnya ada satu orang lagi yang mau ikut, dijadiin lah berangkat ke Kebon Sirih, Sate Khas Senayan tepatnya, demi membangun silaturahim *tsah. Awalnya cuma kenal adek tingkat STIS yang juga alumni SMANSA 2013, 2014, sama Icha. Lumayan lah tadi nambah kenalan dedek-dedek. Haha. Thanks for today guys (y).

Senin, 08 Juni 2015

Virgin Beach


Rabu lalu (03/06) menyempatkan 'liburan' di sela-sela jadwal kuliah. Jalan-jalan bareng anak satu kelas emang susah, apalagi di antara tumpukan deadline tugas dan skripsi. Perlu kedok foto buku tahunan biar rame yang ikut. Hahaha. Alhasil 28 dari 34 sukses dihasut ikut jalan-jalan ini :D Sayangnya kemaren cuma sehari. Sehari aja udah seru sih, tapi coba nginep deh, pasti bakal seru pake banget. Bisa snorkeling, BBQ, dst.

Fyi, buat kamu yang barangkali mau jalan ke Virgin Beach alias Pantai Pasir Perawan di Pulau Pari edisi hemat, biayanya ga terlalu mahal kok kalau mau sedikit repot ngurus sendiri, ga pake jasa agen travel. Memaksimalkan satu hari penuh buat main. Mulai dari berangkat dini hari ke Tanjung Pasir, bukan Muara Angke ya, soalnya jaraknya lebih deket ke Pulau Pari. Kemaren persis Subuh kami sampai di Tanjung Pasir. Biaya masuknya Rp 5.000 per orang ditambah biaya parkir, misal pake bus Rp 25.000,-. 

Setelah sholat langsung menyebrang pulau. Kemaren udah nyewa perahu sebelumnya, biayanya Rp 80.000,- pulang pergi per orang. Perjalanan menuju Pulau Pari sekitar 2 jam. Walaupun cukup lama, kalian bisa menikmati sunrise, mengamati barisan burung-burung terbang dan aneka pemandangan indah di pagi hari lainnya. Tentunya kamu bakal mendapati udara yang jauh lebih baik dari udara yang biasanya kamu hirup di ibukota.

Sesampainya di pelabuhan Pulau Pari, kamu bisa nyari sarapan di sana, udah banyak warung-warung yang buka. Kalau mau lebih hemat bawa bekal aja. Setelah sarapan, kami pun meluncur ke Pasir Perawan. Suasana kala itu sepi, banget, berasa eksklusif, berhubung weekday juga kali ya.

Rombongan pertama yang mendarat di Pantai Pasir Perawan

Biaya masuk pantai ini Rp 3.500,- per orang. Kami benar-benar rombongan pertama yang datang ke pantai ini. Bapak-bapak yang jualan pun mengakuinya dan menanyakan apakah kami berangkat dari Tanjung Pasir. Soalnya biasanya yang berangkat dari Muara Angke baru dateng jam 9an katanya. Pas kami dateng itu warung-warung baru buka, air di kamar mandi pun masih mati, belum siap menyambut kedatangan kami. Terpaksa cuci muka pake air kemasan, berhubung harus cepet siap-siap buat pemotretan. Masa iya masih ada sisa jejak tidur di muka :v

Harusnya kelompokku dapat jatah pemotretan pertama, tapi karna scene kami perlu angin dan pagi itu angin tak kunjung bertiup, jadwal kami ditunda sampai yang paling akhir. Sampai kering nunggu giliran. Hahaha. Jadilah jalan-jalan sambil nonton yang lagi pemotretan. Ohiya, di pantainya juga ada net, bisa main voli pantai di sana. Kebetulan kemaren kami bawa bola voli buat properti, lapangan itu udah kayak lapangan sendiri deh. Pas sore-sore kami mau pulang baru ada pengunjung lain yang main.

Matahari pantai bener-bener terik guys, jangan lupa pake sunblock sampai sunsreen biar ga gosong. Berkali-kali kalo perlu :p Bawa topi pantai juga, serius, berguna banget menghalau teriknya panas matahari. Kalau mau duduk-duduk santai ada pohon-pohon teduh juga di sana. Ada banyak pondok-pondok juga. Kalau mau sewa sepeda Rp 15.000,- seharian, trus bisa naik perahu juga keliling pantai, biayanya Rp 10.000,- per orang. Kalau mau snorkeling kurang tau berapa harganya, kemaren ga sempat, buat foto buku tahunan aja udah setengah hari lebih. Gilak.

Kayaknya buat foto buku tahunan ini kelas kami emang yang paling all out. Sampai ke pantai segala demi foto. Kelas lain pada banyak milih yang praktis, misal cuma foto di studio. Punya ketua tim ybm di kelas emang beda. Hahaha. Vote awal dominan ke Hutan Mangrove pun bisa berpindah ke Pantai Kepulauan Seribu dalam sehari :D Terima kasih buat semua yang udah bersusah payah ngurusin jalan-jalan kelas ini. Terima kasih buat para tim make over, mulai tata rias sampai tata jilbab. Terima kasih buat kenangan yang udah kalian torehkan guys. Lagi-lagi momen berkesanku bertambah. Thanks. Semoga foto buku tahunan kita jadinya bagus ya, sesuai harapan.

Regards, tha :)

Sabtu, 30 Mei 2015

[Review App] GrabTaxi


Suka jalan-jalan tapi males naik angkutan umum yang sumpek? Mungkin aplikasi ini bisa kamu coba. Sebenernya bagi yang berdomisili di Jakarta, nyari taksi gampang. Tinggal cari jalan besar, tunggu bentar aja, biasanya langsung bisa dapet taksi kosong. Tapi kalo udah jam-jam berangkat atau pergi kerja susah juga sih dapet taksi kosong. Kadang aku sampe nyerah. Akhirnya naik angkutan apapun yang pertama lewat di depanku. Haha. Kadang naik taksi itu kalo mau pergi atau pulang di jam-jam yang ga normal, misal dini hari atau tengah malam atau kalo emang lagi butuh angkutan yang cepet sampai tujuan.

Nah, kemaren lagi jalan di tempat yang agak susah dapet angkot atau kopaja, mau jalan kaki ke jalan utama masih lumayan jauh. Trus dibilangin salah satu temen, nge-grab aja yuk, lagi ada promo, ga tau sih katanya promonya masih berlaku atau ga. Lalu aku iseng-iseng mengunduh aplikasi ini. Ternyata ga terlalu besar kok size-nya. Seperti biasa, pengalaman pertama kali menggunakan aplikasi baru itu agak-agak susah emang. Butuh tingkat kepekaan tersendiri memahami antarmuka penggunanya, kayak gambar di bawah ini tampilan awalnya.


Untuk mempermudah sopir taksi mengetahui posisi kita, ada baiknya fitur location smartphone-nya diaktifkan. Aplikasi akan secara otomatis mendeteksi tempat-tempat dengan radius terdekat di sekitar kita. Jadi, nanti kita tinggal memilih lokasi mana yang benar-benar sesuai dengan posisi kita saat itu. Lalu, isi tujuan kita ke mana. Ketika kita pilih next, akan ada estimasi waktu dan biaya akomodasi kita. Selain itu, juga ada tampilan sejumlah taksi dengan lokasi terdekat dengan posisi kita, bisa dilihat melalui icon taksi di peta. Lingkaran luar icon tersebut awalnya berwarna hitam. Jika berubah merah, berarti sopir taksi yang bersangkutan menolak proses booking kita. Kalau ada yang hijau, berarti taksi tersebut bersedia menerima permintaan kita.

Hal yang perlu kita lakukan selanjutnya hanya menunggu, sampai muncul notifikasi driver menuju lokasi kita. Kemudian di layar aplikasi akan tertera nomor plat taksi yang dimaksud, beserta kontak yang bisa dihubungi melalui sms atau telpon. Selain itu, ada peta posisi taksi dan estimasi berapa lama taksi tersebut akan sampai. Kemaren beneran sesuai estimasi waktu datengnya. Nice. Dengan adanya nomor plat, kita juga bisa dengan mudah mengidentifikasi taksi mana yang menerima orderan kita.

Kalau naik taksi, kadang kitanya harus pinter-pinter tau rute terdekat dan terlancar menuju destinasi kita. Soalnya kadang ada sopir yang ga tau, akhirnya dibawa muter-muter dan argonya pun membengkak. Merugikan kan. Kita sebagai konsumen juga mesti smart, jangan gadgetnya doang ya yang smart. Beruntung kemaren dapet sopir yang baik, ramah dan pengetahuan akan jalannya luas. Baru tau ternyata dari Waroeng Steak Tebet ke Otista 64C, lebih deket lewat Cawang. Bebas macet pula pas jam pulang kerja kemaren. Kalau lewat Kampung Melayu, ga yakin deh argonya di bawah Rp 23.100,-

Ohiya, tadi dibilangin lagi ada promo GrabTaxi kan. Jadi, kemaren dengan memasukkan kode promo 'GRABTERUS' dapet potongan Rp 20.000,- Lumayan kan. Karena ga enak ngasih bapaknya cuma Rp 5.000,- Akhirnya kami ngasih Rp 10.000,- Soalnya, setauku dari temen-temen yang pernah pake GrabTaxi dapet promonya Rp 15.000,- doang. Kasian kan bapaknya kalo ternyata tulisan notifikasi potongan Rp 20.000,- itu kesalahan atau bug aplikasi. Kalau pun bukan bug toh ga apa, anggaplah bonus atas kepuasan kami sama layanannya. Terima kasih bapak pengemudi taksi Express B 1053 kemaren *lupa namanya* Hehe. Maaf lupa ngasih rate di aplikasinya pak. Pas mau nge-rate, eh pop-up notifikasinya udah ngilang. 5 bintang buat bapak :D

Begitulah sekilas pengalamanku menggunakan aplikasi ini. Trusted kok. Barang kali kalian mau nyoba. Denger-denger dari temen, katanya mereka pernah ga bayar taksi waktu argonya di bawah Rp 15.000,- Buat yang mau naik taksi gratisan mungkin bisa dicoba. Wkwkk. Selamat nge-grab ria. Enjoy your trip.

Minggu, 24 Mei 2015

Dunia itu Sempit

"Bertemu dengan teman lama itu bisa jadi 'mood booster' yang membahagiakan."
Tadinya setengah berharap agenda tadi pagi batal (re: main ke Car Free Day). Ga yakin bangun pagi sih gara-gara malamnya habis keluyuran di Kota Tua nyari properti. Kebetulan aku juga belum pernah ke CFD, berhubung temen lama yang ngajakin, hayuk aja lah. Dijadiin aja agenda dadakan ini.

Setelah satu dekade ga ketemu, kirain bakal awkward gimana gitu, eh malah jadi gampang akrab banget. Terakhir ketemu rasanya kelas 5 SD, waktu itu dia pindah sekolah ke Sampit. Ga nyangka ketemuan laginya di kota rantauan, tepatnya di depan shelter Tosari ICBC :D

Tadi pagi aku berangkat awal, gara-gara kurang fokus akhirnya salah turun di shelter BI. Agak males nunggu bus transjakarta berikutnya. Jadilah jalan kaki, toh tinggal dua shelter lagi, ga jauh-jauh amat, banyak temennya pula, sekalian membunuh waktu.

Udara sepanjang Jalan Sudirman pagi itu ga terlalu buruk. Sambil jalan bisa belanja juga karna bibir jalan udah disulap jadi pasar dadakan. Mulai dari makanan, minuman, pakaian, sampai batu akik pun ada yang jual -_- Ada banyak even juga tadi, biasa lah, dari anak kuliahan yang ngedanus sampai pertunjukan-pertunjukan absurd.

Baru tau wajah CFD kayak begitu. Orang yang tujuan awalnya mau jogging atau cycling malah jadi terdistraksi kan, kayak aku misalnya. Haha. Setelah melalui berbagai godaan, akhirnya aku sampai di meeting point. Beberapa saat kemudian orang yang ditunggu-tunggu pun dateng. Kirain dia jadi bareng temennya, eh ternyata sendiri. Lalu dimulailah kencan kami pfft. Nyari makanan, minuman, dan spot yang nyaman.

Kalo udah cerita-cerita emang ga ada habisnya. Mulai dari nyeritain temen-temen SD sampai kegiatan masing-masing. Nice stuff. Ga nyangka bakal senyaman itu, walaupun udah terpisah puluhan tahun dan ratusan jarak. Teman tetap akan menjadi teman bukan. Semoga silaturahimnya ga putus ya.

Glad to see you again, shen :)

Jangan jera ya diajak main lagi. Selamat menjadi Jakartans haha. Semoga betah. Awalnya kota ini memang menyebalkan, tapi lama-lama terbiasa kok. Terbiasa dengan kesulitan sepaket dengan kenyamanannya.

Rabu, 20 Mei 2015

[Lyrics] A Different You



I thought you were just part of my everyday life
But now you feel different
I keep seeing a side of you that I never thought of, that I never imagined


if I like you, if I wanna be with you
Am I being selfish? Is something wrong with how my heart sees you?

You weren’t in my heart before but you came to me more and more
Making it more comfortable, making me think of you more
You were just a friend but I keep seeing you differently
You make my heart flutter, you make me feel comfortable

I tried telling myself, it can’t be, my heart must be wrong
But your every word, your every action keep getting written in my heart

You weren’t in my heart before but you came to me more and more
Making it more comfortable, making me think of you more
You were just a friend but I keep seeing you differently
You make my heart flutter, you make me feel comfortable

Do you know?

You weren’t in my heart before but you came to me more and more
Making it more comfortable, making me think of you more
You were just a friend but I keep seeing you differently
You make my heart flutter, you make me feel comfortable

You were just a friend but I keep seeing you differently
You make my heart flutter, you make me feel comfortable


Sumber: popgasa.com

Selasa, 19 Mei 2015

Supermentor 6: LEADERS

17.05.2015
Sebelumnya thanks to @DwiIndriArieska @dinopattidjalal @fpcindo atas kesempatan yang diberikan buat dateng ke acara yang kece ini. Excited banget dateng ke acara malam itu, padahal besok paginya ada ujian. Tapi tetep lah Djakarta Theater pun dikejar, demi ketemu Eyang Habibie sama Pak SBY :3


Yap, keempat tokoh di atas pengisi acara supermentor kali ini. Dari kiri ke kanan ada Pak Xanana Gusmao, Pak Tri Sutrisno, Eyang Habibie dan Pak SBY. Kesempatan yang barangkali once in lifetime, beruntung bisa dapet kursi agak depanan, karena kemaren dapet tiketnya lewat aksi upload video volunteerism. Agak-agak ga enakan waktu itu karna cuma dapet 3 tiket dari video yang diupload, padahal banyak yang pengen ikut. Alhamdulillah H-1 dapet kabar baik bahwa ada 100 kursi tambahan buat acara ini. Jadilah rame yang bisa ikut.

Well, di sini mau sedikit berbagi cerita apa yang ku dapet kemaren. Agak berat sih, tapi bagi generasi muda semacam kita ini agaknya perlu tau pengalaman dari para mantan pemimpin negara, buat meningkatkan mindset kita. Jadi kemaren itu keempat tokoh di atas berbagi cerita mengenai ilmu kepemimpinan, resep sukses, etos kerja, dan prinsip hidup.
"Mereka merupakan seorang negarawan," tutur Om Dino.
Ciri negarawan:
- Berdiri di atas semua golongan
- Punya leadership yang transformatif, kebesaran jiwa, dan visi yang jauh ke depan
- Mempunyai jejak internasional
- Diakui oleh rakyat sendiri dan dunia (not self-claimed)
- Timeless: ilmu berlian

[Review App] Food Delivery with GO-JEK


Tadi malam segerombol anak ngidam J*Co. Karena yang lagi di luar ga nemu tokonya, akhirnya iseng-iseng nyoba aplikasi GO-JEK ini, mumpung lagi free ongkos delivery. Hehe. Ternyata cukup mudah menggunakan aplikasi ini. Pertama kita perlu mencari tempat makan yang kita mau, lalu pilih menu makanan, di sana sudah ada list harganya. Carilah tempat makan terdekat, biar ga kelamaan nunggu. Setelah booking, nanti dari pihak aplikasi akan mencarikan driver yang lowong. Kalau ada, selanjutnya dikasih notifikasi bahwa drivernya sudah menuju lokasi tempat makan. Kita bisa memantau drivernya udah sampai mana lewat GPS. Kita juga bisa telpon atau sms. Trusted lah.


Setelah dapet notifikasi di atas, deg degan nunggu abang GO-JEK. Sampai rela nunggu di balkon pas tau abangnya udah deket. Hahaha. Berhubung kosan kami lumayan susah dicari juga sih, daripada abangnya kesasar, daripada pesenan kami ga sampai :D


Setelah sekian menit menunggu, akhirnya pesenan kami sampai. Makasih abang GO-JEK udah nganterin. Kasih bintang 5 lah ya :3 Lain kali bisa nih dicoba lagi. Apalagi kalau lagi males keluar, tapi pengen makan enak. Huehehe.


Anyway, ini dalam rangka ulang tahun Pumo yang lewat seminggu. Hahaha. Selamat ulang tahun jeng. Walaupun surprisenya failed, thanks for sharing with us. Semoga diberi yang terbaik ya, pikirkan lagi matang-matang. Kalau udah yes, it's up to you ;)

Selasa, 12 Mei 2015

Kita vs Korupsi


Sebuah film tahun 2012 yang terdiri dari empat film pendek, yakni Rumah Perkara; Aku Padamu; Selamat Siang, Risa! dan Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa. Nonton film ini awalnya gara-gara mau nonton sekuelnya. Katanya film ini bagus, tapi waktu aku pertama kali nonton kesannya berat, jadinya cuma nonton awalnya bentar doang. Agak-agak menyesal baru sempat menyelesaikannya sekarang. Film ini mengispirasi guys. Tonton deh.

Film pendek pertama, Rumah Perkara, bercerita tentang seorang lurah yang mengingkari janjinya waktu kampanye dulu. Dia menyetujui perihal menjual tanah daerah yang dia pimpin kepada pengusaha real estate, bahkan  ia menyetujui penggusuran pemukiman penduduk setempat. Permasalahan muncul ketika seorang janda yang juga selingkuhannya, menolak tanahnya dibeli. Janda tersebut bersikeras mempertahankan rumah peninggalan suaminya, hingga terjadilah bencana yang tragis. Ketika orang-orang berkuasa menghalalkan segala cara untuk menggapai tujuannya, tak peduli lagi dengan rakyat kecil. Miris. Sebagai pemegang amanah seharusnya tetap menepati janjinya.

Selasa, 05 Mei 2015

Pelu Berjuang Menaklukkan Diri Sendiri

Photo by Nung
"Keterbatasan kita tidak lagi dipaksakan oleh dunia luar, tapi oleh diri kita sendiri."
Salah satu kutipan paling nyes waktu supermentor 5 kemaren. Sadar ga? Terkadang diri kita sendiri yang membuat keterbatasan. Padahal di luar sana, ada berjuta kesempatan. Belajarlah berinovasi, membuat sesuatu yang bermanfaat. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk orang lain. Terkadang mengalahkan diri sendiri memang hal yang paling sulit, mengalahkan rasa malas salah duanya. 

Terima kasih atas inspirasinya Pak Dino, terima kasih juga sudah mengadakan acara yang kece ini. Ga sabar menanti acara selanjutnya, spoilernya TOP banget. Pengen dateng lagi, tapi di sela-sela UTS dan deadline The Script. Semoga sempat dateng ke acara yang satu ini :3

Photo by @rayaoun

Kamis, 30 April 2015

Prince of Tennis


Prince of Tennis ini manga yang udah lama banget. Pertama kali baca komiknya waktu SMP kelas 2, sekitar tahun 2006. Baru baca beberapa komik waktu itu, gara-gara ketularan kakak kedua, waktu masih zaman-zamannya rental komik. Dulu padahal dilarang ortu baca buku khayalan orang lain, tapi tetep aja bisa berkilah, mencari celah. Masih inget dulu pernah nyuri-nyuri baca komik, sampe diumpetin dibalik buku mata pelajaran. Hahaha. Pada akhirnya ketahuan dan lama-lama terpaksa menyerah.

Lupa dulu pernah baca komiknya sampai volume berapa. Jadi waktu awal-awal nonton anime ini seolah bisa menebak jalan ceritanya. Berasa dejavu gitu *eh. Hehe. 178 episode itu ga sedikit. Selama sebulan terakhir mencicil anime ini. Akhirnya selesai juga nonton episode ke-178 barusan. Setelah mencari tau ternyata masih ada anime edisi National Tournament-nya. Nanti deh disambung kapan-kapan :D

Rabu, 29 April 2015

Butuh Pemicu Jantung Lebih

"Kalau boleh jujur, lulus kuliah itu lebih susah daripada masuk kuliah. Musuh mahasiswa itu hanya dua: pertama waktu luang dan kedua ego yang berlebih. Separuh mahasiswa akan tiba-tiba merasa salah jurusan di pertengahan tahun. Sebagain kecil akan malas-malasan sebagian yang lebih kecil memutuskan pindah. Sebagian besar akan terpaksa melanjutkan kuliah dengan agak terpaksa. Hanya sedikit mahasiswa yang meyakini pilihan jurusannya adalah kebenaran absolut." - Mas Miring

Merasa tergelitik baca postingan di atas. Sekarang entah kenapa rasanya lulus kuliah itu susah. Arggh. Sudah nyaris sisa setengah semester belum ada apa-apanya. Astagfirullah. Mungkin aku terlalu terlena dengan banyaknya waktu luang. Udah banyak denger temen-temen yang skripsinya nyaris selesai tapi diri ini belum mulai gece, gerak cepat. Entah kenapa. Mungkin aku butuh pemicu jantung lebih. Help!

Ketika ditanya, "Skripsimu susah banget ya?" Hmm, I don't know what kind of response should I give. Cuma bisa tersenyum miris. Begitulah. Terkadang susah memang menanamkan sesuatu yang berbeda dengan pemahaman sebagian besar orang di luar sana. Menjadi berbeda kadang membuatmu sulit diterima bukan? Tapi mau bagaimana lagi? Sudah terlanjur basah, tenggelam saja sekalian. Kamu sendiri yang memilih menjadi outlier bukan?

Saat pembimbing sulit ditemui, saat metode yang mau kamu gunakan belum pernah dipakai se-Otista, saat orang-orang belum tentu mengerti konsep yang kamu jejalkan apa, yang kamu butuhkan adalah keyakinan dan usaha yang lebih. Yakin bahwa mampu selesai tepat pada waktunya. Semangat semangat.

Rabu, 22 April 2015

(Still) Premier Hunter

Nonton film premier ga semudah zaman dulu ketika mtix belum menjamur -_- Berbekal pengalaman gagal nonton Fast and Furious 7, akhirnya pakai penjual jasa mtix (berhubung belum punya akun sendiri). Nambah Rp 5.000 dari harga seharusnya. Gapapalah, sekali-kali. Haha.

Jadi kemaren itu padahal udah H+2 minggu FF7, tapi ga dapat tiket nonton, kebayang ga sih gondoknya. Mau pindah ke mall terdekat juga sisa kursi deretan depan. Males anet. Barulah minggu depannya mencoba keberuntungan berburu tiket FF7 lagi. Kala itu sengaja nyari mall yang belum berbasis mtix. Akhirnya dapet tiket di jam tayang berikutnya. Gagal dapet di jam tayang pertama coba. Padahal udah 3 minggu, weekdays pula, masih rame aja yang mau nonton FF7. Tapi emang keren sih filmnya, layak untuk tetap diperjuangkan, bahkan di minggu ketiga. Hahaha.


Yup, tadi nonton The Avengers 2: Age of Ultron premier, di jam tayang pertama pula. Nice lah. Makasih buat 'bude' yang udah mensponsori kita-kita. Lain kali kalo mau nonton premier mending beli via mtix aja guys, daripada antri, belum tentu dapat tiket pula. Apalagi film-film yang terkenal ditunggu seriesnya. Anyway, film ini kirain bakal tayang 1 Mei, ternyata tayang di Indonesia duluan. Wkwkk. Maaf ga ngasih review. I'm not good enough. Pfft. Emang pernah bagus nulis review? *abaikan. Last, buat kalian yang memang pecinta film Marvel, tontonlah :D

Sabtu, 18 April 2015

You never walk alone.


Kamu tidak pernah berjalan sendirian. Akan selalu ada langkah yang mengiringi, yang memperhatikan langkahmu, yang memastikan kamu baik-baik saja. Kalaupun tidak, ada puluhan atau bahkan ratusan doa yang mengiringi langkahmu. Jangan berhenti, teruslah di jalanmu, jalan yang kamu yakini kebenarannya. Kita masih punya tujuan yang sama kan? Wisuda 2015. Tetaplah berjuang kawan. Percayalah ada yang selalu mengiringi langkahmu, mendoakanmu diam-diam, seperti aku misalnya :D

Jumat, 10 April 2015

I will let you go, again.

Kadang ada hal yang harus kamu lepaskan demi hal yang lain bukan, tidak berada di Otista 64C saat ini misalnya. Sebenarnya masih ingin menahanmu, masih ingin mempertahankanmu di saat-saat terakhir, tapi apadaya ada hal yang lebih penting yang harus ku kejar. Terpaksa aku melepaskanmu, lagi. Ada dunia lain yang harus ku geluti. Dunia yang mungkin suatu saat bisa ku tinggali.

Seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru, maaf kamu harus ku tinggalkan. Tak apa. Ada banyak orang lain yang jauh lebih baik bisa menggantikan posisiku. Sementara ini aku tengah memutuskan untuk berspesialisasi. Kali lain mungkin aku akan berdiferensiasi lagi.

Selasa, 07 April 2015

Jakarta City Tour

Apa yang bisa kamu lakukan kalau cuma punya waktu 12 jam di Jakarta?
Provinsi Jakarta sebenarnya kecil, jalanannya aja sih yang ribet. Hati-hati tua di jalan, akibat macet atau nunggu angkutan umum yang tak kunjung datang. Haha *skip. Back to topic, kalau kamu cuma punya waktu sebentar keliling Jakarta, mungkin tempat-tempat di bawah ini bisa kamu kunjungi.

1. Monas atau Monumen Nasional

Inilah icon Jakarta yang terkenal itu, orang-orang pada umumnya ke sini sih. Katanya belum ke Jakarta kalau belum mapir ke Monas. Tamannya setauku buka dari pagi, biasanya orang-orang jogging, apalagi kalau hari Minggu. Di sana kamu juga bisa masuk ke Museum Sejarah Nasional, biaya masuknya sekitar Rp 5.000,- Kalau mau naik ke cawan atau puncak Monas mesti nambah lagi. Tapi saranku sih ke cawannya aja kalau emang tetep ngebet pengen naik Monas. Kalau ke puncaknya bisa seharian, apalagi weekend. Ceritanya pernah ku posting di Menuju Puncak Jakarta.

Well, kalau kamu punya temen di Jakarta, kirim aja gambar Monas ke dia ala Nic&Mar. Hahaha. Mana tau jadi dapet tour guide gratis keliling Jakarta kan ;D Tapi kalau pun engga jangan berkecil hati. Keluar pintu Monas, cari aja plang bertuliskan "CITY TOUR", dan tunggu bus tingkat seperti ini menghampiri.

Jumat, 03 April 2015

Dibalik 2665 mdpl

7-9 November 2014
"Aku merindukan waktu di mana mendaki itu bukan untuk mencapai puncak, tapi menikmati perjalanan

Aku menanti waktu di mana mendaki itu bukan untuk menikmati kesendirian, tapi kebersamaan

Aku merindukan waktu di mana mendaki itu bukan untuk melepas penat, tapi menikmati kebahagiaan"

— kurniawangunadi
 
Kangen kalian boleh? 

Healer

Sebuah postingan yang tadinya mau ku posting tanggal 11/02/15. Karena terjadi banyak hal, akhirnya baru sempat melanjutkan postingan yang satu ini xD


Healer. Yes, rite. Salah satu drama yang bener-bener ku tunggu tiap minggunya setelah Pinocchio. Hahaha. Aku ingat waktu itu episode terakhirnya pas minggu pertama ujian. Tadinya mau setelah ujian selesai baru download, tapi pada akhirnya pertahananku kandas, keburu penasaran sama lanjutannya. Wkwkk. Daripada belajarnya ga fokus, akhirnya nonton juga *plak. Pfft.

Drama ini bercerita tentang perjalanan mengungkapkan kebenaran dan misteri dibalik insiden puluhan tahun lalu yang melibatkan lima orang sahabat yang menjalankan stasiun penyiaran ilegal. Sedikit demi sedikit kepingan misteri mulai terungkap dan membentuk kebenaran yang utuh. Emang agak berat sih genrenya, berbau politik gitu, tapi tetep ada komedi sama romance-nya kok. Suka banget action-nya si Healer (Ji Chang Wook), keren bingits. Dia semacam kurir gitu, yang bisa melakukan apapun demi permintaan klien. Dalam melakukan pekerjaannya, dia dibantu sama ahjumma yang jago ngehack. Ah, aku juga suka ahjumma yang ini.

Salah satu fav-scene :3

Bingung mau nulis apa lagi. Hmm recommended deh pokoknya, a must-watch drama. Dramanya keren, belum keren kalo belum nonton. Jiahaha :p

Selasa, 31 Maret 2015

Tergerus Zaman

Sudah nyaris empat tahun, coba lihat apa perbedaannya? :v


Yap, sudah nyaris empat tahun, insya Allah sisa satu semester lagi, semangat semangat. You can do it. Lakukan sebaik yang kamu bisa. Jangan terlena akan waktu yang terlihat masih lama, tapi nyatanya tinggal sebentar saja. Jangan terlena akan kuliah yang cuma 2 mata kuliah. Tiap minggu harus ada kemajuan kan? Jadi kamu udah belajar apa aja? Udah nulis berapa halaman? Udah koding berapa baris? Well, let's move from here. Make a progress :))

Senin, 30 Maret 2015

Selamatkan Film Indonesia

Kalian tau hari ini hari film nasional? Udah nonton film Indonesia belum hari ini?

Well, berhubung #HFN, ada promo buy 1 get 1 tiket film-film Indonesia di beberapa XXI. Pas banget ada film Indonesia yang pengen ku tonton dari lama tapi belum kesampaian (re: Dibalik98). Tapi ternyata cuma ada di 3 Mall Jakarta, jauh-jauh pula. Akhirnya, setelah bincang-bincang di sesi 3 yang batal, kami memutuskan nonton di Mall yang deket aja, Kramat Jati, dan film yang kami tonton "Kapan Kawin?" :D


Dulu waktu film ini masih di deretan now playing XXI ga terlalu tertarik nontonnya. Lucu sih kayaknya dari trailernya, tapi tetep ga ngebet pengen nonton. Dan hei, ternyata film ini seru saudara-saudara. Lucu bangets. Lewat film ini bakal liat bang Reza Rahadian yang kocak, beda lah sama imej dia dalam film-film yang selama ini pernah ku tonton, misal Hafalan Shalat Delisa, Perahu Kertas, Habibie&Ainun, Pendekar Tongkat Emas. Cacat gitu di film ini, hahaha, tapi tetep awesome-lah akting aktor yang satu ini *kasih jempol.
"Sebelum kamu membahagiakan orang lain, bahagiakan diri sendiri dulu. Ibaratnya kalau mau ngasih duit ke orang lain, harus punya duit dulu, jangan kasih cek kosong."
Film Indonesia sebenarnya bagus-bagus kok, tapi kadang ya itu, kurang apresiasi dari masyarakatnya sendiri. Kayak aku dulu, biasanya baru nonton film Indonesia kalau filmnya diangkat dari novel yang bestseller atau novel bagus yang udah pernah ku baca, kayak Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, 5 cm, Assalamu'alaikum Beijing, dll. Kadang takut kecewa sih intinya. Film action semacam The Raid juga kece. Kalau film horor jangan ditanya, hahaha, not my genre.

Sekarang mah kalau ada film Indonesia bagus seringnya langsung nonton di bioskop, lama nunggu versi 720p nya hahaha, tapi kalau bisa jangan bajak film Indonesia deh ya. Sampe sekarang masih pengen nonton Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar sama Dibalik98. Harus sabar menunggu, tahun depan mungkin, ketika udah disiarin di tipi. Hahaha. Next, film Guru Bangsa: Tjokroaminoto kayaknya bagus deh, sekalian belajar sejarah :D

Kalian masih doyan nonton film Barat doang? Sekali-sekali coba deh nonton film Indonesia, ga buruk-buruk amat kok. Kalau bukan kita yang mengapresiasi, siapa lagi? Mulailah cintai produk dalam negeri. Dalam postingan ini untuk film loh ya, bukan sinetron, pfft.
"Ibarat kapal jepang, alarm tanda bahaya belum berbunyi kok."
Jadi, kamu kapan kawin? :D

Jumat, 20 Maret 2015

First Step: Done


Dua minggu lalu, tepat hari jumat (6/3), calon dosen pembimbing jurusan KS diumumkan. Sempat panik waktu itu karena belum dapat nama cadosbing di portal mahasiswa aka SIPADU, di saat temen-temen udah pada nyebutin cadosbingnya. Kirain yang proposalnya yang diubah aja yang perlu upload ulang, eh ternyata semuanya. Emang agak ambigu sih pengumuman sebelumnya. Kata temenku, kapan sih pengumuman ga ambigu? -_-

Jadi inget beberapa korban jarkom proposal layak harus dua buat anak KS dan disuruh menghadap kajur maksimal hari kamis, tapi pas mereka balik kamis, pagi itu diumumkan satu proposal yang resmi diterima jurusan. What a nice joke. Kasian yang udah keburu balik -_-

Well, emang harus ekstra sabar di sini, becandanya kadang agak keterlaluan. Harus pinter-pinter menyaring informasi. Alhasil, jumat itu aku pun upload ulang proposal yang sama, padahal udah lewat dari waktu batas upload. Tapi karena pengumuman berikutnya disuruh upload semua yaudah lah, pasrah meratapi SIPADU yang tak kunjung menampilkan nama cadosbing. Temen-temen yang baru upload di waktu yang sama udah pada dapet cadosbing, lah aku? Masih nihil. Mungkin ibunya sibuk. Karena bosan nunggu, jadi nonton drama satu episode. Terserah lah muncul nama dosbingnya kapan *pasrah. Setelah satu episode habis, iseng mengecek SIPADU dan taraa udah muncul nama cadosbingku. Alhamdulillah sesuai ekspektasi :)) Lalu, mulailah bergerilya mencari teman seperjuangan. Ternyata temen kosan yang KS cadosbingnya sama. Hahaha. Asik lah kalau mau bimbingan rame-rame ;D

Tadinya, mulai senin (9/3) dijadwalkan harus standby di jakarta. Berhubung masih males dan feelingku pengumuman alur ke dosbing ditunda jadilah masih males-malesan beli tiket balik. Kalaupun harus standby paling selasanya aku balik, mau nunggu pengumuman resmi dulu. Ternyata bener aja, pengumuman berikutnya bilang tanggal 16-20 baru bisa mulai ke dosbing. Bahkan pengumuman cadosbing anak statistika ikut diundur. Beruntung belum beli tiket balik. Temen-temen yang udah di stasiun atau naik kereta langsung batalin tiket atau turun di stasiun terdekat setelah baca pengumuman wkwkk.

Nah kan, bener feelingku bakal diundur. Waktu pulang sempet galau sih kalo liburan cuma seminggu, eh ternyata kabar baik jadi dua minggu hahaha. Temenku yang ku ajakin balik nyesel katanya ga ikut aku pulang waktu itu :v Hidup itu pilihan bung, maka pintar-pintarlah mensiasati hidup *tsah.

Minggu berikutnya makin dekat, tapi masih males beli tiket balik, salah satunya karena formulir kesediaan pembimbing belum diupdate. Sempat main deh ke TONAS regional Kalsel. Temen-temen seperjuangan udah pada standby di jakarta, cuma aku yang masih nyangkut di Banjarbaru. Gawat lah kalo nanti disuruh menghadap cadosbing, tapi akunya masih di rumah. Akhirnya, senin (16/3) beli tiket, selasa paginya udah mendarat di kamar mungil. Sengaja ngambil penerbangan paling pagi, mana tau hari itu juga udah disuruh menghadap. Belum nyiapin apa-apa lagi. Parah bingit. Di saat orang-orang sibuk bikin proposal lengkap, aku masih santai pake proposal lama aja. Heran mereka ribut nanyain bikin proposal lima lembar ga. Lah aku aja masih bermodalkan proposal dua lembar. Males banget bikin lagi, mending mulai menggarap Bab I deh.

Ga lama setelah nyampe kosan, formulir dosbing udah dirilis. Informan bilang cadosbing belum balas kapan bisa ditemuinya, pas sorenya baru dibilang rabu pagi. So, hari itu mulai menyiapkan amunisi. Mengatasi ketertinggalan materi karena bolos tiga kali rapat tim. Malemnya pake acara ketiduran pula. Baru jam 10an ngeprint proposal sama formulir dosbing.

Rabu paginya (18/3), sekitar jam 9 udah ada di lingkungan kampus. Cadosbing udah nunggu katanya, tapi pas liat di ruangan beliau masih kosong. Trus dibilangin kajur, sang dosen masih di ruang kajur statistik. Ga lama kemudian, dosen yang ditunggu pun datang dan menyuruh kami masuk. Ternyata kami yang paling pertama sodara-sodara. Tadinya salah satu rekan seperjuangan ngajakin jam setengah 9, eh ternyata dia belum nyampe kampus.

Di dalam bentar doang, berhubung cadosbing yang udah mengoreksi proposal kami sebelumnya. Tinggal cerita dikit, tanya jawab, trus dikasih masukan. Dan dapatlah tanda tangan beliau. Jadi hari itu beliau resmi jadi dosbing kami. Enaknya dapet dosbing STIS yang udah dikenal, udah pernah diajar dua semester, dan dosen PA kelas pula. Alhamdulillah. Semangat melanjutkan perjuangan. Ini baru langkah pertama. Semoga ke depannya dilancarkan. Aamiin.

Buat temen-temen seperjuangan yang lain, semangat yaa. Semoga urusannya dimudahkan. Insya Allah kita wisuda bareng oktober 2015 :))