CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 20 Desember 2015

Choose your words well

Lega rasanya Jumat lalu (18/12) berhasil lulus passing grade TKD. Alhamdulillah. Satu beban hidup (yang sempat tertunda sebulan) berhasil dituntaskan. Sejujurnya males membuat masalah lagi sih kalau pakai acara ga lulus. Sudah cukup banyak masalah yang ku buat selama magang .-.

H-2 TKD undangannya baru disebar. Berasa exclusive banget itu undangannya. Thanks a lot. Makasih udah memberikan kesempatan, walaupun cuma sekali. Ga kebayang harus mengejar-ngejar siapa lagi kalo gagal memenangkan kesempatan yang satu itu. Sempat tertekan, terlebih ketika udah dapat undangan 'eksklusif' tapi namamu ga termasuk dalam daftar undangan. Miris kan.

Beruntung H-1 undangannya diralat. Barulah bisa bener-bener serius mempersiapkan diri setelah itu. Tapi tetep sempat ketiduran malamnya. Badan ga bisa bohong emang kalo lelah, pasti nagih istirahat. Bangun-bangun panik, pake acara insomnia pula. Paginya jadi bangun kesiangan dan hampir telat ke TKP. Hidup.

Well, di sana berusaha sebisa mungkin menghidari tatapan orang-orang yang sudah duduk rapi menunggu. Menghindari percakapan yang tidak ingin ku dengar. Menghindari percakapan yang tidak bisa ku jawab.
"Loh? Dia kan..." *males nerusinnya*
"Kemaren gagalnya di mana?" *jenis pertanyaan yang entah bagaimana menjawabnya*
"Emang kemaren ke mana?" *jenis pertanyaan yang lebih sulit dijawab*
Sebulan terakhir memang sengaja menghindari topik TKD ini. Lelah mental jika harus menjawab pertanyaan sesimpel: "TKD-mu gimana?" Apalagi harus denger komentar: "Udah ga usah jadi PNS aja." Hmm mungkin ada yang benar-benar peduli, mungkin ada yang cuma nanya, mungkin ada yang cuma bercanda. Tapi ya, please, choose your words well.
"Words can inspire. Words can destroy. Choose yours well."
Entah berapa banyak pertanyaan yang ku biarkan menggantung. Entah berapa banyak pertanyaan atau komentar yang hanya ku jawab dengan senyuman. They said, people with blood type A have a black belt in fake smile. Fufufu.
"Kamu tadi ikut TKD?" | "Iya." *menjawab sependek mungkin, kemudian menjauh*
Yes, I am. Salah seorang yang mengukir sejarah: susulan TKD, bukan her TKD. It's okay, if you think as if I am remedial. Whatever. Selama itu lebih mudah diterima.

"Berarti acara yang kamu ikuti itu penting banget ya sampai berani ninggalin TKD?" | *senyum*
Penting ga pentingnya sekali lagi tergantung sudut pandang yang kamu gunakan. Thanks sudah berpikir positif bahwa ini penting.
"Kalau ga lulus TKD, ngelamar kerja di BI aja nanti." | Hahaha.
Setelah susah payah menjejalkan statistik di kepala saya pakai uang negara, rela membiarkan saya kerja di BI, pak? Haha. Gatel pengen menuliskan komentar yang satu itu. Just for fun ya. Jangan dianggap serius. Sekali lagi jangan berani meniru tindakan saya, jika kamu belum punya mentor kece anti badai. Pfft.

Minggu, 13 Desember 2015

93 Million Miles

93 million miles from the sun, people get ready get ready,
'Cause here it comes it's a light,
A beautiful light, over the horizon into our eyes
Oh, my my how beautiful, oh my beautiful mother
She told me, son in life you're gonna go far,
And if you do it right you'll love where you are
Just know, that wherever you go, you can always come home

240 thousand miles from the moon,
We've come a long way to belong here,
To share this view of the night, a glorious night,
Over the horizon is another bright sky
Oh, my my how beautiful, oh my irrefutable father,
He told me, son sometimes it may seem dark,
But the absence of the light is a necessary part.
Just know, you're never alone, you can always come back home

Oh, oh, oh
Oh, oh, oh

You can always come back

Every road is a slippery slope
There is always a hand that you can hold on to.
Looking deeper through the telescope
You can see that your home's inside of you.

Just know, that wherever you go, no you're never alone,
You will always get back home

Oh, oh, oh
Oh, oh, oh

Oh, oh, oh
Oh, oh, oh
Oh, oh, oh

93 Million miles from the sun, people get ready get ready,
'Cause here it comes it's a light, a beautiful light,
Over the horizon into our eyes

Source: metrolyrics.com

Kamis, 10 Desember 2015

Being 22, is that hard?


Makin ke sini makin pusing rasanya memikirkan masa depan. Di satu sisi harus rela menanggung segala resiko atas pilihan-pilihan di masa lalu. Ya, kuliah ikatan dinas salah satunya, membuatmu harus rela menunda rencana studi lanjutan. Mungkin 2 tahun atau 4 tahun atau 8 tahun masa kerja. Ah, semoga saja niatku melanjutkan studi belum pupus saat waktu itu tiba.

Iya sih setelah lulus ikatan dinas ga perlu repot-repot nyari kerja, tapi ya itu, tetep ada paket ga enaknya di belakang. Makanya jangan kemakan iklan ya kalian, think wisely. Pikirkan dengan bijak keputusan yang mungkin kelak akan sangat mempengaruhi kehidupanmu di masa depan, memilih pasangan hidup misalnya. Mungkin belum saatnya memusingkan perihal yang satu itu nak. Tapi ya, when the right person comes, only God knows what happen next. Kekeke. Oke skip.

Mungkin priotitas utamamu dalam waktu dekat ini memperjuangkan status calon pegawai negeri sipilmu nak. Resiko yang harus kamu tanggung setelah memutuskan pergi ke 'luar kota' di hari ketika teman-temanmu melakukan tes kemampuan dasar (salah satu persyaratan pengangkatan CPNS). Belasan resiko lainnya *sigh* dipikirin belakangan.

Fyi, label yang melekat di kelulusan ga menjamin diri ini serta merta menjadi calon pegawai negeri yang baik. If you know all the things I've done in office, maybe you'll think I'm not normal. Exactly. Haha. I don't know if it's good or bad. Well, tergantung sudut pandang mana yang ingin kamu gunakan. Yeah, beginilah caraku mengenal dunia kerja. Little bit dirty, but it's fun, you know. Kamu ga melulu harus duduk di depan meja kerja, you're not machine, you're human after all. Take a break. Mainkanlah peranmu dengan sebaik-baiknya dan bersiaplah dengan sejuta resiko yang harus kamu tanggung. Keep strong!

Selasa, 08 Desember 2015

Congrats for you

I am glad for you all, dear my best-friend, my partner, my respected senior. Selamat! Sebagai tulang rusuk kalian sudah ditemukan ;)

I wish I can come home next holiday. Pengen ikut menyaksikan momen paling bahagia kamu terutama, my dearest friend. Kami (re: tengirls) tentu perlu menghadiri acara orang pertama yang melepas status ke-single-annya, bukan? Haha. Walaupun agak kecewa ga jadi liat kamu joget di acara nikahan salah satu dari kami yang duluan :p Well, semoga ada rezekinya ya kumpul bareng di acara kamu, walaupun tanpa seragam wkwkk.

Anyway, pengen dateng ke acara kakak-yang-sering-direpotkan juga. Mengingat di kecamatan yang sama, mungkin kalau gedungnya ga jauh disempetin mampir, kalau liburan nanti jadi pulang. Ya, kalau-jadi-pulang (dalam hati ngarep banget bisa pulang *tears*).
“Saya tipe manusia yang lebih milih menabung buat bisa pulang ke rumah. Daripada menabung buat liburan travelling lalalala. Karena saya tahu, orang tua saya nggak akan hidup lebih lama daripada pantai, menara Eiffel, tembok Cina, Universal Studio, dan Disneyland. Maaf, saya memang nggak asik.” - ADP
Sekarang ini dengan status anak magang kurang pantas rasanya masih minta dibiayai orang tua. Apalagi bulan lalu (baru) habis pergi jauh dan separuh biayanya masih belum bisa mandiri. Apadaya kalau kondisi kantong belum membaik, mungkin ikut acara nyokap ke Bandung aja kali ya liburan nanti.

Next, for my famous partner yang sudah sangat go publish, haha, congrats! You have found your (right) partner (beside me). Eh? Haha. Menarik mengingat sempat terlibat di awal perjalanan kalian berdua. ONS, rite? Yogyakarta memang kota penuh kenangan. Sok yakin banget ini ceritanya berawal dari sana haha. Dear partner, tolong dikoreksi bagian ini ya kalau nanti salah satu dari kalian mungkin membaca tulisan ini pfft.

Sekali lagi selamat buat kalian semuanya. Barakallah. Jangan tanya kapan aku menyusul. Haha. Doain aja. Masih sibuk merancang masa depan yang outlier. Biarlah aku dengan jalan yang ku pilih dan kamu dengan jalan yang kamu pilih. See you on the top.