CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 23 Mei 2014

Kamu baik-baik aja?


Jadi, setelah seminggu terlewati, apakah kamu baik-baik aja? Aku ga yakin. Ya begitulah. Respon umum setelah diterpa badai ujian tengah semester super advanced dalam seminggu, ralat 5 hari, dengan enam mata kuliah.

Suatu kesalahan memang terlanjur penasaran berlebihan dengan nilai UAS Analisis Regresi sehari sebelum UTS, tengah malam pula. Saking penasarannya sampai neror orang tengah malam itu juga. Benar-benar beracun nilainya, sampai sukses bikin random mid-night talk. Udah memprediksikan sih hasilnya tidak sedap dipandang.
Karena data setitik, rusak analisa sebelanga.
Awalnya pengen tau biar bisa lebih termotivasi UTSnya, tapi sempet down juga. Waktu itu kesalahan pengerjaan terletak pada diri sendiri kan, ketidaksinkronan memasukkan data. Tapi, ya, mau gimana lagi. Udah terlanjur rusak, nilai UAS pula, cuma bisa berharap bapaknya memberikan suntikan nilai UTS dan Tugas yang cukup membantu. Hmm meskipun dapat segitu, kamu harus bersyukur kata salah satu temen yang ku teror waktu itu, masih banyak yang berada di bawah dan benar aja setelah tau nilai terendah di kelas. Aku bener-bener berharap bapaknya bersedia berbaik hati memberikan remed. Nilai UAS loh itu, berkontribusi 50 persen.

Yang (kadang) Terlewatkan

Aku Pun Keluar dengan Wanita yang Bukan Istriku 
Terima kasih telah membuat sudut mataku mengeluarkan bulir-bulir air bening. Sebuah tulisan yang menyentuh dan sempat membuatku merenung. Kalau hanya membaca judulnya sepintas, mungkin kalian akan salah menginterpretasikan. Seperti aku, pada awalnya. Setelah membacanya, sungguh dibuat tidak menyesal, di luar ekspektasi.
Ingatlah ketika kita bertambah tua, orang tua kita juga bertambah tua. Kita tidak pernah tahu, siapa yang lebih dulu bertemu dengan Sang Pencipta.
Maka mulailah menabung kebiasaan-kebiasaan baik. Melakukan yang terbaik. Perbaiki amanah-amanah yang belum tertunaikan. 
"Setiap negeri mempunyai mata uang masing-masing | dan mata uang dari surga adalah amal shalih."
Kamu masih ingat salah satu amal yang tidak pernah putus? Doa dari anak yang sholeh/sholehah. Jadi, yuk, senantiasa berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Muaranya bukan hanya untuk dirimu sendiri, tapi secara tidak langsung untuk orang tuamu juga.
"Tidak ada yang lebih penting dari kedua orang tua, khususnya ibu, maka persembahkanlah bagi mereka waktu yang menjadi hak mereka."
Tidak ada yang lebih penting dari kedua orang tua khususnya ibu maka persembahkanlah bagi mereka waktu yang menjadi hak mereka.

Source: http://www.mirwanchoky.com/2014/05/aku-pun-keluar-dengan-wanita-yang-bukan.html
Artikel ini ditulis oleh Mirwan Choky. http://www.facebook.com/mirwanchokys

Selamat tinggal, kamu.

Aku tidak menyangka akan mengucapkannya secepat ini. Ah, kamu. Sangat disayangkan. Jujur aku masih berharap kamu mempertahankannya, tapi apa mau dikata. Kamu mungkin terlampau sibuk, sampai-sampai aku jarang melihatmu berkeliaran akhir-akhir ini. Sungguh sayang sekali aku harus mengakhiri untaian cerita tentangmu. Tapi, sudahkah kamu menyadari semua tulisan ini tentangmu?

Sabtu, 10 Mei 2014

Aku Rapopo - Mario Teguh

Udah lama pengen streaming edisi yang satu ini. Tau judulnya karena salah satu dosen yang seringkali menasehati kami menyarankan menonton. Ini edisi Maret 2014 lalu. Sempet sih kemaren-kemaren udah nonton menit-menit awal, tapi males banget nunggu buffernya, download pun tambah males. Dan tadi baru selesai nonton. Asik banget deh nonton tanpa buffer. Jadi promosi mehehe *plak. Well, back to topic. Videonya emang bagus buat ditonton, seriously, terlebih buat yang susah move on, seperti aku *eh *abaikan.

#akurapopo. Nice stuff. Sempet hits kan hashtag yang satu itu. Tapi, Pak Mario Teguh memberikan sudut pandang yang berbeda bagaimana mengatakannya, bagaimana menyatakannya. Bukan mengatakan 'aku rapopo' dengan ekspresi sedih nelangsa gitu, tapi dengan tegas. Harusnya ada keikhlasan dibalik ungkapan #akurapopo itu. Bukannya malah bikin makin susah move on. Kita harus ikhlas, menyerahkan semuanya pada Tuhan, tanpa ikut campur.

"Hargailah perasaan orang lain, agar perasaan kita dijaga oleh Tuhan."
Aku punya masalah, kamu punya masalah, mereka pun punya masalah. Tapi, ambillah hikmahnya, karena masalah adalah rahmat yang belum kita mengerti kegunaannya.

Percaya dulu baru cinta atau cinta dulu baru percaya? Sebaiknya percaya dulu baru cinta. Jangan jauh-jauh mau LDR, perhatikanlah cinta yang dekat. Cinta tak perlu modem bukan? Yang terpenting cintailah orang yang menjadikan Anda lebih baik. Cinta itu sesuatu yang terjadi begitu saja, happens to you, cinta tidak memilih.

Masyarakat seringkali memutuskan berdasarkan kesan daripada kenyataan. Maka hindarilah sikap dan perbuatan yang dapat memberikan kesan buruk terhadapmu.
"Tuhan tidak akan membuang yang kamu kira baik, tanpa menyiapkan yang betul-betul baik bagimu"
Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik, begitupun sebaliknya, perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. Jodoh kita cuma satu? Tidak. Jodoh kita banyak, pilih yang terbaik. Jodoh kita ada di setiap kelas kepribadian kita. Ibaratnya ketika kepribadian kita kelas C, jodoh kita juga di kelas C. Ketika kita memperbaiki diri kemudian masuk kelas B, jodoh kita pun di kelas yang sama. Jadi, senantiasalah memperbaiki diri, agar mendapat jodoh dari kelas terbaik :)
Tuhan selalu memperhatikan kita, salah satunya dengan memberikan masalah.
Lantas, bagaimana orang yang pantas kita pertahankan? Kutipan di bawah mungkin bisa sedikit menjawabnya. Kutipan favoritku edisi hari ini.
"Jangan paksakan. Sebagian orang memang hanya untuk Anda cintai sebentar. Let go."
Baiklah, cukup sekian sharingnya. Selengkapnya mungkin kalian bisa tonton sendiri :)

USM STIS Tahap 1

Hari ini (10/05/2014) baru saja USM STIS Tahap I dilaksanakan. Tiga tahun lalu, aku menjadi salah satu peserta yang mengerjakan soal di ruang kelas SMAN 1 Banjarmasin. Waktu terus berjalan. Roda pun berputar. Sekarang aku menjadi salah satu pengawas yang mengerjakan soal di ruang Sastra Lantai 1, Universitas Dharma Persada, Jakarta.

Bener-bener terasa perbedaan waktu tes dulu di daerah, dengan di pusat. Tadi jam 05.30 harus sudah ada di lokasi. Ada presensi dan mulai pembagian berkas. Aku mengawasi 15 peserta, dan Kak Zaragoza juga mengawasi 15 peserta dalam ruangan yang sama, S.102. Sekitar jam 6.10 peserta sudah boleh memasuki ruangan. Kemudian ada pembacaan tata tertib dan kata sambutan dari central. Dulu waktu di daerah perasaan ga ada. Cuma pembacaan tata tertib dari masing-masing pengawas ruangan.

Jam 7 mulai membagikan soal ke peserta. Selanjutnya, mengedarkan daftar hadir peserta, sambil dicek. Pastikan waktu Ujian Tahap I KTPUM sama kartu identitas (KTP/SIM/Kartu pelajar)nya dibawa. Kalau ga bawa, agak lebih panjang urusannya. Kalau KTPUM ketinggalan masih bisa dicetak ulang, tapi kalau kartu identitasnya ga dibawa, katanya ga boleh ujian. Sekarang bahkan ada verifikasi lagi, benar-benar diperketat, agar tidak ada yang namanya 'perjokian'. Kalian akan kesulitan kalau mencoba bermain kotor saat USM STIS. Saat briefing pengawas kemaren benar-benar ditegaskan profesionalismenya.

Pesan aja, buat yang nanti Ujian di tempat yang luas, seperti UNSADA ini, sebaiknya sebelumnya sudah mengecek ruangan tempat ujiannya. Memastikan nomor pesertanya ada di ruangan mana. Jangan sampai tersesat dan buru-buru mencari ruangan saat hari H, menit-menit sebelum ujian dimulai. Terlebih di Jakarta, perhitungkan berangkat jam berapa dan perhitungkan pula kemungkinan macet. Penunjuk jalan bagi peserta yang sudah datang tidak banyak, jadi jangan terlalu berharap, pinter-pinter sendiri aja ya mencari ruangannya.

Selanjutnya tata cara pengisian LJK pun dibimbing melalui central. Aba-aba soal boleh mulai dikerjakan, waktu pengerjaan soal, dan lain-lain sudah dibimbing melalui central. Pengawas ga terlalu banyak bicara, cukup mengawasi sampai bosen dan berakhir sambil mengintip soal yang dikerjakan peserta kemudian diam-diam ikut mikir dan menghitung. Hahaha.

Porsi soalnya menurutku berat, menunya bukan soal-soal biasa, tapi sudah mulai diarahkan ke mata kuliah semester awal di STIS. Begitulah. Matematikanya, Bahasa Inggrisnya, terutama Pengetahuan Umumnya. Sekilas aku ada melihat soal Kewarganegaraan, Demografi, Sosial dan Kependudukan, Pegantar TI. Mana soalnya kebanyakan ditanya tentang konsep. Berat lah menurutku, kalau disuruh mengerjakan tadi, mungkin jawabanku banyak yang kosong. Hehehe.

Tips menjawab soal sistem minus mending yang ragu dikosongin aja menurutku, tapi kalau ragunya lebih banyak ke yakinnya, misal 70% yakin, coba aja dijawab. Hitung-hitungan dikit lah. Misal benar jawabannya kan nilainya 4, kalaupun salah -1. Tapi yang banyak yakinnya aja loh ya yang dijawab. Sayang juga nanti misal banyak yang salah, mengurangi nilai. Pinter-pinter mensiasati aja.

Semoga sukses ya semuanya. Semoga diantara nomor 311847-311861 ada yang lolos ke tahap berikutnya. Aamiin. Melihat ekspresi kalian ujian tadi, sukses membuatku teringat waktu aku ujian dulu. Wajah-wajah polos yang mengerjakan soal ujian dengan sungguh-sungguh. Bahkan ternyata ada yang jauh-jauh dari Kalimantan Timur, karena ikut Bimbingan Intensif USM STIS jadi ikut tes di Jakarta.

Terakhir maaf kalau tadi banyak kekurangan. Salah khilaf mohon dimaafkan ya. Maaf kalau tadi selagi keliling mengganggu konsentrasi. Susah banget nahan bunyi pletak-pletok sepatu PDA, udah jalan pelan-pelan padahal. Okee, semoga sukses buat kita semua. Ditunggu kehadiran kalian wahai calon mahasiswa angkatan 56 STIS.

Jumat, 09 Mei 2014

3BE0

Hai. Long time no see. Selama 2 minggu PKL ceritanya pisah sama si putih, minggu berikutnya pun langsung disibukkan dengan jadwal kuliah yang padat merayap. Jarang berkeliaran terang-terangan jadinya, walaupun sebenarnya aku masih memperhatikan gerak-gerik kalian sedikit-sedikit selagi sempat *apadeh *abaikan.

Berhubung udah letih dengan jaringan koneksi modem tiiit yang sempat macet waktu banjir itu dan gosip-gosipnya perusahaannya udah mau gulung tikar, jadi yaudahlah, merelakan memakai sisa upah petugas pencacahan lapangan kemaren demi 4G ini. Koneksinya secepat kayak diiklan? Ah, ga juga kok. Tapi jelas sih jauh lebih cepat dibanding modemku yang lama :v

Banyak gosip juga yang bilang paling nanti jaringannya bakal melambat seiring banyaknya pemakai. Tapi, yaudah sih kata temenku, makanya jadi generasi pertama yang make, biar ga rugi. Bener juga sih :D 4G nya cuma bisa dipake untuk daerah Jabodetabek. Jadi, kalau mau beli mending yang unlock, bisa ganti kartu lain semisal ke daerah lain.

3BE0, kamu yang awet ya sama aku :3