CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 18 Agustus 2018

Journey to the East (part one)

Satu bulan yang lalu mendapat tugas dadakan (as always) and I'm not mentally prepared. Tidak semua orang rela sepuluh hari dinas di daerah terpencil, apalagi yang sudah mengantongi rencana perjalanan sebelumnya. Namun, dengan dalih telah mengikuti pelatihan (sebelum lebaran), I've choosen. Semula saya diset di daerah perkotaan dan menggunakan CAPI. Tentu saja saya menolak. I've gone to that city dan melihat pencacahan di sana tidak mudah.

Senin sore (16/07), setelah pulang kantor mendapat pesan whatsapp dan email pemberitahuan briefing. Selasa dijadwalkan seharian briefing, tapi kenyataannya setengah hari saja yang efektif, sisanya sibuk bursa pergantian petugas dan pemesanan tiket karena Rabu (18/07) sudah harus menuju daerah tugas masing-masing.

Sungguh ini perjalanan termepet yang pernah saya dapatkan. Pulang kantor hari itu mendadak harus packing kilat. Sekitar jam sebelas malam harus menuju bandara mengejar tiket dini hari pukul 01.35. Saya terpaksa menukar kasur dengan seat super early morning flight.

Setidaknya sunrise tidak pernah mengecewakan.

Jumat, 10 Agustus 2018

troublemaker

I made many mistakes along August. Perlu mulai berhati-hati semenjak diamati. Sulit tidak menjelaskan. Sulit menjelaskan tanpa berbohong. Lebih sulit lagi untuk menghindar. Ah, let me say sorry for intentional mistakes *plak.

Tidak mudah menjelaskan hal yang sebenarnya tidak ingin dijelaskan. Tidak mudah menjelaskan hal yang tidak lazim. Can't you let me off? I don't like to answer questions that I want to avoid. So tiresome. Sould I say yes if there is an offer to move?

Sebagai penutup, I really like person who don't ask a lot yet make my path easier (thank you so much, Sir). Anyway, after bunch of questions, thanks for granted my t.w.o days leave. Semoga dimudahkan, dilancarkan dan diberi kesehatan selama Hajj :)

Minggu, 05 Agustus 2018

GWR thing


Dengan berpartisipasi acara ini sudah bisa menjawab pertanyaan "apa yang sudah dilakukan untuk Indonesia" haha. Pemecahan rekor dunia "the largest poco-coco dance" dalam rangka menyambut Asian Games, sekaligus karena poco-poco terancam diakui oleh negeri tetangga. Seperti biasa, mulai riuh akibat tetangga berulah.

Btw, I need practice twice a week for this dance, and got yelled for my outfit once. It didn't cause mental breakdown yet, pernah mengalami yang lebih parah soalnya. Tapi kok ya ada yang mohon maaf lahir batin setelah acara kelar :v