CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 30 September 2017

Falsify

Izinkan saya meminjam judul drama yang baru selesai tayang tiga minggu lalu, Falsify. Drama tersebut bercerita betapa artikel-artikel palsu dari sebuah media kenamaan bisa mengubah atau lebih tepatnya mengarahkan opini publik demi tercapainya kepentingan-kepentingan golongan tertentu. Miris memang. Apalagi di era sekarang, menyebarnya informasi cukup dengan bermodal jempol. Dulu mulutmu harimaumu, barangkali sekarang peribahasa yang lebih tepat jarimu harimaumu. Be aware guys.
"If one has the courage to ask righteous questions, it’s not too late for anything."
Kita sebagai pembaca, penonton, atau pendengar perlu berhati-hati ketika mendapat informasi. Apalagi rumor receh dari mulut ke mulut. Kzl kadang melihat ataupun mendengar people zaman now yang langsung menyebarkan informasi yang belum diverifikasi kebenarannya. Please, thinking hard before spread some information. Saya tipikal yang sangat malas melakukan broadcast, tapi kalau sampai ada informasi miring yang melintas mata atau telinga, I will try hard to stop it immediately. Apalagi kalau sudah ngomongin orang, stop ghibah. Masih banyak bahan obrolan yang jauh lebih bermutu dan bermanfaat.

Minggu, 24 September 2017

Happy Little Soul

Judul: Happy Little Soul: Belajar Memahami Anak dengan Penuh Cinta
Penulis: @retnohening
Penerbit: Gagasmedia
Terbit: 2017
Tebal: 216 halaman

"Ndak apa-apa, itu namanya be-la-jar." Atau, "Sorry..." seru Kirana sambil tersenyum dengan tatapan mata teduhnya yang siapa pun pasti tak bisa menolaknya.

Please... Sorry... Thank you... adalah kata-kata tulus nan menggemaskan yang kerap disampaikan oleh Kirana ketika bermain. Baginya, belajar dari kesalahan is okay. Dan bagi Ibuk, dia justru banyak belajar tentang sabar dari sang anak, Mayesa Hafsah Kirana.

Life is an adventure. Cerita petualangan Ibuk dan Kirana di Happy Little Soul ini mengajak kita semua‒kakak, adik, orang tua, calon ayah atau ibu, dan sebagai apa pun perannya‒untuk belajar hal-hal sederhana mengenai kasih sayang dan belajar bersama mewarnai kehidupan dengan lebih baik.
***
Buku yang saya pinjam dari seorang kakak yang sebulan lalu telah menjadi ibu. Tertarik baca buku ini karena flooding di timeline awal-awal tahun, I'm just curious. Saya bahkan belum follow Ibuk, seringnya mengklik kalau ada postingan Kirana muncul di explore aja. Ketika liat buku ini ada di rumah, izin pinjem sebagai teman perjalanan. Jujur, bukunya tidak terlalu gimana-gimana. Saya selesaikan dalam perjalanan ke Cirebon kala itu, berhubung harus dikembalikan ketika jadwal pulang berikutnya mendekat.

Ada hal-hal parenting sederhana yang bisa diambil contoh. Sedikit sudah pernah saya coba, ketika berbaur dengan anak-anak and it worked. Menanyakan apakah mereka senang bermain bersama kakak, menawarkan bantuan membereskan buku bersama setelah selesai membaca, men-encourage mereka ketika berhasil menyelesaikan sesuatu, mengajarkan meminjam barang dengan baik dan mengucapkan terima kasih setelahnya. Betapa menyenangkannya dunia anak-anak, tempat kita‒yang dewasa‒ bisa ikut belajar jujur mengekspresikan sesuatu, tanpa pretensi.

Ada tips-tips bagi (calon) ayah atau ibu, ada games dan resep kreatif ala Ibuk juga. Bagi yang berminat belajar parenting, buku ini bisa dicoba. Ringan kok bahasanya. Sayang, kadang ada paragraf yang redundant, mengulang-ulang untuk menjelaskan ide yang sama. Well, harap dimaklumi basic Ibuk bukan penulis, melainkan full time mother. Bagi yang ingin melihat betapa menggemaskannya Kirana, mampir aja ke akun ig Ibuk. Mana tau ikut terinspirasi segera menjadi ibu *eh.