CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 02 April 2013

Quote

Kita tidak bisa dengan mudah, seketika men-delete, meng-undo, bahkan restart atau shut down perasaan yang terlanjur tumbuh.

Karena itu, hati-hatilah jika hendak meng-install perasaan di hati. Jangan begitu mudah, semua aplikasi perasaan dari mana-mana di-install. Boleh jadi ada yang bervirus mematikan.

-- Tere Liye

Senin, 01 April 2013

Ayahku (Bukan) Pembohong

Judul Buku               : Ayahku (Bukan) Pembohong
Pengarang                : Tere Liye
Penerbit                    : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman      : 304 Halaman
Terbit                       : April 2011


Suka novel ini. Endingnya WOW! Novel yang bagus untuk dibaca, penuh unsur pendidikan yang dikemas dalam untaian dongeng-dongeng. Alur cerita yang digunakan maju-mundur, campuran. Dibuka dengan kisah seorang kakek yang bercerita ke cucu-cucunya, Zas dan Qon.

Dam dari dulu dididik mengenai kesederhanaan dan kearifan hidup melalui dongeng-dongeng ayahnya. Mulai dari Toki si Kelinci, cerita sang Kapten, cerita apel emas di Lembah Bukhara dan cerita suku Penguasa Angin. Sejak umur 8 tahun Dam sangat menyukai cerita ayahnya itu. Ia juga sering mengaplikasikan di kehidupannya. Hingga ia sekolah di Akademi Gajah.

Saat sekolah di Akademi Gajah itu ia pernah mendapat hukuman membersihkan perpustakaan selama satu bulan di tahun keduanya. Saat itulah ia menemukan buku cerita dongeng yang kisahnya mirip dengan cerita ayahnya, mengenai apel emas Lembah Bukhara dan suku penguasa angin. Ia semakin penasaran, ia mulai ragu dengan cerita-cerita ayahnya. Apakah itu sungguhan atau sekedar dongeng saja. Ia memutuskan mencari penjelasan langsung lewat ayahnya saat liburan tapi hal itu tidak berjalan dengan baik. Ayahnya kelewat sensitif ketika Dam menanyakan hal itu.

Semakin mencari tahu, Dam semakin dekat dengan kesimpulan bahwa ayahnya adalah seorang pembohong. Padahal ayahnya terkenal sebagai pegawai sederhana yang jujur di seluruh kota. Dam berprasangka bahwa ayahnya berbohong tentang kisah-kisah itu hanya kepada dirinya. Kemarahan Dam memuncak pada ayahnya saat detik-detik terakhir ibunya dan saat itu ayahnya masih sempat-sempatnya mendongeng.

Bertahun-tahun Dam menjaga jarak dengan ayahnya. Hanya pulang kerumah sesekali. Dam melanjutkan kuliah di jurusan arsitektur. Karya-karyanya mulai terkenal karena sering mengikuti lomba. Dan saat kuliah itu ia bertemu kembali dengan Tania, yang kemudian menjadi salah satu orang penting di kehidupannya.

Dam dan Tania menikah, kemudian dikarunia 2 orang anak, yakni Zas dan Qon. Anak-anak yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Mereka berpikir lebih kritis mengenai dongeng-dongeng kakeknya. Berbekal kemajuan teknologi internet mereka memasukkan kata kunci tapi tidak menemukan hasil memaskan hingga mereka bolos sekolah untuk ke perpustakaan kota mencari kebenaran cerita-cerita kakeknya. Dam untungnya masih bisa membentenginya marahnya. Ia kemudian melarang ayahnya bercerita lagi.

Namun, suatu ketika ia baru tiba dari luar kota dan menemukan anaknya mencari di internet dengan kata kunci 'Akademi Gajah'. Seketika amarahnya meluap. Ia benar-benar marah pada ayahnya dan secara tidak langsung 'mengusir' ayahnya. Besok harinya ayahnya ditemukan tidak sadarkan diri di pusara ibunya. Sayang sekali ia baru mengetahui yang sebenarnya saat ayahnya tiada. Apakah cerita itu bohong atau sungguhan? Kamu akan mengetahuinya ketika membaca buku ini sampai tuntas.

Pesannya, hormati orang tua kita, hargai mereka, sayangi mereka. Kapan terakhir kali kita memeluk ayah ibu kita? Sempatkanlah setidaknya menelpon mereka saat kita jauh dari mereka. Tanyakan kabar mereka. Kita sibuk bertambah dewasa, tapi sadarkah bahwa orang tua kita semakin lama semakin tua?  Kita tidak pernah tau bisa hidup sampai kapan. Apakah kita masih memiliki cukup waktu? Tidak ada yang tau. Hanya Allah Yang Maha Tahu. Maka dari itu pergunakanlah waktumu sebaik-naiknya. Bahagiakan orang tuamu selagi masih ada sisa umur :')

“Apa kata pepatah, hidup harus terus berlanjut, tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yang menjadi obat. Kau akan menemukan petualangan hebat berikutnya di luar sana.”

 "Itulah hakikat sejati kebahagiaan hidup, Dam. Hakikat itu berasal dari hati kau sendiri. Bagaimana kau membersihkan dan melapangkan hati, bertahun-tahun berlatih, bertahun-tahun belajar membuat hati lebih lapang, lebih dalam, dan lebih bersih. Kita tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati dari kebahagiaan yang datang dari luar hati kita. Hadiah mendadak, kabar baik, keberuntungan, harta benda yang datang, pangkat, jabatan, semua itu tidak hakiki. Itu datang dari luar. Saat semua itu hilang, dengan cepat hilang pula kebahagiaan. Sebaliknya rasa sedih, kehilangan, kabar buruk, nasib buruk, itu semua juga datang dari luar. Saat semua itu datang dan hati kau dangkal, hati kau seketika keruh berkepanjangan.
 ...Itulah hakikat sejati kebahagiaan, Dam. Ketika kau bisa membuat hati bagai danau dalam  dengan sumber mata air sebening air mata. Memperolehnya tidak mudah,... kau harus bekerja keras, sungguh-sungguh, dan atas pilihan sendiri memaksa hati kau berlatih."

Seandainya...

Judul Buku   : Seandainya
Penulis          : Windhy Puspitadewi
Penerbit        : GagasMedia
Tebal             : 226 Halaman
Tahun Terbit : 2012

Lagi-lagi postingan tentang buku. Semoga yang liat masih sabar membacanya. Hahaha. Berhubung lagi ga ada kemana-mana jadilah ini hiburanku di weekend akhir-akhir ini. Ga ikut jalan-jalan kelas 2KS3 maupun 1L. Kantong jebol habis berobat *miris. Oke fine, sori curcol. Muehehe.

Tertarik baca jujur karena covernya. Unik. Lucu. Kreatif nih yang design covernya. FYI baru kali ini aku baca novelnya mb Windhy Puspitadewi. Cukup tau judul novelnya yang sebelumnya 'Let Go' sama 'Morning Light'. Pengen sebenernya baca yang Morning Light tapi sayang belum kesampaian. Katanya bagus. Okeskip. Back to topic.
 
Novel ini ringan banget. Bahasanya sederhana. Dimulai dari cerita persahabatan 4 orang anak yang baru masuk SMA dan sukses dikerjai dengan adanya upacara penyambutan di hari Minggu. Tokohnya Rizki, kakak beradik Juno dan Arma dan anak calon gubernur bernama Christine. Ceritanya ga terlalu kompleks. Lama-lama difokuskan ke tokoh satu per satu, cerita Rizki, cerita Juno dan Arma. Lalu cerita Christine.

Kurang dapet sih feelnya. Habisnya cerita Juno dan Rizki gitu-gitu aja, ga terlalu dikedepankan gitu. Tapi ujung-ujungnya. Aih, membuat yang baca pengen bilang 'Kok jadinya gitu sih...' *pukpuk Juno. Mending Rizki ga usah bilang kan kalau endingnya gitu. Nyesek. Kasian Junonya. Penasaran ceritanya? Baca selengkapnya di novel Seandainya...
  
Pesan yang jelas tersurat dalam novel ini adalah bahwa perasaan itu harus diucapkan agar orang lain dapat mengetahuinya. Terkadang dengan melalui perbuatan saja itu tidak cukup membuat orang itu mengerti. Perlu diucapkan secara eksplisit sehingga tidak perlu berakhir dengan kata seandainya, seandainya dan seandainya. Jadi beranilah mengungkapkannya. Kenapa engga? :D

"Bahwa hidup ini penuh misteri dan tidak sesederhana yang kamu bayangkan... Perbuatan terkadang tidak selalu cukup untuk mewakili perasaan, dalam beberapa hal kamu harus mengatakannya."

"Buku apa pun akan saya baca karena bagi saya tidak ada buku yang jelek, yang sedikit pun tidak dapat diambil pelajarannya."

"Mati itu gampang Chris! Tarik pelatuk dan tembak, maka kamu akan mati! Tapi hidup itu sulit oleh sebab itu kamu harus terus hidup dan mengatasi semua tantangannya. Tunjukkan bahwa kamu juga layak hidup!"

Rabu, 27 Maret 2013

Akatsuki


Judul            : Akatsuki
Penulis         : Miyazaki Ichigo
Penerbit       : Romance Qanita
Tahun terbit : 2012

Eits, sebelum salah kaprah, ini novelnya ga kayak cerita di Naruto gitu. Akatsuki katanya artinya fajar. Setelah berkelana baru tau novel ini udah terbit sejak tahun 2010 dengan cover lama. Cover baru yang ini baru rilis tahun kemaren. Penulisnya asli orang Indonesia, setting ceritanya aja di Jepang. Diliat dari quote-nya kayaknya penulis novel ini penggemar anime. Sebagian besar OST. anime semua, ada Naruto, Bleach, Hunter X Hunter dll.

Hemm cerita dalam novel ini so sweeet, dikemas dengan cara yang berbeda. Baru pertama kali ini baca novel dengan nuansa Islami banget. Ceritanya cewek Jepang, Mayumi yang sebelumnya atheis jadi memeluk Islam gara-gara penasaran sama Kagawa Satoshi. Cowok misterius, pendiam, tapi cool, cakep, pinter lagi. Gimana ga melting. Hahaha.


Ada seseorang yang kesannya cuek tapi disaat dibutuhkan dia selalu ada. Membantu tanpa diminta. Aih, ini ga sekedar dalam novel. Di kehidupan nyata pun aku pernah mendengar cerita real kayak begini. Dari dosen temen aku. Oh maaan, ceritanya so sweet banget. Aku yang diceritain lewat temenku aja juga masang mupeng *ups. Ceritaku nanti bakal seperti apa yaa? Huehehe :3

Well, yang aku suka di novel ini cara dia menggambarkan Islam itu seperti apa. Ya, Islam itu agama yang baik. Novel ini juga memberi beberapa kutipan ayat Al Qur'an. Subhanallah. Berdakwah pun ternyata bisa melalui media seperti ini. Kesannya santai tapi tetap mengingatkan. Great job. Allah itu Maha Pemurah, semoga kita senantiasa diberi petunjuk untuk istiqomah di jalan-Nya. Aamiin.

Madre

Judul Buku   :  Madre
Penulis          :  Dewi “Dee” Lestari
Penerbit        :  Penerbit Bentang

Tahun Terbit : 2011
Halaman       : 160 Halaman



Tertarik baca novel ini karna diangkat ke layar lebar. Penasaran aja ceritanya gimana dan ternyata novel ini berisi kumpulan cerpen dan prosa. Master ceritanya berjudul Madre.

“Apa rasanya jika sejarah kita berubah dalam sehari?
Darah saya mendadak seperempat Tionghoa,
Nenek saya seorang penjual roti, dan dia,
Bersama kakek yang tidak saya kenal,
Mewariskan anggota keluarga baru yang tidak pernah saya tahu: Madre.”

Kata Madre ternyata berasal dari bahasa Spanyol, yang berarti ibu. Biang adonan roti. Biang ini ceritanya sudah berumur puluhan tahun dan setiap kali dipakai juga selalu diberi 'makan', seolah-olah hidup. Aku tidak terlalu mengerti bagaimana bisa, segumpalan itu bisa menghasilkan roti dengan cita rasa unik. Selama ini belum pernah nyoba roti klasik semacam itu sih, penasaran, nanti deh kapan-kapan, katanya di luar negri banyak, bacanya aja bikin ngiler *eh.

Tokoh utama dalam cerita ini bernama Tansen, seorang freelancer yang sebelumnya tinggal di Bali bekerja serabutan. Hingga suatu hari dia diminta ke Jakarta untuk mengurus warisan dari kakeknya. Sebuah kunci untuk membuka kulkas tempat Madre disimpan.

Tansen diam-diam ternyata suka menulis di blognya. Menulis apa saja dan mulailah ia bercerita tentang Madre. Tak disangka dari ceritanya ada yang berminat membeli Madre dengan harga sangat tinggi. Tansen yang awalnya tidak mengerti apa-apa tentang roti tanpa pikir panjang ingin menjualnya. Akan tetapi saat para artisan--istilah untuk pembuat roti profesional-- yang sudah berumur membuat acara perpisahan dengan Madre, saat itulah Tansen tersadar. Ia tidak jadi menjual Madre kepada Mia, orang yang sering blog walking di blognya. Akhirnya, toko roti yang sudah lama tidur itu dibangunkan kembali oleh mereka.

Well, segitu aja cerita Madrenya. Aku yang tidak terlalu mudah memahami seuntai prosa akhirnya cuma ku baca sekilas dan bahkan ada yang tega ku skip. Hehehe. Terkadang kerumitan kata-kata bisa mengalahkan Kalkulus. Apadeh *abaikan. Hahaha.

Cerita lain yang lumayan ku suka berjusul Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan. Apakah itu cinta? Apa itu Tuhan?

Si pencerita meminta si pewawancara untuk mengupas kulit bawang merah dari semangkuk acar yang ada di hadapannya dengan kuku. Maka berdua mereka terus menguliti bawang sampai tak bersisa lagi.
“Inilah cinta. Inilah Tuhan. Tangan kita bau menyengat, mata kita perih seperti disengat, dan tetap kita tidak menggenggam apa-apa. 
Sambil terisak, yang bukan karena haru bahagia atau harus nelangsa, lagi aku berkata. “Itulah cinta. Itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan.”

Minggu, 24 Maret 2013

Repost : Allah Hanya Memanggil Kita Tiga Kali

Ada kisah menarik yang mungkin ada hikmahnya :

Suatu ketika ada seorang Ibu bercerita pada anaknya di dalam masjid Nabawi ketika mereka sedang bersiap untuk melaksanakan rukun umroh menuju Makkah Al-Mukaromah. Ibu berkata bahwa Allah hanya memanggil kita tiga kali saja seumur hidup. kening sang anak berkerut, “sedikit sekali Allah memanggil kita?”, tanya anak. Ibu tersenyum, “Iya, tahu tidak apa saja tiga kali panggilan itu ?”. sang anak menggelengkan kepala.

Panggilan PERTAMA adalah AZAN, ujar ibu. “Itu adalah panggilan Allah yang pertama. panggilan itu sangat jelas terdengar ditelinga kita, sangat kuat terdengar. ketika kita sholat, sesungguhnya kita menjawab panggilan dari Allah. tetapi Allah masih fleksibel, Beliau tidak cepat marah akan sikap kita, kadang-kadang kita terlambat, bahkan tidak sholat sama sekali karena malas. Allah tidak marah seketika, Beliau masih memberikan rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan bagi umatNya, baik umatnya itu menjawab panggilan AzanNya atau tidak. Allah hanya akan membalas umatNya ketika hari Kiamat nanti”, lanjut ibu.

Ibu melanjutkan, panggilan yang KEDUA adalah panggilan HAJI/UMRAH. panggilan ini bersifat halus dan sifatnya bergiliran, hamba yang satu mendapatkan kesempatan yang berbeda dengan hamba yang lain. jalannya pun bermacam-macam, yang tidak punya uang menjadi punya uang, yang tidak merencanakan ternyata akan pergi, ada yang memang merencanakannya dan terkabul.

Ketika kita mengambil niat Haji/Umrah, berpakaian Ihram dan melafazkan: Labaik Allahuma Labaik, sesungguhnya kita saat itu menjawab panggilan Allah yang kedua. saat itu kita merasa bahagia, karena panggilan Allah sudah kita jawab, meskipun panggilan itu halus sekali. Allah berkata, laksanakan Haji/Umrah bagi yang mampu.

Dan panggilan yang KETIGA, lanjut ibu, adalah KEMATIAN. panggilan yang kita jawab dengan amal kita. pada kebanyakan kasus, Allah tidak memberikan tanda-tanda secara langsung dan kita tidak mampu menjawab dengan lisan dan gerakan. kita hanya menjawabnya dengan amal sholeh Kita. karena itu manfaatkan waktumu dengan sebaik-baiknya. jawablah ketiga panggilan Allah dengan hatimu dengan sikap yang HUSNUL KHOTIMAH. Insya Allah Syurga adalah balasannya.

Mata sang anak berkaca-kaca, teringat akan banyak kelalaiannya. menunda-nunda sholat dengan banyak alasan ini itu yang pada mulanya menimbulkan keresahan dan kegelisahan batin yang sangat halus sampai pada akhirnya kegelisahan itu tidak lagi terasa dan menjadi biasa saja. Allahurabbi. kemudian dengan tekad kuat, sang anak melafadzkan, “Aku menjawab panggilan Umrahmu, ya Allah, Tuhan Semesta Alam”.


Apa Hikmah dari kisah ini :

Pernahkah kalian merasakan sesuatu hal yang membuat kalian menitikkan air mata secara tiba-tiba, lalu surut beberapa langkah ke belakang, melihat segala sesuatu merupakan hal yang amat luar biasa adanya, dan terhenti kepada satu hal. Di satu titik merasakan keagungan ke-Maha-an dzat yang tak terlihat dan keberadaan akan dzat tersebut amatlah nyata dan dekat namun tak tersentuh.

Entah ketika menyendiri, ketika berada dalam lalu lalang orang-orang, ketika ternasihati oleh seseorang, atau bahkan ketika melihat seekor semut berjalan vertikal di tembok lantas kita bermonolog kepadanya, "apa kabar semut? betapa Tuhan juga memikirkan akan keberadaanmu di sini."

Di satu titik itulah kata orang bilang cahaya Tuhan bertajalli (menetap) dalam hati. Dzat yang tak terlihat, tak tersentuh itu mendekat ke dalam diri, sangat dekat.

Namun dari sekian fenomena di satu titik itu, aku sadar bahwa hal tersebut terjadi ketika aku sangat membutuhkan keberadaan Dia. Kata 'sangat' inilah yang membuat satu titik itu hadir di saat tertentu saja. Dan satu titik itu lenyap di beberapa detik kemudian.

Aku seakan-akan ditelanjangi atau memang sedang bertelanjang diri ketika satu titik itu hinggap hanya beberapa detik dalam diri. dibalik kata 'sangat' itulah yang menjadikan motif keberadaan satu titik itu. empat kali berturut-turut ayat ini menelanjangiku - menyadarkanku, semoga.
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikian dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampui batas apa yang mereka kerjakan." Yunus ayat 12

"Dan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya; tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya, dia lupa (akan bencana) yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu," Az-Zumar ayat 8.

"Maka apabila manusia ditimpa bencana, dia menyeru Kami; kemudian apabila Kami berikan nikmat Kami kepadanya, dia berkata, "Sesungguhnya aku diberi nikmat ini hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya, itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." Az-Zumar ayat 49.

"Dan apabila Kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong); tetapi apabila ditimpa malapetaka, maka dia banyak berdoa." Al-Fussilat ayat 51.


Satu titik yang sangat aku rindu. Satu titik yang membuat kelenjar air mata bekerja secara istimewa. Satu titik yang membuat aku tersadar ada hal yang lebih besar. Satu titik yang begitu cepat menguap. Satu titik yang meninggalkan tubuh bergetar hingga aku tak sanggup berucap. Satu titik yang keberadaannya harus aku perbaiki. Satu titik yang aku harap dapat menutupi bisikan jahat tuk kembali sesat. satu titik yang mendamba titik-titik lain agar tercipta garis tanpa jeda. Ya Rabbi maafkan aku, tapi aku rindu satu titik itu.

Istiqomah bukanlah hal yang didapat dengan begitu saja. Maka mintalah kepada Allah, Sang Maha pembolak-balik hati agar senantiasa diistiqomahkan dalam ketaatan kepadaNya hingga sampai waktu tuk berpulang ke rahmatullah. Semoga kita dapat mengakhiri perjalanan hidup ini dengan husnul khotimah. Aamiin.

Wahai Rabbi yang menguasai hati.
Duhai Rabbi sang pemilik jiwa-jiwa.
Wahai yang maha pembolak-bolak hati.
Ya Allah teguhkan kami, teguhkan hati kami dalam ketaatan kepadaMu. Aamiin.


Sumber: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=224668917672327&set=a.205037469635472.45107.203846879754531&type=1&ref=nf dengan beberapa pengubahan

Sabtu, 16 Maret 2013

Kisah Sang Penandai

Judul: Kisah Sang Penandai
Penulis: Tere Liye

Penerbit: Mahaka Publisher
Tahun Terbit: 2011
Ukuran:  295 hlm.; 20.5 x 13,5 cm

Dengan novel ini berarti aku genap baca 10 novel Tere Liye. Yeay, tinggal 5 novel lagi. Novel ini dongeng pengantar tidur yang baik. Bener aja pas bacanya aku terkantuk-kantuk. Hahaha. Tapi endingnya sempurna bikin melek euy. Catatan yang mungkin sebelumnya harus diingat, segala sesuatu bisa terjadi dalam dunia dongeng, bahkan yang kadang di luar pikiran logis.

Percayakah kamu akan seseorang yang sudah ditakdirkan menjadi cinta sejatimu? Well, novel ini akan membantumu untuk percaya akan hal itu dan harga yang harus dibayar atas sebuah kepercayaan. Lari tidak menjadi sebuah penyelesaian, berdiam diri juga bukan penyelesaian ketika seseorang yang kamu anggap cinta sejatimu menghadapi kematian. Penyesalan terlebih lagi bukanlah penyelesaian masalah ini.

Sederhananya dengan menerima, menerima semuanya, ikhlas. Tetap melanjutkan hidup, sesedih apapun. Seberapa kejam kehidupan yang dijalani tetap harus bertahan sekuat tenaga. Dengan menyibukkan diri, sedikit demi sedikit akan menghindarkan kita mengingat kenangan itu. Dan sedikit demi sedikit pemahan itu pun datang.

Yak, begitulah kisah ini. Perjuangan seorang yatim-piatu biasa yang dipilih oleh Sang Penandai. Tahukah kalian Sang Penandai? Ia adalah penjaga dongeng-dongeng. Nama orang yang terpilih itu adalah Jim dan ia meyakini Nayla cinta sejatinya. Kisah ini diwarnai perjuangan Jim berdamai dengan masa lalunya. Diawali dengan bergabungnya ia dalam sebuah armada dengan ekspedisi menemukan Tanah Harapan. Dengan perjalanan di atas laut bertahun-tahun membuatnya sedikit demi sedikit belajar. Berbagai petualangan silih berganti hingga ia menemui kematiannya. Mau tau gimana petualangan yang Jim hadapi? Baca selengkapnya di novelnya :D

Ada beberapa typo yang kutemukan dalam novel ini, halaman berapa persisnya aku ga terlalu memperhatikan. Om editornya mungkin lebih tau. Hehehe. Kekurangannya mungkin kurang footnotenya, ada beberapa kata-kata asing yang baru kutemukan disini dan jujur saja aku ga begitu mengerti maknanya. Alhasil ada beberapa informasi yang missed. Yaudah sih, mungkin dicetakan selanjutnya bisa diperbaiki ya om *plak. Hahaha.

Quotes

"Pecinta sejati tidak akan pernah menyerah sebelum kematian itu sendiri datang menjemput dirinya."

"Semua orang di dunia ini bisa memilih kisah agar hidupnya lebih berarti."

"Kehidupan harus terus berjalan. Semua orang pasti pernah terluka oleh cinta pertama."

Jleb jleb kutipan yang terakhir *ups Hahaha. Okee, sekian dari saya. Salam statistisi #salahfokus.