CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 28 Maret 2014

Divergent



Akhirnya sempet juga nonton film yang satu ini. Udah dari minggu kemaren pengen nonton, tapi jadwal ga memungkinkan. Tertarik nonton gegara review Divergent di Kubikel Romance. Lengkap banget di sana. Aku tau film ini diangkat dari buku yang berjudul sama. Biasanya jarang banget kan film sama tingkat memuaskannya kayak di buku. Waktu baca reviewnya dan dia bilang filmnya sebagian besar sama kayak bukunya, jadilah tertarik nonton. Penasaran gimana sih filmnya, meskipun aku belum baca bukunya.

Dan bener aja, filmnya keren. Selama nonton bener-bener menikmati, terbawa suasana. Biasanya kan kalo udah baca sibuk berspekulasi hahaha. Tapi endingnya menggantung. Aaa, penasaran deh kelanjutannya gimana. Nyari yang punya triloginya ah :D

Diceritakan bahwa pada suatu waktu di masa depan, masyarakat Chicago dibagi menjadi 5 golongan, yaitu golongan yang selalu mementingkan kepentingan orang lain (Abnegation), golongan yang suka berbicara terus terang (Candor), golongan terpelajar (Erudite), golongan yang mementingkan persaudaraan/persahabatan (Amity) dan golongan yang tidak kenal rasa takut (Dauntless). Masing-masing golongan ini mempunyai tempat sendiri dan hidup terpisah dari golongan lainnya. 

Setiap anak yang sudah berumur 16 tahun harus memilih golongannya. Biasanya anak-anak tersebut memilih golongan berdasarkan golongan orang tuanya, tetapi mereka bisa juga menjadi penghianat faksi dengan memilih faksi lain berdasarkan minat dan kemampuan. Begitulah yang dialami Beatrice Prior, ia mengikuti jejak kakak laki-lakinya.
Caleb memilih Erudite, sedangkan Beatrice memilih Dauntless, tidak memilih golongan Abnegation seperti orang tua mereka.

Perjuangan Tris (nama baru yang dipilih Beatrice) menjadi seorang Dauntless tidaklah mudah, ia harus pantang menyerah untuk lulus ujian menjadi Dauntless. Untuk menjadi Dauntless terdapat ujian fisik dan mental. Tris nyaris gagal dalam ujian fisik, peringkatnya berada di bawah garis aman. Untungnya ada Four, pembina dan pelatih yang walaupun tegas, tapi sangat memperhatikan Tris dan ia tidak ingin Tris menyerah.

Di tengah ujiannya menjadi Dauntless, Tris mendapati pimpinan Erudite, Jeanine, merencanakan sesuatu dan berkomplot dengan pimpinan Dauntless, hal itu juga diketahui Four yang sudah lama mengamati. Erudite merencanakan mengambil alih kepemimpinan yang selama ini  dipegang oleh faksi Abnegation, kaum terpandailah yang seharusnya menjadi pemimpin, dengan kekuatan Dauntless, Jeanine ingin melenyapkan kaum Abnegation. Hal ini tidak bisa dibiarkan oleh Tris karena orang tuanya tinggal di faksi tersebut. Di samping itu, Tris juga harus menyembunyikan hasil tes kecakapannya yang sebenarnya, nilai ujiannya menunjukkan kalau Tris cocok di faksi Abnegation, Dauntless, dan Erudite. Tris adalah seorang Divergent dan bagi Jeanine, kelainan tersebut dianggap mengancam dan menciptakan kehancuran dunia sekali lagi, sehingga harus dimusnahkan.

Bagaimana nasib Tris? Silahkan temukan sendiri jawabannya di filmnya. Walaupun endingnya menggantung, tetap recommended deh :p

Update. 04.04.2014
Iseng-iseng nyoba aptitude test masuk ke golongan apa dan inilah hasilnya :D

 

Kamis, 20 Maret 2014

99 Cahaya di Langit Eropa (Novel)


Judul       : 99 Cahaya di Langit Eropa
                  Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa   
Penulis   : Hanum Salsabiela Rais
                 RanggaAlmahendra
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun     : 2011
Tebal      : x + 412 halaman

Buku ini bercerita tentang perjalanan menyusuri peninggalan-peninggalan Islam di berbagai negara Eropa. Film 99 Cahaya di Langit Eropa Part 1 yang ku tonton tahun lalu sukses membuatku tertarik untuk membaca novel ini.

Cerita berawal dari Hanum yang ikut suaminya (Rangga) yang sedang mengambil kuliah S3 di Wina. Dia mulai mengalami kebosanan hidup di Eropa tanpa pekerjaan, karena mencari perkerjaan di sana tidaklah mudah. Lalu ia mengikuti kursus Bahasa Jerman dan bertemu dengan Fatma. Seorang muslim juga dan memiliki seorang anak yang bernama Asye. Lalu dimulailah perjalanan mereka menyusuri jejak-jejak peninggalan peradaban Islam di Wina.

Perjalanan dibuka dengan suguhan bukit Kahlenberg, katanya disana kita bisa melihat cantiknya Wina dari ketinggian. Namun, ternyata dulu bukit tersebut menjadi titik yang luput dari perhitungan Kara Mustafa ketika perang ratusan tahun lalu. Sebuah perang yang akhirnya berujung pada kekalahan pasukan Turki yang ingin menguasai Eropa Barat. Selanjutnya diceritakan tentang croissant, lukisan Kara Mustafa di Wien Stadt Museum, dan Vienna Islamic Centre. Selain itu juga terdapat pesan morah bahwa kita harus menjadi agen muslim yang baik :)

Perjalanan berikutnya menjelajahi Paris, ah, paling suka bagian ini. Keren lah pokoknya. Apalagi tentang konsep suatu jalan yang merujuk jalan menuju kemenangan itu. Trus di Museum Louvre dimana terdapat lukisan Monalisa yang terkenal itu, ternyata da lukisan yang lebih fenomenal, lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus. Kenapa?
"Percaya atau tidak, pinggiran hijab Bunda Maria itu bertahtakan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illalllah, Hanum," ungkap Marion akhirnya.
Ya, Islam pernah menjadi pusat mode seluruh dunia di masa kejayaannya. Banyak pelukis yang menggunakan ornamen bertulisan Arab, walaupun mereka tidak tau artinya. Dan masih banyak lagi fakta-fakta sejarah lainnya yang menarik mengenai peradaban Islam.
 
Film Part 1nya berakhir hingga perjalanan di Paris, beberapa hari yang lalu baru menonton Part 2nya dan agak-agak kecewa, kurang berasa kesannya. Ada yang kurang. Mungkin karena dalam film part 2 tersebut tidak ada guide seperti Fatma ketika di Wina dan Marion ketika di Paris. Kurang dapet lah jadinya pengetahuannya. Hehe. Tapi, pas baca bukunya lengkaplah bagian yang hilang :3

Kecewa juga sih karena gagal melihat visualisasi mantel seorang raja di Eropa yang bertuliskan kaligrafi Arab, yang tersimpan di Museum Harta Kerajaan, Istana Hofburg di Wina. Mungkin tidak diperbolehkan kali ya. Dalam novelnya aja bahkan memotret saja tidak boleh. Ckck.

Next. Cordoba, the true city of lights. Mezquita, sebuah mesjid yang berubah fungsi menjadi Gereja Kathedral. Sayang sekali. Keliatan terdapat kaligrafi yang dicungkil-cungkil dan mihrab yang diberi pagar jeruji.

Selanjutnya beralih ke Istana Al-Hambra di Granada. Seingatku film part 2 tidak melukiskan tentang istana ini. Pokoknya lebih banyak unsur cerita tentang antar tokohnya dibanding situs-situs yang dikunjungi. Yah, salah satu hal yang membuatku kecewa tidak dapat melihat istana tersebut secara visual, hanya bisa mengimajinasikannya sesuai untaian kata-kata dalam buku saja. Semoga kelak berkesempatan punya cerita perjalanan Eropa sendiri ya :3

Terakhir di Istanbul, Turki, terdapat Hagia Sophia, sebuah Gereja yang berubah menjadi Mesjid, kebalikan dari Mezquita. Namun, kini Hagia Sophia dijadikan museum.

Buku ini berhasil memaparkan bukti-bukti kejayaan Islam pada abad pertengahan secara detail. Akan ada banyak pengetahuan yang kita dapat melalui buku ini dan pesan-pesan bagaimana menjadi agen muslim yang baik. Belajar sejarah menjadi sesuatu yang menyenangkan ketika membaca buku ini dan jika ingin melihat visualisasinya mungkin bisa menonton filmnya, walaupun tidak semua digambarkan :)

Sabtu, 08 Maret 2014

Nagareboshi: Music Under the Crescent Moonlight


Judul      : Nagareboshi: Music Under the Crescent Moonlight
Penulis   : Rei Shiori
Penerbit : DIVA Press
Tahun     : 2013
Tebal      : 449 halaman
Harga     : Rp 15.000,- (Islamic Book Fair 2014)


Sinopsis:
“Musik itu tidak bisa berbohong, kan ?”
***
Ketampanan, kekayaan, serta kepopuleran Lima Bintang tidak mampu membuat Yui Chander menaruh perhatiannya kepada merek, kecuali satu hal: musik. Fakta bahwa lima sepupu yang merupakan cucu dari pendiri Estelle Academy itu bisa bermain musik membuat Yui rela melakukan duel piano tertutup melawan Hoshi, salah satu anggota Lima Bintang.

Bagaimana mungkin Yui yang seorang pemain flute melakoni duel piano?

Namun siapa sangka jika permainan Yui mampu memukau seluruh murid Estelle Academy, hingga mulai membuatnya menuai perhatian dari Lima Bintang.

Perlahan namun pasti, jati diri Yui yang sebenarnya pun terungkap, mulai dari latar belakang keluarganya, kepintarannya, juga masa lalunya. Kenyataan yang membuat Lima Bintang tak mampu menolak pesona gadis cuek itu.

Alunan nada kisah didalamnya menyatu padu dalam senyuman, kekaguman, bahkan kebahagiaan masing-masing tokoh, membuat komedi romantis bersetting Jepang yang penuh dengan adegan kocak ini begitu sayang untuk dilewatkan.

Review:

Tertarik beli awalnya gara-gara sinopsis di atas yang cukup menarik perhatian, berhubung aku suka novel yang berbau-bau musik (re: apalagi ada kata-kata piano) dan jejepangan. Selain itu juga karena dapet harga miring di book fair :D Covernya juga lumayan, suka desain langit malam plus crescent moonnya, mengingatkanku pada sesuatu. Hmm.

Seperti yang udah kalian baca di sinopsisnya, novel ini bercerita tentang Yui dengan Lima Bintang. Lima sepupu keluarga Estelle. Hesper, Hoshi, Astley, Parveen, Kahoku. Dinamai Lima Bintang karena nama mereka mengandung arti bintang pada bahasa yang berbeda.

Bahasa novelnya ringan, lumayan menghibur, lucu, koplak. Ada aja tingkah tokohnya yang ajaib. Apalagi diantara lima bintang itu. Rasa-rasanya yang normal cuma Hesper sama Astley, tapi mereka kadang ikutan melakukan hal absurd yang membuat imej mereka minus di mataku :p

Baca novel ini tu berasa baca komik romance. Seorang cewek yang diperbutkan lima orang flower boys dengan karakter berbeda, ya, semacam itulah. Kesannya biasa aja sih, tapi aku tetep bertahan membaca adegan demi adegannya sampai selesai. Kadang ada adegan yang agak membingungkan, entah akunya aja kali ya yang kurang nangkep atau kurang fokus, soalnya mulai bacanya di perjalanan udara Jakarta-Banjarbaru.

Dari awal aku udah bisa nebak sih akhirnya Yui sama siapa. Ah, Yui itu karakter yang paling kusuka dalam novel ini. Dengan segala kelebihan yang dia punya, dia tetep low profile. I like it. Cuek tapi sebenernya peduli. Kayaknya golongan darahnya A deh *eh. Untuk tokoh Hoshi kebalikannya, argh, keliatan begonya, dalam hati membatin, arti kata-kata gitu aja masa ga ngerti? Bikin skeptis plus ilfil. Hahaha.

Bagian paling membingungkan itu di halaman 442. Siapa sih pria yang dimaksud lagi di Wina, Austria? Penasaran. Apa novel ini bakal ada kelanjutannya? Mungkin iya kali ya. Menggantung banget endingnya.

Anyway, menemukan beberapa kesalahan penulisan dalam novel ini, sayangnya ga bisa menyebutkan di halaman berapa, padahal udah ngasih tanda pas baca, tapi tandanya hilang -_- Trus aku yakin ada baca nama Kahoku yang ditulis Kahaku, coba deh tekan Ctrl+F mbak/mas editor. Hehehe. Mungkin bisa diperbaiki dicetakan berikutnya.

Agak terganggu sama kata seruan 'Dong!'nya. Kadang bikin bingung. Mending ga usah deh menurutku. Soalnya pembaca bisa otomatis punya sinyal 'Dong!' sendiri dalam otaknya ketika dia menemukan suatu petunjuk/clue dari apa yang dia baca. Just my opinion.

Satu lagi, di novel ini banyak lirik-lirik lagu bahasa jepang yang ga ku mengerti. Yang aku tau cuma lagu terakhir, Yui-Skyline. Sisanya ngawang. Hahaha. Keliatannya penulisnya suka lagu-lagu jepang. Begitulah. Tapi kalo dipikir-pikir ya, ini kan musiknya doang, maksudnya permainan instrumen aja, kok ada liriknya? Ini sih yang sempat terlintas. Hehehe.

Oke sekian reviewnya, maaf kalau ada yang kurang berkenan. Sekali lagi ini murni hanya opini saya. Sebagai penutup, ada quote yang bagus dari novel ini.

Tak peduli berada di mana, pada akhirnya kita tetap melihat matahari yang sama, kan?

notetomyself: setelah 'crawling' dari halaman ke halaman, mulai dari blog DeeplyHeart ternyata penulisnya orang Kalsel juga. Wah. Trus lebih tua satu tahun aja lagi dan dia udah bisa nerbitin novel sendiri, kamu kapan?

Kamis, 06 Maret 2014

Lyrics: Marry Your Daughter

Sir, I'm a bit nervous
Tuan, aku agak grogi

'Bout being here today
Berada di sini hari ini

Still not real sure what I’m going to say
Masih tak yakin apa yang akan kuucapkan

So bare with me please
Maka bersabarlah

If I take up too much of your time
Jika nanti aku menghabiskan terlalu banyak waktu Anda

See in this box is a ring for your oldest
Lihatlah, di kotak ini ada sebuah cincin untuk putri tertua Anda

She’s my everything and all that I know is
Dia segalanya bagiku dan yang kutahu

It would be such a relief if I knew that we were on the same side
Aku akan sangat lega jika tahu bahwa kami punya pandangan sama

Very soon I’m hoping that I…
Sebentar lagi aku berharap aku….


Can marry your daughter
Bisa menikahi putri Anda

And make her my wife
Dan jadikan dia istriku

I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
Kuingin dia menjadi satu-satunya gadis yang kucinta selama sisa hidupku

And give her the best of me ‘till the day that I die, yeah
Dan memberinya yang terbaik dari hingga saat aku mati

I’m gonna marry your princess
Aku akan menikahi putri Anda

And make her my queen
Dan jadikan dia ratuku

She’ll be the most beautiful bride that I’ve ever seen
Dia akan menjadi pengantin paling cantik yang pernah kulihat

Can’t wait to smile
Tak sabar tersenyum

When she walks down the isle
Saat dia susuri lorong

On the arm of her father
Dan menggandeng ayahnya

On the day that I marry your daughter
Di hari aku menikahi putri Anda


She’s been hearing for steps
Dia tlah mendengar langkah-langkah

Since the day that we met
Sejak hari kami bertemu

(I’m scared to death to think of what would happen if she ever left)
(Aku takut sekali berpikir apa yang akan terjadi jika dia pergi)

So don’t you ever worry about me ever treating her bad
Maka jangan kuatir aku akan tak baik memperlakukannya

I’ve got most of my vows done so far 
Selama ini aku selalu penuhi janji

(So bring on the better or worse)
(Maka bawalah pada bagian lebih baik atau buruk)

And tell death do us part
Dan katakan kematian memisahkan kita

There’s no doubt in my mind
Tak ada keraguan dalam benakku

It’s time
Inilah saatnya

I’m ready to start
Aku siap memulai

I swear to you with all of my heart…
Aku bersumpah pada Anda dengan sepenuh hatiku…


The first time I saw her
Pertama kali kulihat dia

I swear I knew that I say I do
Aku bersumpah aku tahu bahwa aku kan bilang bersedia

Lagunya bagus :3 Udah lama sih tau lagu ini, pernah denger dalam satu video yang dulu sering dishare di salah satu media sosial. Setelah tadi denger versi akustiknya sambil baca liriknya jadi lebih berasa so sweetnya aaaaaaaaah :"

Wanna hear? Click this link.