CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 06 April 2014

PS: Kamu Perlu Bekerja Lebih Keras

Bahagia itu sederhana. Ya, walaupun bukan aku yang mengalaminya tapi bener-bener ikut seneng denger berita tadi pagi dari mama. Selamat ya Laila, selamat berjuang di level Provinsi tanggal 19 nanti. You can. Sampai ketemu di level Nasional, kalau tempatnya sepelemparan batu dari Jekardah mungkin aku pikir-pikir buat mampir :D

Liburan semester lalu, daripada sekedar jadi pengangguran terdidik, mamaku tiba-tiba nyuruh aku ngajarin muridnya yang mau ikut OSN Matematika SMP tingkat Kabupaten/Kota. Dengan dalih katanya kuliah di Statistik, lebih sering beberurusan dengan angka kan. Ya mau ga mau, mengajarlah dengan pengetahuan seadanya yang masih tertinggal di kepala.

Fyi, materi OSN Matematika SMP ga sekedar materi yang diperoleh saat SMP. Pas liat soal-soal tahun sebelumnya mereka udah dikasih soal permutasi, kombinasi, peluang, faktorial, persamaan-persamaan yang ruwet dan itu dulu seingatku baru diajarin waktu SMA. Bener-bener matematika advanced deh untuk ukuran SMP. Ckckk.

Satu hal yang dulu kusesali zaman SMA adalah milih ikut OSN Matematika. Hahaha. Harusnya dulu waktu ditawarin milih OSN Kimia aja kali ya. Ya itu gara-garanya, materinya nyusahin dan hasilnya bisa kalian tebak: gagal.

SKS ga bisa diterapin mah kalau misal ikut yang kayak begituan. Dulu jarang banget rasanya belajar kalau ga mau ulangan/ujian. Kadang sampai sekarang masih keterusan sih. Pfft. Tapi liat mereka yang bener-bener serius mau belajar sendiri sampai datengin rumah gurunya (walaupun yang ngajar akhirnya anaknya), aku ngerasa dulu pantes aja gagal, usahanya ga maksimal.
Orang yang punya keahlian juga harus tetap bekerja keras.
Berasa digampar denger kalimat di atas, terinspirasi dari salah satu anime yang sampai sekarang belum selesai ku tonton. Ya, perlu kerja keras. Itulah yang ga ku punya dulu. Sekarang bener-bener harus bekerja keras. Setelah menyemplungkan diri ke bidang yang bukan spesifikasi, harus going the extra miles buat mengejar ketinggalan. Semangaaat \m/

Jangan setelah sering digampar baru sadar ya. Walaupun aku rasa mindset ku masih agak salah. Waktu diajakin ikut lomba IT malah bingung, menghidar, sampai akhirnya terabaikan. Nah, waktu diajakin ikut lomba Statistika malah semangat 45, tanpa pikir panjang langsung oke. Ckk. Kayaknya ada yang salah. Hahaha. Salah pilih jurusan? Ah, engga kok. Aku masih berjuang jadi calon programmer yang melek statistika.
Kenapa kita harus punya satu kemampuan kalau bisa semuanya?
Di dunia nyata ga salah kan kalo jadi divergent :D Maaf ya kakak tingkat, kalo diajakin ikut lomba IT lagi ga nolak kok. Udah cukup banyak dapat pencerahan. Mestinya mata kuliah Metodologi Penelitian Komputasi Statistik dikasih di semester-semester awal ya, biar cepet melek ITnya. Hahaha.
Selamat meraih mimpi. Jangan cepat menyerah, kalau gagal, coba lagi, selagi masih ada banyak kesempatan. Semangaaat \m/

PS: Semoga lolos ke tahap selanjutnya ya adekku tercinta. Wish you luck. Masih betah ya berkutat di OSN Fisika? Masih kelas X kan. Masih bisa tahun depan, kalau bisa tahun ini, you rock :D

Sabtu, 05 April 2014

Analisis Diskriminan

Baru menyelesaikan misi terakhir sebagi ketua kelompok *tsah* Habis setor jawaban PR tentang Analisis Diskriminan. Apa itu Analisis Diskriminan? Intinya itu adalah salah satu analisis multivariat yang tujuannya untuk memperoleh variabel-variabel pembeda dan melakukan klasifikasi. Kalau mau tau lebih lengkapnya bisa meluncur ke folder Analisis Diskriminan. Bukanya pakai email STIS ya, nanti kalau rajin atau ada permintaan mungkin bakal dishare via dropbox juga :D
Inferensia masih ada?
Ah, susah memang menjadi anggota subseksi yang nyaris diPHK gara-gara topik PKL kembali ke topik awal, yakni "Potensi Usaha dan Pekerja Sektor Informal : Studi Kasus di Kabupaten Lampung Tengah, Kota Bandar Lampung, dan Kabupaten Pringsewu Tahun 2014". Yap, jadi sebenernya kalau udah bisa dianalisis secara deskriptif aja udah bagus katanya. Jadilah, 14 orang anggota analisis inferensia dimutasi ke analisis deskriptif (15/03/2014).

Kabar baiknya aku tetap dipertahankan di subseksi ini, kalaupun inferensia dibubarkan, mending aku masuk pengolahan deh. Setidaknya ada kerjaan yang 'pasti'. Satu hal yang aku permasalahkan di subseksi ini sebenernya adalah dari atas udah menentukan pakai metode analisis ini, ini, dan ini katanya. Tapi hipotesisnya belum ada. Logisnya, ada teorinya dulu baru menentukan pakai metode analisis apa kan. Nah, ini kebalik. Katanya nanti liat datanya dulu, kalo ada masalah baru di inferensia. Plis. Ga masalah sih sebenernya mau metode yang kami pelajari ini bakal dipake atau engga, toh tetap bermanfaat. Tapi mbok yo bertindak sesuai standar prosedurnya dong mas/mbak atasan *no offense*

Well, sejauh ini aku baik-baik aja *apadeh, namanya juga rakyat jelata jadi harus 'nurut'. Waktu dibagi kelompok (19/03/2014) hebat banget angka random excel berhasil menyeretku jadi ketua kelompok -_- Udah pernah kepikiran sih emang bau-baunya analisis multivariat bakal dipake pas PKL ini. Tapi yang bener aja kalo dalam seminggu disuruh udah khatam salah satu analisis multivariat ini yang notabene baru kami dapet di tingkat 4 nanti. Advanced banget ini mah inferensianya. Kasih cendol buat yang udah nentuin pakai analisis ini, walau entah atas dasar apa nentuinnya -___- Dari empat materi yang disuruh pelajari katanya analisis diskriminan yang paling susah. Kasian yang dapet materi itu katanya. Cuma bisa tersenyum miris denger selentingan itu.

Tapi dibalik kesulitan itu, bersyukur banget dapet temen kelompok yang asik. Seneng bisa kenal mereka. Ada yang langsung inisiatif menghubungi kakak tingkat buat minta ajarin, ada yang bener-bener serius pengen ngerti materinya (bukan ikut ksm buat nyari absensinya doang). Walaupun bukan ksm resmi, cuma ksm kecil-kecilan doang, mereka menyempatkan diri buat dateng. Makasih banyak guys. Walaupun dijarkom jarang bales tapi apa yang dijarkom dilakuin itu poin plus deh buat kalian. Makasih nuri, tiara, sundari, syafa, sri, vivien, mecing, raja. Kalau nanti metode ini bener-bener dipake nantinya mungkin harus kita perdalam lagi materinya, ya setidaknya kita tau kulit luarnya lah. Kalaupun ga dipake juga lumayan kan udah ada bekal buat Multivariat tingkat 4 nanti :D

Hari ini tadi selesailah transaksi bertukar materi dari tiap-tiap kelompok. Makasih acara sharing ilmunya teman-teman. Kalian teman diskusi yang asik. Selama 2 pertemuan jadi diskusi yang menarik, diskusi dua arah. Saling lempar pertanyaan walaupun ga terlalu yakin jawabannya bener. Hahaha. Berhubung bukan di kelas, jadi ga ada dosen yang bisa mengklarifikasi jawaban kami. Begitulah. Namanya juga kelompok studi mahasiswa. Biarlah kami dengan ke-sok-tahu-an kami :D Kalau emang metodenya serius dipake baru deh kami perdalam lagi. Jadi sekarang cukup tau aja :D

Ohiya, tadi dapet tugas baru. Disuruh nyari data plus nyari variabel-variabel yang bisa dipakai buat inferensia. Katanya biar ngerti, kan udah belajar metode analisisnya. Ckckk. Aku jadi bingung sebenernya ini subseksi apa. Seolah-olah subseksi yang diada-adakan aja. Perasaan itu tugas AB 12 deh. Kok jadi inferensia? Harusnya variabel-variabel itu udah ditentukan dari awal kan? Udah mereka kaji teorinya, tinggal nanti urusan kami menentukan pakai metode apa untuk me-run data yang diperoleh. Ini? Ah.

Kok aku ngerasanya batas apa yang harus dikerjakan inferensia semakin kabur ya. Kemaren disuruh mempelajari Spider Chart, yang jelas banget masih termasuk bagian analisis deskriptif. Jadi ini subseksi apa? Subseksi yang bersedia mengerjakan tugas analisis apa pun? *miris. Oke, awalnya dari atas banget bilangnya bisa deskriptif aja udah bagus kan, trus dapet wejangan lagi katanya kalau bisa sampai inferensia kenapa engga? So, kalau emang mas/mbak petinggi maunya sampai inferensia, harusnya dari AB 12 juga dukung dong nyari teorinya sampai bisa diinferensiakan. Tapi ini? Dilemparkan gitu ya? Karena udah kerja di awal? Karena inferensia ga ada kerjaan? Duh.
Tolong dong serius kayak AB 12.
Jadi, kami selama ini dianggap ga serius? *senyum misterius* Okeoke, udah cukup deh bikin kontroversinya hahaha. Apapun yang terjadi toh ini PKL kita bersama, buat kita sama-sama belajar. Semoga PKL kita sukses ya teman-teman. Jangan terlalu diambil hati cuap-cuapku di atas. Mungkin aku aja yang ga terlalu ngerti pembagian tugas antar subseksi analisis yang telah mengalami pergeseran. Nerimo aja lah. Ha. Selamat malam.

PS: Jangan mengeluh. Kerjakan aja, toh nanti tugasnya bakal hilang dengan sendirinya seiring waktu. Amanah tidak pernah salah memilih pundak kan? Hal-hal kayak gini ga usah terlalu dipikirin lah. Jalanin aja. Masih banyak amanah lain yang mesti kamu kerjakan. Susah emang kalau menyangkut birokrasi disini *ngibar bendera putih*

Selasa, 01 April 2014

Skenario Dunia Hijau


Judul         : Skenario Dunia Hijau dan Cerita-Cerita Lain
Penulis      : Sitta Karina
Penerbit    : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit        : Maret 2009 (Cetakan Kedua)
Tebal         : 208 hlm.

Buku ini merupakan kumpulan cerpen Sitta Karina yang pernah dimuat di majalah CosmoGirl! Setiap cerpen memiliki pesan moral khas Sitta. Cocok dibaca remaja yang sedang membangun jati diri :D 

Skenario Dunia Hijau sendiri bercerita tentang Cempaka yang prihatin pada bumi yang makin sekarat, sehingga ia merumuskan skenario panduan hidup go green untuk teman-teman sekolahnya. Ide Cempaka ini didukung oleh semua teman sekolahnya kecuali si preman Dekra. Menurut Dekra, Cempaka hanya satu dari sekian kumpulan orang-orang yang cuma heboh di awal doang–dan dia paling nggak suka tipe seperti itu.

Dekra justru dengan senang hati menantang Cempaka. Sebuah stasiun TV mengadakan lomba karya tulis remaja yang bersifat creative writing, yang isinya adalah segala hal yang berhubungan dekat dengan kehidupan remaja. Apabila karya Cempaka setidaknya bisa tembus 10 besar, maka Dekra mau pikir-pikir lagi untuk sedikit bertepa salira dengan lingkungan.

Dekra yang terkenal sebagai preman sekolah–berjaya bareng klub matematika karena otaknya encer, dan disegani tim basket yang notabene isinya cowok-cowok sok ganteng karena pernah jadi MVP tapi lebih suka main streetball–punya pendapat bahwa isu go green yang belakangan bergema di mana-mana tak lain adalah bagian dari komersialisme terselubung. Ya, perumahan green living-lah, ya hypermarket yang gembar-gembor soal go green tapi tidak berinisiatif mengganti kantong plastik belanjaan dengan tas kertas. Tipikal orang-orang yang cuma bisa berkoar dan heboh di awal doang.
Bukan barang saja yang harus di daur ulang, tapi pola pikir kita juga dalam menyikapi sesuatu. (hlm. 12)
Nah, setuju banget. Pola pikir kita juga mesti di daur ulang. Bulan oktober lalu sempat ikut #30DaysSaveEarth, banyak banget ide sederhana yang bisa kita realisasikan untuk menyelamatkan bumi, bisa dari hal-hal kecil. Misal, kalau belanja bawa tas sendiri, memilah sampah basah dan sampah kering, memanfaatkan barang bekas, dan masih banyak lagi. Berikut wrap up postingan yang ku tulis dalam rangka #30DaysSaveEarth. Kalau kalian yang tertarik ikut berkontribusi menjaga bumi, bisa diklik linknya atau telusuri aja hashtag #30DaysSaveEarth di twitter. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi tercinta ini ;)

Buku ini memuat 20 cerita pendek, yaitu:
1.    Skenario Dunia Hijau
2.    Black ‘n’ White Bash
3.    Ganti Baju di 2008
4.    Six
5.    Janji-janji Rama
6.    Perjalanan Baru Jasmin
7.    Dongeng Padang Rumput
8.    Hari Kelulusan
9.    Corsage
10.  Truth or Dare?
11.  Merah-Putihku
12.  for REAL
13.  Titik Balik
14.  Kali Ini Untuk Heidi!
15.  Sebuah Tas, Sepenggal Malam, dan Seraup Makna Hidup
16.  MOTY
17.  Satu Kata Saja
18.  Hari Ini, Esok, dan Lusa
19.  Putu Mayang
20.  Hujan Terakhir
Note: suka cerpen yang font judulnya warna merah :D

Baca cerpen-cerpen ini berasa mengenang masa lalu *tsah. Pertama kali tau novel Sitta Karina pas zaman SMP. Lupa novel apa yang pertama kali ku baca, yang persis ku ingat udah pernah baca Satu Hari Berani, Circa, Lukisan Hujan, Aerial (baru separoh). Masih penasaran gimana akhir cerita Aerial :3 Ah, bener-bener mengenang karakter-karakter keluarga Hanafiah di kumpulan cerpen ini. Suka :3

Senin, 31 Maret 2014

Bokutachi No Unmei

Judul  : Bokutachi No Unmei
Penulis : Orihara Ran 
Penerbit : DIVA
Cetakan : Pertama, Oktober 2012 

Ukuran : 14x20cm 
Tebal : 236hlm
 

Bisa dibilang novel ini lanjutan dari novel Aidoru no Sekai ni Yoroshiku. Tokoh-tokoh dalam novel ini masih sama, namun dengan cerita yang tentu saja berbeda dan ditambah tokoh-tokoh baru. Well, langsung ke reviewnya ya

Dibalik tingkah aneh serta gerak-geriknya yang lamban seperti kura-kura, gadis itu memiliki sebuah kemampuan untuk membuat orang lain terpengaruh oleh pembawaan serta kepercayaan diri yang ditunjukkannya pada saat-saat tertentu. Bahkan kejutan-kejutan tak terduga yang ia lakukan saat beradu akting dengan lawan mainnya membuat para kru dan produser terkesima dengan improvisasi dari gadis yang bernama Hinagizawa Kanon itu.

Asaoka Ichi, artis yang terkenal dengan kemampuan akting dan gayanya yang cool, suatu ketika harus beradu akting dengan Kanon dalam sebuah dorama berjudul 'Bokutachi No Unmei'. Gadis yang tidak pernah lepas dari snack stik Pocky itu seakan-akan tidak memiliki emosi. Cara bicara dan sikapnya lambat. Ekspresinya pun datar. Namun, Ichi dibuat tercengang saat menyadari kemampuan aktingnya. Saat berakting, kepribadian Kanon seolah-olah menghilang, berganti dengan kepribadian tokoh yang ia mainkan.

Awalnya, Ichi tidak mau repot berurusan dengan Kanon. Baginya Kanon terlalu abnormal dan tidak bisa dimengerti. Tapi, lambat laun Ichi mulai bisa memahami karakter aneh lawan mainnya yang selalu memiliki alasan konyol ketika baru saja melakukan sesuatu yang menyebabkannya sering datang terlambat tiba di lokasi syuting.

Kanon ternyata seringkali mengorbankan dirinya sendiri demi membantu orang lain yang sedang tertimpa kesusahan. Seperti ketika Kanon terpaksa datang ke lokasi syuting untuk audisi dengan mengenakan baju training. Saat sutradara Seino bertanya mengapa ia memakai baju seperti itu, dengan santai dan memasang wajah polos, Kanon mengatakan ia baru saja bertemu dengan tukang sulap yang mengubah bajunya seperti itu. Sebuah alasan konyol dan tak jelas. Padahal ia terpaksa memakai kostum seperti itu karena pakaian miliknya ia berikan kepada model yang bajunya kotor akibat ketumpahan air minuman. Inilah yang membuat Ichi mulai tertarik dengan sosok Kanon yang selalu ingin menutupi amal kebaikannya dengan memberikan alasan aneh dan tak masuk akal kepada orang lain.

Entah mengapa berhadapan dengan Kanon, Ichi yang dikenal dingin, tidak peduli, dan tidak mau ikut campur urusan orang lain itu perlahan-lahan berubah tanpa bisa ia kendalikan. Keanehan Kanon yang begitu nyata di depan matanya ternyata sanggup membuat laki-laki itu akhirnya menoleh.

Keanehan seperti apa yang membuat cowok cool dan cuek seperti Ichi menjadi peduli? Bagaimana cowok cool ini mengatasi gejolak hatinya? Silahkan temukan sendiri jawabannya dalam novel ini ;)

Minggu, 30 Maret 2014

Dari Angel Untuk Human

Hai kamu yang di sana.
Kamu yang tadi sore main hujan, jaga kesehatan ya. Hujan memang tidak akan melukaimu, tapi hujan bisa menggoyahkan imunmu. Banyak-banyak makan buah agar daya tahan tubuhmu meningkat. Aku tidak ingin melihatmu sakit. Aku tidak ingin melihatmu kepayahan ketika menyelesaikan tugas-tugasmu kelak. Jadi, jaga kesehatan ya kamu :)

Konsol NSBC Dreamdelion

Apa itu NSBC? National Social Business Competition. Suatu acara yang diprakarsai oleh @Dreamdelion. Acara ini rencananya akan diadakan bulan September depan. Pantengin aja timeline @NSBCamp nanti ya. Acaranya masih dalam tahap persiapan.

Baru kali ini ikut kepanitiaan acara level nasional gini, karena sudah sering ditolak acara kampus terlalu banyak orang-orang yang bergerilya di acara kampus, jadi melipir ke acara luar. Hahaha. Secara teknis baru ditolak sekali sih di acara kampus, sisanya sengaja menggagalkan atau mengantisipasi jadi orang terpilih :p

Ikut kepanitiaan NSBC ini juga gara-gara kena tarik saudari Pumo sebenernya, trus jadinya kesasar deh di Divisi Sponsorship. Sama sekali belum ada pengalaman di bagian itu. Tapi, gapapalah, menambah pengalaman sekalian menambah teman baru yang lingkupnya ga cuma mahasiswa berseragam biru aja, dari berbagai angkatan, jurusan dan universitas. Ikut acara konsolidasi hari ini tadi di TMII membuatku makin excited, kayaknya bakal banyak banget yang bisa aku dapat disini. Ga nyesel deh udah terseret sejauh ini. Mohon bimbingannya ya kakak-kakak :3

Acara tadi dijadwalkan mulai jam 9 pagi, tapi karena menunggu yang lain-lain dateng, acaranya baru resmi dimulai jam 10 pagi. Waktu Kak Titis dateng di foto dulu, trus nunggu yang lagi keliling (Ghea, Nana, Ana, Kak Fitri, Wita) dan yang masih on the way.

 Kak Ratu, saya, Pumo, Syafa, Rara, Kak Yudi, Putri, Dira, Gusti (kiri-kanan)

Sabtu, 29 Maret 2014

Minggu Tenang



Yeah. True story. Pernah ngalamin minggu tenang bertransformasi jadi minggu tegang? Begitulah yang ku alami di minggu tenang semester 5 kemaren. Parah ih, cukup berdampak besar pada hasil ujiannya :"

Penyesalan yang terlambat, ya mau gimana lagi, tugasnya emang baru dikasih menjelang ujian. Tugas wrapper yang cuma dikasih waktu seminggu, ceritanya udah pernah ku posting disini. Trus ada tugas bikin hands-on juga seminggu. Tapi berhubung ngejar deadline tugas yang sebelumnya dulu jadi ngerjainnya ga sampe seminggu. Tiga hari doang apa ya yang bener-bener efektif. Jadilah hasilnya kayak begini. Banyak kekurangan di sana sini. Entah berapa nilai ujian Pemrograman Berbasis Webku :"

Sebelumnya juga ada tugas kelompok Sistem Jaringan Informasi, membuat rangkuman aja sih. Tapi kurang maksimal. Bagian finishingnya kurang kece. Jadi, ah, sudahlah. Syukuri apa yang ada. Kadang emang susah menjinakkan sifat perfeksionis ini -_-

Ohiya, ada deadline tugas APSI (Analisis dan Perancangan Sistem Informasi) juga di minggu pertama ujian. Pagi-pagi baru beres. Makasih buat Bang Popon yang bersedia finishing. Kece badai idenya tentang Electronic Voting dan Electronic Counting. Jadi ceritanya kami mengajukan proposal Pemilu yang dilaksanakan secara elektronik, sehingga dapat menghemat biaya (terutama untuk kertas suara) dan dapat memperoleh hasil Pemilu lebih cepat (real-time). Ada beberapa negara yang sudah menerapkan e-Voting ini, seperti di US, Belanda, dan masih banyak lagi. Di Indonesia juga pernah dilakukan, tapi hanya terbatas pada pemilihan scope kecil, seperti kampus, yang diselenggarakan oleh BPPT. Untuk menerapkan sistem seperti ini memang harus step-by-step. Dari scope kecil ke scope besar dan perlu sering dikaji ulang untuk pengembangan sistem ke depannya. Seru kalau dapet temen diskusi yang wawasannya luas :D

Selanjutnya di minggu kedua ada deadline tugas individu Analisis Regresi, review jurnal gitu. Udah ditranslate jauh-jauh hari sih, tapi tetep aja baru finishing di akhir. Susahnya meringkas itu adalah memangkas bagian yang kurang penting, dan pada kenyataannya sedikit aja yang bisa dipangkas agar informasinya tetep utuh.

Yak begitulah rentetan tugas semester lalu. Dari 7 matkul, cuma satu matkul yang ga dikasih tugas. Hmm harus banyak belajar mensiasati yang namanya waktu. Semester ini ga boleh kalah ya, harus pandai membagi waktu, meskipun ada banyak amanah lain, entah di PKL, Angkatan, dan kegiatan di luar. Semangaaat. Karena amanah tak pernah salah memilih pundak.

Pesan dari salah satu dosen yang ku kagumi, IPK memang bukan segalanya, tapi tetap sesuatu yang harus diperjuangkan. IPK menjadi sesuatu yang penting, apalagi kalau mau studi lanjutan, pasti nilai IPK jadi salah satu pertimbangannya nanti. Got it? Pertahankan yang ada, kalau bisa trendnya naik. Okee, semangat kamu. Jangan malas ya ;)