CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 08 Oktober 2013

#8 Jalan Kaki: Lama-lama Bisa Terbiasa

Aktivitas berjalan kaki menurut American College of Sports Medicine (ACSM) merupakan bentuk aktivitas fisik yang direkomendasikan untuk dilakukan sehari-hari. Apabila aktivitas berjalan kaki dilakukan sesuai rekomendasi ACSM, hal ini dapat membantu seseorang keluar dari pola hidup yang sedentary (tidak aktif) menjadi pola hidup yang aktif (active living). Disebutkan pula oleh ACSM bahwa melakukannya dalam frekuensi tertentu bahkan dapat menurunkan resiko terkena penyakit metabolik seperti diabetes melitus (kencing manis), kolesterol tinggi (dislipidemia), hipertensi dan penyakit jantung koroner. Supaya aktifitas berjalan kaki ini menjadi efektif dan berguna terhadap kesehatan, melakukannya minimal harus selama 30 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu.

Selain rekomendasi waktu, ada juga yang mempopulerkan metode penghitungan langkah yang dapat dilakukan dengan pedometer. Metode penghitungan langkah ini dipopulerkan oleh Jepang, yaitu 10.000 langkah per hari. Kedua rekomendasi tersebut pada dasarnya tidak berbeda jauh karena ternyata setelah diteliti, untuk mencapai 10.000 langkah per hari, seseorang harus berjalan kurang lebih sebanyak 8 kilometer. Jarak 8 km ini tidak dapat ditempuh hanya dengan melakukan aktifitas biasa sehari-hari, tetapi harus ditambah dengan sesi berjalan selama 30-60 menit sehari. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua rekomendasi tersebut adalah dua hal yang sebenarnya sama.

Sumber: http://www.klikdokter.com/healthnewstopics/read/2013/05/14/15031600/manfaat-jalan-kaki-30-menit#.UlVgLNJ8Ks4

Dulu, ya, dulu sebelum merantau, saya jarang jalan kaki dan sampai-sampai kakak saya protes jalannya lelet -_- Sekarang, ya, sekarang sudah lewat dua tahun lebih. Lama-lama terbiasa kok. Dari awalnya terpaksa pun akhirnya terbiasa. Yang namanya mengubah kebiasaan itu memang sesuatu yang ga mudah, harus step by step.

Udah baca kutipan artikel di atas kan? Jalan kaki olahraga yang sehat, hemat dan bermanfaat. Di samping itu, juga membantu mengurangi polusi dari emisi kendaraan bermotor. Kalau jarak yang mau ditempuh seumpamanya cuma 'sepelemparan batu', mbok yao jalan kaki aja.
“Anak cewek itu harus gesit, tangguh, cekatan, rajin dan sifat yang lebih mendasar lainnya. Kalau cuma imut, lucu, menggemaskan, warna-warni, saya rasa boneka barbie juga punya sifat artifisial seperti itu. Jadilah anak cewek yang mandiri, punya cita-cita, dan bisa diandalkan.” - Tere Liye


NB: Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika.

Festival Gerakan Indonesia Mengajar


Festival yang diadakan tanggal 5 - 6 Oktober lalu di Ecovention Hall, Ancol. Acara #KerjaBakti pertama yang saya ikuti di luar kegiatan kampus dan berskala nasional. Sudah beberapa hari yang lalu namun jejaknya masih segar dalam ingatan.

Saya ikut berpartisipasi menjadi relawan sehari saja pada 5 Oktober. Sebenernya esok harinya pengen banget ikut lagi, tapi ada hal mendesak lain yang harus diurus terkait event kampus. Jadilah cuma ikut sehari aja dan itu merupakan salah satu hari paling berkesan dalam hidup saya. Capek tapi seru dan insya Allah bermanfaat.

Bermula dari iseng-iseng nyari event yang bisa didatangi sambil mengisi kekosongan karena belum mulai kuliah. Trus liat link yang dishare temen di sosmed trus baca-baca webnya bikin makin tertarik dan kemudian ngajakin temen satu kosan buat ikutan Festival GIM ini. Respon mereka positif, jadi total berempat yang berangkat: Tetri, Dwi, Kiki dan saya sendiri.

Senin, 07 Oktober 2013

#7 Habiskan Minuman Kemasannya

Saat acara seminar ataupun acara-acara lainnya sering disuguhkan minuman dalam kemasan gelas bukan? Tentu saja alasan utamanya dari segi kepraktisan. Tapi apakah kalian menghabiskan air tersebut sampai tetes terakhir? Semoga saja orang-orang yang membaca ini bukan orang-orang yang suka menghamburkan air. Di luar sana masih banyak orang yang kekurangan air, maka dari itu biasakanlah menghabiskan air dalam kemasan tersebut daripada terbuang sia-sia.

Kalau mau hitung-hitungan mungkin bisa jadi ratusan liter air yang terbuang percuma setelah acara-acara besar seperti itu. Maka biasakanlah, mulai dari diri sendiri. Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi?

Misalnya tidak sanggup juga menghabiskannya, bawa pulang atau simpan ke dalam tempat minum untuk diminum nantinya, lumayan kan buat penghematan :D

NB: Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika.

#6 Dari Kardus Bisa Jadi Barang Bagus

Telat posting, berhubung lagi sibuk dengan urusan Dies Natalis kampus dan agenda hari ini tadi menjadi penutup rangkaian acaranya. Alhamdulillah.

Dalam rangka DN ini, himada saya, IMSAK (Ikatan Mahasiswa STIS Asal Kalimantan) membangun sebuah stand di mana stand itu diharapkan 'menggambarkan' bagaimana daerah masing-masing dan di stand tersebut diperkenankan berjualan aneka makanan, minuman dan pernak-pernik khas daerah masing-masing.

Pada DN kali ini, IMSAK membangun stand yang cerita utamanya menonjolkan jukung, sebutan untuk perahu yang biasa digunakan penduduk setempat yang berada di dekat sungai. Kemudian dindingnya dibuat seperti galeri berisi tempat-tempat wisata di Kalimantan. Berikut penampakan standnya:


Demi menghemat pengeluaran, standnya kebanyakan menggunakan bahan dasar kardus. Lihat bagian atap perahu, dinding perahunya, gelombang airnya, frame fotonya. Semuanya memanfaatkan kardus bekas. Setelah dikemas sedemikian rupa, kardus pun bisa terlihat menarik bukan?

Terima kasih kepada sudara Bilal selaku koor dekor dan seluruh warga IMSAK yang turun tangan membantu berdirinya stand ini. Walaupun belum berhasil menang, setidaknya kita berhasil menerapkan prinsip Reuse dan Recycle. Terima kasih atas kerja samanya. Walaupun belum menang, percayalah akan ada balasan yang setimpal atas setiap usaha yang kita lakukan. Semangat untuk memberikan yang lebih baik tahun berikutnya :)
"Berlelah-lelahlah, karena nikmatnya hidup akan terasa setelah nikmatnya berjuang."
NB: Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika.

Minggu, 06 Oktober 2013

#5 Perhatikan Kode Recycle pada Kemasan Plastik

Sebagai konsumen kita harus pintar-pintar mencari tau arti kode-kode yang ada dalam kemasan. Kali ini saya akan membahas kode recycle segitiga yang biasanya terletak di bagian bawah botol plastik, seperti gambar berikut:

Tanda di bawah botol itu merupakan kode yang dikeluarkan The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diikuti oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Secara umum tanda pengenal plastik tersebut:
1.    Berada atau terletak di bagian bawah
2.    Berbentuk segitiga
3.    Di dalam segitiga tersebut terdapat angka
4.    Serta nama jenis plastik di bawah segitiga

Jumat, 04 Oktober 2013

#4 Siapkan Amunisi Sebelum ke Book Fair

Malam para pecinta lingkungan :3
Ada yang suka berburu buku murah tapi ga KW? Mungkin event-event Book Fair bisa sebagai salah satu solusinya kawan. Minggu ini, 1 - 6 Oktober 2013 ada Jakarta Book Fair di fx Sudirman, yang di sekitaran Jakarta mungkin bisa cuci mata *maaf ngiklan. Hehehe.

Nah, sebelum ke Book Fair semacam itu kita harus menyiapkan amunisi yang cukup dan kantong yang cukup, berikut tips dari saya:

1. Rencanakan agendamu
Luangkan waktu untuk mencari informasi, minimal: apa, kapan, di mana. Telusuri informasi di sumber yang sahih dan teruji kebenarannya. Contohnya, untuk event JakBook2013 ini bisa liat di timeline @JakartaBookFair.


Simak jadwalnya, jadi bisa merencanakan baiknya datang kapan untuk nyari buku dan sekalian bisa ikut talkshow yang menarik, termasuk hemat energi juga kan :D

Di sana tadi ada berbagai jenis buku komik, novel, kitab suci sampai buku digital juga ada. Harga buku mulai Rp 5.000,- ada dan saya tadi beli Novel "Paris: Aline" sama "Nge-BLOG dengan Hati". Lanjut ngiklan sekalian curcol, hemat energi *eh *abaikan. Haha.

2. Bawa perlengkapan pribadi
Hal ini perlu masing-masing pertimbangkan sendiri, cukup tau lah, apa yang mesti dibawa; apa yang ga perlu dibawa; apa yang penting dibawa, misal alat sholat :)

3. Bawa ransel/tas

Bawa ransel/tas yang cukup besar untuk menampung belanjaan kita nantinya. Jadi, habis beli satu atau lebih buku bilang, "Ga usah pake plastik", langsung masukkan belanjaan ke dalam tas. Simpel kan?

Kantong plastik tergolong sampah yang sulit terurai, setelah 10-20 tahun baru akan benar-benar terurai. Maka dari itu, mulai dari sekarang, mulai dari langkah kecil, kurangi penggunaan kantong plastik. Okay?


4. Bawa tempat minum
Mungkin sebagian besar orang berpikir, ngapain sih repot-repot bawa minum, toh nanti bisa beli air kemasan. Membawa tempat minum perlu kita dipertimbangkan demi mengurangi jumlah botol plastik yang kemudian berpotensi menjadi sampah. Sayangi lingkungan :)

5. Bawa temen
Ini optional, tapi buat yang buta arah, belum tau jalan, penting banget bawa temen biar ga nyasar XD

Well, sekian tips abal-abal saya. Hahaha. Lagi bosen nulis yang serius macam artikel. Salah khilaf mohon maaf. Lagi kurang fokus nulisnya XD

NB: Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika.

Kamis, 03 Oktober 2013

#3 Stop Buang Sampah di Kali

Kondisi kali dan sungai di Jakarta sungguh memprihatinkan. Mungkin kasarnya bisa dikatakan sebagai 'Bak Sampah Raksasa' masyarakat. Di bawah ini sedikit penampakan Kali Bening yang biasanya saya lalui sehari-hari.


Airnya menghitam, sampah dimana-mana, dangkal dan lain-lain.

Sungguh memprihatinkan bukan? Akan tetapi sepenglihatan saya, masyarakat yang tinggal di daerah sekitar sini masih tetap menambah buruk keadaan kali tersebut. Masih ada saja yang melemparkan sekantong atau lebih sampah ke sana. Pemerintah Jakarta tengah melakukan pengerukan sejumlah kali di Jakarta. Namun hal tersebut tentu tidak akan menunjukkan hasil positif jika frekuensinya kalah saing dibanding frekuensi masyarakat yang membuang sampah di kali.

Membuang sampah di kali bukannya menyelesaikan masalah sampah, tapi justru menimbulkan masalah baru. Sampah-sampah tersebut merusak ekosistem air. Kemudian dalam jangka panjang sampah-sampah tersebut akan menyebabkan banjir yang tentu saja merugikan warga setempat. Oleh karena itu, mulai sekarang harus ada tindakan nyata untuk berhenti membuang sampah di kali, dimulai dari diri sendiri kemudian mulai mengajak orang-orang tidak membuang sampah di kali demi tercapainya lingkungan yang lebih sehat.

NB: Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang diselenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika. Info selenkapnya klik http://jungjawa.blogspot.com/2013/09/ProjectMenulis30DaysSaveEarth.html

Update, 4 Oktober 2013

Siang tadi beberapa petugas kebersihan terjun ke kali Bening untuk mengeruk sampah-sampah yang berserakan di sana. Kini kali Bening terlihat lebih bening dari tumpukan sampah. Begitupun dengan sejumlah kali yang saya lalui hari ini saat perjalanan. Semoga saja kegiatan pengerukan kali tersebut terus dilakukan pemerintah dan diberi pengawasan yang ketat serta didukung dengan memberikan sosialisasi agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di kali.

Update, 6 Oktober 2013
Tadi pagi sejumlah warga bergotong royong membersihkan kali dan got-got di depan rumah mereka. Terjadi kemajuan di mana mereka tidak lagi membuang sampah dari got ke kali, seperti dulu saat kami baksos bersih-bersih di daerah sini. Kini berkarung-karung sampah dari got langsung diangkut ke truk sampah. Semoga saja kerja bakti bersih-bersih seperti ini sering-sering dijadwalkan :)